Mbah Brambang, Sosok Pelestari Wayang Kertas yang Melawan Usia
Merdeka.com - Diterangi lampu bohlam berwarna kuning, ia menggoreskan kuasnya. Ia bernama Merto Wiredjo atau sering dipanggil Mbah Brambang. Seorang kakek yang saat ini menginjak usia 87 tahun. Meski di usia senja, ia tetap menjadi pengrajin wayang kertas. Selain kulit, kertas adalah bahan baku pembuatan wayang yang harganya lebih terjangkau. Mbah Brambang bertahan melestarikan kebudayaan dengan semangatnya yang di ujung usia.
Uniknya, Mbah Brambang tidak memakai kaca mata saat membuat wayang. Penglihatannya begitu jeli, masih sanggup membuat motif pahatan maupun cat pada kertas. Padahal, motif wayang terbilang sangat kecil. Tempat produksinya berada di rumahnya sendiri, di dusun Godegan, Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo. Sudah 56 tahun ia menggeluti profesi tatah sungging pembuatan wayang.
Tatah sungging merupakan salah satu teknik pembuatan wayang. Dengan memahat bidang utama wayang dan mewarnainya dengan tinta. Teknik tersebut dipakai Mbah Brambang puluhan tahun sampai hasil karyanya dikenal hingga mancanegara.
-
Siapa yang mewariskan keahlian membuat wayang kulit? Keahlian membuat wayang kulit sudah diwariskan secara turun temurun sejak tahun 1930-an.
-
Siapa yang membuat wayang kulit jagung? 'Nama Wayang ini adalah SHM, ini punya arti Sukaesih Harus Mandiri, karena saya membuat wayang kulit jagung ini seluruhnya seorang diri,' terangnya
-
Apa bukti keahlian pengrajin kuno? Celana ini, yang usianya telah mencapai lebih dari 3.200 tahun, merupakan bukti yang sangat kuat akan kompleksitas dan tingkat keahlian luar biasa yang dimiliki oleh pengrajin kuno dalam menciptakan pakaian yang sangat fungsional dan inovatif.
-
Siapa yang biasanya memainkan wayang? Umumnya, orang yang memainkannya dikenal dengan sebutan dalang.
-
Bagaimana Mbah Atmo membuat mainannya? Semua mainan itu dibuat Mbah Atmo tanpa bantuan siapapun. Mulai dari memotong, mewarnai, hingga mengenyam kertas menggunakan kayu dan benang. Semuanya ia kerjakan dari bahan yang amat sederhana, yaitu kertas bekas, potongan bambu, dan lem yang dibuat oleh Mbah Atmo sendiri.
-
Bagaimana Wahyu membuat lukisan pelepah pisang? Susunan pelepah kering itu ia gradasikan untuk menciptakan berbagai objek lukis yang ciamik.
Wayang Kertas Mbah Brambang©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo
Perlahan tapi pasti pisau pahat mulai menggores kertas. Pemukulnya terbuat dari kayu yang memiliki tekanan lebih lembut daripada pemukul besi. Usia uzur memang tak membuatnya patah semangat.
Kecintaanya pada wayang bermula dari hobinya menonton pagelaran wayang. Ia tak punya garis keluarga pembuat wayang atau bahkan pengrajin. Usahanya yang kuat dan kerja keras berhasil mewujudkan keinginan Mbah Brambang membuat kerajinan wayang.
Dahulu ia berniat mengenyam pendidikan, namun terkendala biaya. Hingga ia membeli satu wayang yang sudah jadi untuk dipelajari. Bahkan ia belajar kepada orang yang sudah ahli untuk membuat sketsa. Pasalnya, kemampuannya sebatas menjiplak dari motif yang sudah jadi.
Wayang Kertas Mbah Brambang©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo
Ditemani teh dengan cangkir model tahun 90 an ia melukis dengan rapi. Tokoh wayang yang pertama kali ia buat adalah Pandawa yang berjumlah lima. Hingga seiring waktu ia mulai ahli dengan membuat tokoh Kurawa, Punokawan, dan tokoh lainnya.
Kertas wondertex dipilih karena bersifat tahan air. Bahan wondertx termasuk kualitas premium wayang kertas yang dibuat Mbah Brambang. Selebihnya dapat dibuat dari berbagai macam jenis kertas biasa.
Wayang kertas lebih murah dan mampu menjangkau semua kalangan masyarakat. Dibanding wayang kulit asli yang harganya mencapai jutaan rupiah. Dengan begitu, ikon kebudayaan wayang akan tetap ada, tidak sampai hilang tinggal nama.
Wayang Kertas Mbah Brambang©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo
Bersaing dengan usia, kini produksi wayangnya tak secepat saat muda. Meja kerjanya harus disinari dengan lampu. Bahkan saat sedang banyak pesanan, Mbah Brambang rela lembur hingga malam. Lampu kuning inilah yang menjadi penuntunnya melukis pola pada kertas.
Tekstur pahatan disesuaikan dengan macam-macam bagian. Warna cat minyak juga harus sama dengan karakter tokoh. Permainan warna ini akan membuat tampilan wayang kertas mirip dengan wayang kulit yang mahal.
Tahap terakhir adalah pemasangan pegangan pada tubuh dan anggota gerak. Pada bagian tangan wayang dapat digerakkan dengan stik kayu. Alhasil, dalang akan dengan mudah menggerakkan tubuh wayang saat pementasan.
Wayang Kertas Mbah Brambang©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo
Meskipun wayang kertas buatan Mbah Brambang jarang dipentaskan, namun penggemarnya beragam. Mulai dari masyarakat umum, pegiat wayang, seniman, dalang muda, hingga wisatawan asing. Negara Malaysia, Singapura, Belanda, Korea Selatan, dan berbagai kota besar di Indonesia.
Benar-benar murah, wayang kertas mirip dengan wayang kulit asli ini dibanderol dengan harga Rp 30 ribu hingga Rp 175 ribu. Tak hanya pembeli, beberapa wisatawan datang karena mendengar kisah sosok legenda pelestari wayang kertas di Indonesia. (mdk/Ibr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nenek berusia 86 tahun ini merupakan satu-satunya perajin mainan tradisional yang masih eksis bertahan hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaWalaupun tidak seramai dulu, abah Djani tetap setia menjadi pembuat wayang golek Purwakarta
Baca SelengkapnyaKarena mempertahankan identitas Cirebon, lukisan kaca milik Kusdono berhasil menarik minat Presiden RI Joko Widodo hingga konsumen mancanegara.
Baca SelengkapnyaPria tua ini bukanlah orang sembarangan. Dia masih memiliki darah keturunan Kerajaan Majapahit. Pesan leluhurnya juga masih dipegang teguh. Bahkan kakek ini juga masih menjunjung tradisi ageman Jawa Kuno.
Baca SelengkapnyaDi usia 83 tahun, aktor legendaris Jaja Miharja tetap aktif di industri hiburan meski kondisinya sudah tak sesehat dulu.
Baca SelengkapnyaWalaupun sudah berusia 85 tahun, Mbah Kromo tetap sehat dan semangat menjual sate kelinci
Baca SelengkapnyaSampai saat ini di usianya yang senja, ia masih gigih untuk mengasah kemampuannya melengkingkan suara dalam melantunkan beluk.
Baca SelengkapnyaBakat alaminya dalam hal karawitan telah terlihat sejak ia masih belia.
Baca SelengkapnyaMbah Man sendiri sudah berpengalaman selama puluhan tahun dalam pemugaran candi.
Baca SelengkapnyaSosok Seto Utoro, Pemuda yang Bikin Batik Tulis Bojonegoro 'Naik Kelas' dan Ramai Peminat
Baca SelengkapnyaSudah banyak pelajaran hidup yang ia peroleh sejak memakai topi antiknya.
Baca SelengkapnyaMbah Marto tutup usia di umur 96 tahun pada hari ini karena sakit.
Baca Selengkapnya