Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Melihat Produksi Gerabah Tua Buton yang Hampir Punah

Melihat Produksi Gerabah Tua Buton yang Hampir Punah Gerabah Tua Buton. ©2021 Merdeka.com/Bobi Nardi

Merdeka.com - Gerabah merupakan alat masak tradisional yang terbuat dari tanah liat. Berbagai jenis gerabah tersebar di kepulauan Indonesia. Namanya pun beragam, gerabah, tembikar, hingga tempayan. Sejak ditemukan gerabah pada masa neolitik, perkakas ini terus menyebar hingga dihadapkan pada kepunahan.

Salah satunya gerabah yang terancam punah ialah Gerabah Klasik Buton yang ada di Bau-Bau, Pulau Buton Sulawesi Tenggara. Gerabah Buton diperkirakan telah berumur lebih dari 500 tahun. Sebagai peralatan rumah tangga, gerabah selalu lekat dengan penduduk suku Pulau Buton.

Namun, hingga saat ini tercatat setidaknya 12 orang pembuat Gerabah Buton yang tersisa. Nahas, eksistensi Gerabah Buton semakin surut. Pasalnya, saat ini sudah jarang ditemukan gerabah di dapur rumah tangga.

Orang lain juga bertanya?

gerabah tua buton

©2021 Merdeka.com/Bobi Nardi

Meskipun terlihat mudah, proses pembuatan Gerabah Buton memerlukan ketelitian khusus. Para perajin Gerabah Buton yang mayoritas seorang wanita ini harus fokus terhadap bentuk dan ketebalan Gerabah. Apalagi, pembuatan gerabah ini jauh dari kata modern dan mengandalkan kecepatan tangan.

Bahan utama Gerabah Buton dari tanah liat. Para pengrajin Gerabah Buton biasanya mencari tanah liat yang berkualitas di sekitar rumah mereka. Tanah liat harus dipastikan terhindar dari kerikil, ranting serta dedaunan.

Tanah liat terkenal dengan warna cokelat hingga cokelat kehitaman. Namun, tanah liat di Buton berbeda dari tanah liat lain yaitu berwarna cokelat kekuningan. Warna dasar tanah juga akan mempengaruhi warna hasil akhir produk gerabah. Pengrajin dibantu meja putar untuk membentuk tubuh gerabah yang cantik.

gerabah tua buton

©2021 Merdeka.com/Bobi Nardi

Tidak serta merta dibentuk, tanah liat yang didapatkan disiram air. Setelah merata, tanah didiamkan hingga dua hari lamanya. Tanah liat basah kemudian diuleni secara manual. Masih dengan tangan tangguh mereka, tanah liat ditekan agar lebih rekat.

Beralaskan semacam lumpang panjang, tanah ditekan sesekali dipukul dengan kayu layaknya palu. Tanah yang ulet dan halus akan menjadi bahan dasar pembuatan Gerabah Buton terbaik. Selepas lelah menguleni tanah, tiba saatnya proses pembentukan.

Tanah liat yang ulet kemudian sedikit demi sedikit diubah menjadi gerabah. Mereka hanya menyusun tiap kepal tanah liat dengan tangan mereka. Ketebalan gerabah juga akan menjadi penentu layak tidaknya jenis tembikar ini untuk digunakan. Proses ini memang membutuhkan ketelitian dan tenaga yang ekstra.

gerabah tua buton

©2021 Merdeka.com/Bobi Nardi

Perlahan tapi pasti, bentuk gerabah berupa pot mulai terbentuk. Pembuat gerabah menyempurnakan bentuk dengan menghaluskan permukaan. Kayu dipukul ke gerabah hingga membuat seluruh permukaannya halus. Mereka juga menggunakan sedikit air untuk mempermudah membentuk gerabah.

Tahap selanjutnya ialah penjemuran hingga kering. Secara tradisional, pengeringan Gerabah Buton sepenuhnya mengandalkan terik matahari. Setelah benar-benar kering gerabah akan dibakar. Proses pembakaran bertujuan agar Gerabah Buton kuat dan tidak mudah pecah.

Pembakaran juga akan menimbulkan warna khas gerabah yang cokelat memerah. Tahap selanjutnya ialah proses pelukisan sederhana yang akan memperindah gerabah tua Buton di dapur rumah tangga.

gerabah tua buton

©2021 Merdeka.com/Bobi Nardi

Gerabah buton terdiri dari berbagi bentuk dan fungsi. Bulusa, tempat menyimpan beras; Kafongkoha, tempat menyimpan air; Kabigibi, tempat menyimpan gula; Balanga, tempat memasak, hingga Palama, semacam wadah untuk memasak obat dan untuk menyiram mayat. Berbagai kerajinan berupa hiasan pun juga bisa dibuat pengrajin gerabah.

Bahkan, memasak dengan gerabah diyakini punya cita rasa yang khas. Proses produksi Gerabah Buton yang tradisional membuat gerabah ini kental dengan nuansa klasik. Gerabah yang berusia sekitarlebih dari 500 tahun ini patut dilestarikan keberadaannya. (mdk/Ibr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cerita Banten di Masa Lalu, Kala Gerabah Serang Laris Manis hingga ke Eropa
Cerita Banten di Masa Lalu, Kala Gerabah Serang Laris Manis hingga ke Eropa

Selain rempah, Banten rupanya punya kisah tentang kerajinan gerabah yang kala itu turut mendunia.

Baca Selengkapnya
Gergaji Berusia 2.250 Tahun Ditemukan di Kota Kuno Turki, Arkeolog Ungkap Bedanya dengan Gergaji Modern
Gergaji Berusia 2.250 Tahun Ditemukan di Kota Kuno Turki, Arkeolog Ungkap Bedanya dengan Gergaji Modern

Bentuk gergaji kuno dengan versi modern tidak jauh beda, hanya saja material yang digunakan untuk membuatnya agak berbeda menurut arkeolog.

Baca Selengkapnya
Mengulik Keni Gayo, Kerajinan Tradisional Gerabah Khas Suku Gayo yang Multifungsi
Mengulik Keni Gayo, Kerajinan Tradisional Gerabah Khas Suku Gayo yang Multifungsi

Dalam budaya Gayo Aceh terdapat salah satu kerajinan yang dari masa ke masa begitu berguna bagi kehidupan masyarakat setempat.

Baca Selengkapnya
Melihat Pembuatan Golok Asli Kecamatan Petir Serang, Dikenal Tajam dan Berbahan Pijakan Kuda
Melihat Pembuatan Golok Asli Kecamatan Petir Serang, Dikenal Tajam dan Berbahan Pijakan Kuda

Golok asli setempat dikenal sangat tajam, sehingga bisa dengan mudah merobek benda.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Perpaduan Rasa Serabi Kalibeluk, Kuliner Legendaris Khas Batang yang Diramu Secara Tradisional
Mencicipi Perpaduan Rasa Serabi Kalibeluk, Kuliner Legendaris Khas Batang yang Diramu Secara Tradisional

Olahan yang berbahan dasar beras dan santan ini menjadi legendaris dan khas karena proses pembuatannya yang masih menggunakan peralatan sederhana

Baca Selengkapnya
Eksotisme Batik Gedog Tuban yang Dibuat Warga saat Menunggu Musim Tanam, hanya Bisa Dibuat oleh Orang yang Teliti dan Sabar
Eksotisme Batik Gedog Tuban yang Dibuat Warga saat Menunggu Musim Tanam, hanya Bisa Dibuat oleh Orang yang Teliti dan Sabar

Batik yang dibuat dengan cara tradisional ini masih eksis hingga sekarang

Baca Selengkapnya
Melihat Banten Masa Lampau di Situs Banten Girang, Bekas Kota Kuno yang Eksis di Abad ke-10
Melihat Banten Masa Lampau di Situs Banten Girang, Bekas Kota Kuno yang Eksis di Abad ke-10

Sisi modern Banten terbentuk dari kota kuno Banten Girang

Baca Selengkapnya
Mencicipi Gandhos Gimbal, Kuliner Legendaris Khas Boyolali yang Disajikan pada Hari Spesial
Mencicipi Gandhos Gimbal, Kuliner Legendaris Khas Boyolali yang Disajikan pada Hari Spesial

Kuliner ini terbuat dari campuran terigu dan parutan kelapa, sehingga menghasilkan rasa gurih, manis, dan legit.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Nasi Tahu Ni Sarti yang Legendaris di Bali, 57 Tahun Konsisten Jualan Hanya Pakai Satu Meja
Mencicipi Nasi Tahu Ni Sarti yang Legendaris di Bali, 57 Tahun Konsisten Jualan Hanya Pakai Satu Meja

Salah satu kuliner legendaris yang wajib dicoba saat berwisata ke Bali

Baca Selengkapnya
Warung Makan Bu Spoed di Jogja Sudah Berusia 103 Tahun, Menyajikan Masakan Rumahan Lezat
Warung Makan Bu Spoed di Jogja Sudah Berusia 103 Tahun, Menyajikan Masakan Rumahan Lezat

Warung makan ini tetap menjaga cita rasa yang sama sejak berdirinya di tahun 1920.

Baca Selengkapnya
Menilik Keunikan Rumah Tuo Rantau Panjang di Jambi, Dioles Rempah agar Tetap Kokoh
Menilik Keunikan Rumah Tuo Rantau Panjang di Jambi, Dioles Rempah agar Tetap Kokoh

Rumah Tuo Rantau Panjang jadi salah satu warisan nenek moyang Jambi 700 tahun silam yang masih bisa disaksikan hingga sekarang.

Baca Selengkapnya
Mengenal Kapak Perimbas: Asal, Fungsi, dan Jenisnya
Mengenal Kapak Perimbas: Asal, Fungsi, dan Jenisnya

Kapak perimbas digunakan untuk memotong kayu, membuat persembahan, dan bahkan sebagai senjata untuk berburu atau melindungi diri dari serangan binatang buas.

Baca Selengkapnya