Owa Kelempiau, Kera Khas Kalimantan Tak Berekor
Merdeka.com - Kera kecil ini berayun-ayun dari pohon ke pohon. Lengan yang panjang memudahkan hewan primata ini bergerak menjelajah hutan mencari makanan untuk mengisi perutnya. Makanannya terdiri dari buah-buahan berdaging masak, bunga, dedaunan muda, biji dan serangga kecil atau serangga kecil. Namun, spesies ini menyukai buah-buahan yang manis terutama buah ara.
Primata ini sekilas dilihat bentuknya menyerupai kera. Berbeda dari primata lainnya, hewan ini tidak memiliki ekor. Primata unik ini bernama Owa Kelempiau atau Owa Kalimantan. Hewan endemik ini tersebar di pedalaman Kalimantan, di daerah barat daya pulau di antara aliran sungai Kapuas (Kalbar) dan Barito (Kalteng). Orang luar negeri menamai satwa ini dengan sebutan Borneo Gibbon.
Owa memiliki wajah yang lucu dengan ciri khas 'brewok' putih di sekeliling wajahnya yang berwarna hitam. Brewok ini bukan menandakan Owa sudah berumur ya! Warna umum Owa Kelempiau adalah abu-abu, cokelat abu-abu atau kehitaman, dengan alis berwarna terang keputihan dan warna gelap di atas kepala seperti topi.
-
Hewan apa yang ada di gambar pertama? Yang pertama, Anda pasti bisa menebak hewan yang ada di gambar ini bukan? Ya betul, ini adalah harimau. Tentu sangat mudah, bahkan anak-anak pun bisa menebaknya.
-
Apa kera terkecil yang ditemukan? Spesies ini dinamakan Buronius manfredschmidi dan termasuk dalam kelompok hominid purba, yang merupakan nenek moyang dari manusia modern, gorila, dan simpanse.
-
Bagaimana hewan itu terlihat? Makhluk besar misterius tersebut yang diberi nama “Nessie“. memiliki leher panjang dengan empat sirip besar berwarna merah serta ekor sepanjang 2 meter.
-
Dimana kera terkecil ini ditemukan? Di Jerman, telah ditemukan kera terkecil yang diperkirakan hidup sekitar 11 juta tahun lalu.
-
Dimana kera ekor panjang tersebut berasal? Kawanan kera dari Perbukitan Batu Seribu, dalam sebulan terakhir berkeliaran mencari makan di lingkungan permukiman warga di Desa Gentan, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah.
-
Apa bentuk fisik nenek moyang manusia dan kera? LCA kemungkinan besar adalah hewan berkaki empat yang mampu memanjat secara vertikal dan berayun seperti kera.
Hewan dengan nama ilmiah Hylobates albibarbisini hidupnya secara arboreal, yakni sebagian besar waktunya di pepohonan. Berhabitat pada hutan hujan hingga ketinggi 1.500 mdpl. Hewan lucu ini beraktivitas pada siang hari.
Owa merupakan hewan yang setia loh! Primata ini hanya memiliki satu pasangan atau disebut monogami. Spesies ini sangat setia dengan lawan jenisnya. Bisa dibilang, hanya kematian yang bisa memisahkan pasangan Owa.
©2021 Merdeka.com/Farabby Asslam ParekeOwa bertubuh kecil, kepala dan tubuh beurukuran antara 420-470 mm, kaki belakang 128-150 mm, dan beratnya 5-6 kg. Meski bertubuh kecil, namun spesien ini sangat lincah dan sulit ditangkap.
Saat bahaya mengancam, Owa akan melindungi keluarga dengan suara keras dan panjang.Jika mereka dimangsa, kemungkinan besar oleh predator burung dan atau ular arboreal. Masa hidup Owa sekitar 30-35 tahun di alam dan 40-50 tahun jika di penangkaran.
Sebagai pemakan buah, mereka berperan penting sebagai penyebar benih atau biji di hutan atau sang penyemai hutan.
©2021 Merdeka.com/Farabby Asslam ParekeOwa Kalimantan diklasifikasikan sebagai Terancam Punah oleh Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN, 2015), muncul di Daftar Merah Spesies Terancam Punah IUCN. Daftar ini didasarkan pada hilangnya spesies dalam populasi lebih dari 50% selama 45 tahun terakhir, atau tiga generasi.
Alih fungsi lahan menjadi kawasan permukiman, pertanian, dan perkebunan di dataran rendah menyebabkan populasi Owa Kelempiau atau Kalawat ini terancam. Wajahnya yang lucu dan menggemaskan, Owa pun kerap menjadi perdagangan hewan peliharaan ilegal.
Selain itu, perburuan Owa Kelempiau karena beberapa orang menganggap tulang di lengan panjang tubuh Owa dianggap berkhasiat.
©2021 Merdeka.com/Farabby Asslam ParekeSelain Owa Kelempiau, enam spesies owa lainnya hidup di hutan-hutan Indonesia dari total 20 spesies owa di dunia. Setiap jenis owa memiliki keunikannya masing-masing. Enam spesies owa itu antara lain owa bilau, owa jawa,owa jenggot putih, owa seurudung, owa siamang dan owa ungko.
Seluruh jenis owa adalah hewan dilindungi oleh negara sesuai dengan UU No. 5 Tahun 1990. Sehingga pemeliharaan, perdagangan, dan perburuannya adalah kegiatan ilegal.
(mdk/Tys)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kera putih itu nampak sedang bermain ke rumah warga bersama kawannya.
Baca SelengkapnyaMengungkap misteri Lanthanotus borneensis, biawak langka tanpa telinga di hutan hujan dataran rendah Kalimantan.
Baca SelengkapnyaSalah seorang pencari rumput mengaku pernah melihat sosok kera putih yang besarnya seukuran kambing dewasa.
Baca SelengkapnyaJika ingin melihat kura-kura belawa, bisa mampir ke Desa Belawa di Lemah Abang Cirebon.
Baca SelengkapnyaIndonesia menjadi rumah bagi berbagai jenis burung yang memukau. Intip jenis burung endemik yang umum dijumpai.
Baca SelengkapnyaBerikut fakta-fakta terkait ular sowo kopi yang dilansir dari berbagai sumber
Baca SelengkapnyaOrangutan Tapanuli, Spesies baru yang diumumkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2017. Selain spesies baru, satwa ini juga menjadi paling terancam kepunahannya seiring hilangnya habitat dan perburuan liar.
Baca SelengkapnyaMakhluk bersayap ini tertangkap jaring dan kemudian diteliti.
Baca SelengkapnyaJerapah ini jadi satu-satunya binatang yang aneh di dunia.
Baca SelengkapnyaHewan endemik dari Pulau Selayar ini sering disebut sebagai monyet terkecil di dunia. Meski bukan monyet, tubuhnya begitu mungil dan memiliki mata besar.
Baca SelengkapnyaPenemuan spesies katak bertaring terkecil di Pulau Sulawesi, Indonesia, menciptakan sensasi biologi.
Baca SelengkapnyaBurung kutilang atau cangkurileung, ketilang, atau genthilang menjadi burung yang banyak dijumpai di Indonesia.
Baca Selengkapnya