Melihat Produksi Gerabah Tua Buton yang Hampir Punah
Merdeka.com - Gerabah merupakan alat masak tradisional yang terbuat dari tanah liat. Berbagai jenis gerabah tersebar di kepulauan Indonesia. Namanya pun beragam, gerabah, tembikar, hingga tempayan. Sejak ditemukan gerabah pada masa neolitik, perkakas ini terus menyebar hingga dihadapkan pada kepunahan.
Salah satunya gerabah yang terancam punah ialah Gerabah Klasik Buton yang ada di Bau-Bau, Pulau Buton Sulawesi Tenggara. Gerabah Buton diperkirakan telah berumur lebih dari 500 tahun. Sebagai peralatan rumah tangga, gerabah selalu lekat dengan penduduk suku Pulau Buton.
Namun, hingga saat ini tercatat setidaknya 12 orang pembuat Gerabah Buton yang tersisa. Nahas, eksistensi Gerabah Buton semakin surut. Pasalnya, saat ini sudah jarang ditemukan gerabah di dapur rumah tangga.
-
Kapan pembuatan gerabah Banten dimulai? Gerabah mengalami perjalanan yang panjang di wilayah Banten. Bahkan menurut data klasik, pembuatannya diperkirakan sudah berlangsung sejak sebelum berdirinya kerajaan Banten atau diperkirakan masa Hindu Buddha.
-
Dimana gerabah Banten ditemukan? Banyak Dibuat di Wilayah Banten Lama Data arkeologis juga menyebutkan bahwa gerabah lokal banyak ditemukan peninggalannya di wilayah Banten lama. Kawasan ini memang terkenal sebagai sentra ekonomi, yang terus berkembang di zaman Kesultanan Banten. Mulai dari kawasan Banten Lama, Lebak, sampai Ciruas Serang memiliki motifnya tersendiri, dengan produk unggulannya berupa gentong hingga kendi.
-
Apa saja ciri khas gerabah Banten? Di Banten sendiri, motif berbentuk tumpeng, gerigi dan ceplok jadi ciri khas dan digemari para konsumen sejak era Kesultanan Banten.
-
Bagaimana gerabah Banten dibuat? Proses pembuatannya diawali dengan mengumpulkan tanah liat, lalu diberi air secukupnya agar mudah dibentuk. Dalam pembentukan menjadi proses yang cukup rumit karena komposisi air dan gerakan jari harus pas ketika memutar adonan. Jika terlalu encer, maka adonan akan sulit dibentuk begitupun saat kurang air. Keluwesan dalam membuatnya benar-benar mengandalkan kesabaran. Setelah presisi, gerabah lantas dibakar menggunakan api dengan suhu terukur agar hasilnya maksimal.
-
Dimana tembikar tertua ditemukan? Arkeolog menemukan 82 pecahan tembikar yang berusia antara 2000 dan 3000 tahun di Gugusan Pulau Kadal (Jiigurru), di lepas pantai Queensland Utara Jauh.
-
Kapan tembikar kuno di Banten Girang ditemukan? Apalagi di sana banyak ditemukan tembikar kuno yang diperkirakan berasal dari abad ke-12 hingga 14.
©2021 Merdeka.com/Bobi Nardi
Meskipun terlihat mudah, proses pembuatan Gerabah Buton memerlukan ketelitian khusus. Para perajin Gerabah Buton yang mayoritas seorang wanita ini harus fokus terhadap bentuk dan ketebalan Gerabah. Apalagi, pembuatan gerabah ini jauh dari kata modern dan mengandalkan kecepatan tangan.
Bahan utama Gerabah Buton dari tanah liat. Para pengrajin Gerabah Buton biasanya mencari tanah liat yang berkualitas di sekitar rumah mereka. Tanah liat harus dipastikan terhindar dari kerikil, ranting serta dedaunan.
Tanah liat terkenal dengan warna cokelat hingga cokelat kehitaman. Namun, tanah liat di Buton berbeda dari tanah liat lain yaitu berwarna cokelat kekuningan. Warna dasar tanah juga akan mempengaruhi warna hasil akhir produk gerabah. Pengrajin dibantu meja putar untuk membentuk tubuh gerabah yang cantik.
©2021 Merdeka.com/Bobi Nardi
Tidak serta merta dibentuk, tanah liat yang didapatkan disiram air. Setelah merata, tanah didiamkan hingga dua hari lamanya. Tanah liat basah kemudian diuleni secara manual. Masih dengan tangan tangguh mereka, tanah liat ditekan agar lebih rekat.
Beralaskan semacam lumpang panjang, tanah ditekan sesekali dipukul dengan kayu layaknya palu. Tanah yang ulet dan halus akan menjadi bahan dasar pembuatan Gerabah Buton terbaik. Selepas lelah menguleni tanah, tiba saatnya proses pembentukan.
Tanah liat yang ulet kemudian sedikit demi sedikit diubah menjadi gerabah. Mereka hanya menyusun tiap kepal tanah liat dengan tangan mereka. Ketebalan gerabah juga akan menjadi penentu layak tidaknya jenis tembikar ini untuk digunakan. Proses ini memang membutuhkan ketelitian dan tenaga yang ekstra.
©2021 Merdeka.com/Bobi Nardi
Perlahan tapi pasti, bentuk gerabah berupa pot mulai terbentuk. Pembuat gerabah menyempurnakan bentuk dengan menghaluskan permukaan. Kayu dipukul ke gerabah hingga membuat seluruh permukaannya halus. Mereka juga menggunakan sedikit air untuk mempermudah membentuk gerabah.
Tahap selanjutnya ialah penjemuran hingga kering. Secara tradisional, pengeringan Gerabah Buton sepenuhnya mengandalkan terik matahari. Setelah benar-benar kering gerabah akan dibakar. Proses pembakaran bertujuan agar Gerabah Buton kuat dan tidak mudah pecah.
Pembakaran juga akan menimbulkan warna khas gerabah yang cokelat memerah. Tahap selanjutnya ialah proses pelukisan sederhana yang akan memperindah gerabah tua Buton di dapur rumah tangga.
©2021 Merdeka.com/Bobi Nardi
Gerabah buton terdiri dari berbagi bentuk dan fungsi. Bulusa, tempat menyimpan beras; Kafongkoha, tempat menyimpan air; Kabigibi, tempat menyimpan gula; Balanga, tempat memasak, hingga Palama, semacam wadah untuk memasak obat dan untuk menyiram mayat. Berbagai kerajinan berupa hiasan pun juga bisa dibuat pengrajin gerabah.
Bahkan, memasak dengan gerabah diyakini punya cita rasa yang khas. Proses produksi Gerabah Buton yang tradisional membuat gerabah ini kental dengan nuansa klasik. Gerabah yang berusia sekitarlebih dari 500 tahun ini patut dilestarikan keberadaannya. (mdk/Ibr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain rempah, Banten rupanya punya kisah tentang kerajinan gerabah yang kala itu turut mendunia.
Baca SelengkapnyaBentuk gergaji kuno dengan versi modern tidak jauh beda, hanya saja material yang digunakan untuk membuatnya agak berbeda menurut arkeolog.
Baca SelengkapnyaDalam budaya Gayo Aceh terdapat salah satu kerajinan yang dari masa ke masa begitu berguna bagi kehidupan masyarakat setempat.
Baca SelengkapnyaGolok asli setempat dikenal sangat tajam, sehingga bisa dengan mudah merobek benda.
Baca SelengkapnyaOlahan yang berbahan dasar beras dan santan ini menjadi legendaris dan khas karena proses pembuatannya yang masih menggunakan peralatan sederhana
Baca SelengkapnyaBatik yang dibuat dengan cara tradisional ini masih eksis hingga sekarang
Baca SelengkapnyaSisi modern Banten terbentuk dari kota kuno Banten Girang
Baca SelengkapnyaKuliner ini terbuat dari campuran terigu dan parutan kelapa, sehingga menghasilkan rasa gurih, manis, dan legit.
Baca SelengkapnyaSalah satu kuliner legendaris yang wajib dicoba saat berwisata ke Bali
Baca SelengkapnyaWarung makan ini tetap menjaga cita rasa yang sama sejak berdirinya di tahun 1920.
Baca SelengkapnyaRumah Tuo Rantau Panjang jadi salah satu warisan nenek moyang Jambi 700 tahun silam yang masih bisa disaksikan hingga sekarang.
Baca SelengkapnyaKapak perimbas digunakan untuk memotong kayu, membuat persembahan, dan bahkan sebagai senjata untuk berburu atau melindungi diri dari serangan binatang buas.
Baca Selengkapnya