Pernah Jaya, Payung Geulis Ikon Tasikmalaya Terancam Punah
Merdeka.com - Payung berwarna-warni cerah terlihatsudut Desa Panyingkiran, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya. Tersusun rapi, di atas payung terdapat lukisan corak-corak bunga yang menawan. Di kecamatan ini, payung indah lahir. Sesuai dengan namanya geulis dalam Bahasa Sunda yang berati cantik, masyarakat Tasik menyebutnya dengan sebutan 'Payung Geulis'.
Payung berbahan dasar kertas ini dulu pernah menjadi primadona. Payung cantik ini mengalami masa kejayaan pada era 1955 sampai 1968. Benda ini kerap dipakai noni-noni Belanda. Mereka terlihat semakin anggun bila membawa si Payung Geulis.
Namun, sayang kejayaan Paung Geulis kini tinggal menyisakan nama. Keberadaannya terancam punah. Tinggal segelintir orang saja yang mampu melukiskan corak di atas kertas Payung Geulis.
-
Kenapa kerajinan payung Juwiring terancam punah? Tak banyak generasi muda yang berminat meneruskannya. Di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, tepatnya di Kecamatan Juwiring, terdapat sentra pembuatan payung lukis. Berbagai bentuk lukisan maupun perpaduan corak dan warna tergores indah di atas payung. Namun di desa itu, para perajin payung lukis menghadapi satu tantangan klasik, regenerasi. Tak banyak generasi berikutnya yang berminat untuk melanjutkan para orang tua mereka melukis di atas payung.
-
Kapan Panah Kasumedangan populer di Sumedang? Pada abad ke-15, Panah Kasumedangan pernah populer di kalangan rakyat Sumedang yang kala itu dipimpin oleh pemerintahan Kerajaan Sumedang Larang.
-
Kenapa Batik Terogong hampir punah? Batik Terogong mengalami masa terakhir kejayaannya hingga sebelum tahun 2000. Ini karena perubahan tata ruang kota yang memengaruhi pelestarian batik Terogong.
-
Di mana batik kawung awalnya digunakan? Pada masa lalu, motif batik ini hanya digunakan oleh keluarga keraton.
-
Dari mana asal batik kawung? Sejarah batik kawung melacak asal-usulnya pada masa kerajaan Majapahit di Jawa. Pada masa itu, batik kawung digunakan sebagai lambang kebesaran dan kekuasaan. Motif ini kemudian berkembang dan populer di kalangan keraton dan bangsawan Jawa.
-
Apa itu Songket Palembang? Salah satu kekayaan budaya tradisional di Sumatra Selatan yaitu Songket Palembang.
Dulu hampir semua warga mencari nafkah dari kerajinan Payung Geulis. Kini, hanya tinggal segelintir perajin yang masih menggelutimaskot Kota Tasikmalaya ini. Padahal, Payung Geulis adalah kebudayaan asli khas Tasikmalaya. Sebuah karya seni lukis yang menggunakan payung sebagai media lukisnya.
Di kawasan yang terletak di tengah-tengah Kota Tasikmalaya itu, para perajin melukiskan corak di atas payung. Tangannya sibuk bermain dengan cat berwarna. Ya, lukisan cantik di atas payung ini hasil coretan para perajin Mojang. Biasanya mereka menggambarkan bunga untuk menambah keindahan si Payung Geulis.
©2021 Merdeka.com/Fajar Bagas PrakosoPara perajin Payung Geulis ini sebagian besar telah lanjut usia. Banyak generasi muda yang tak berminat terjun ke bidang seni lukis ini. Bisnis ini ambruk karena kalah bersaing dengan payung Jepang yang diproduksi massal. Alhasil, keturunan perajin lebih memilih profesi lain. Membuat perajin si payung cantik ini terus berkurang.
Peminat payung geulis semakin hari kian sedikit. Salah satu faktornya karena fungsi Payung Geulis yang dulu sebagai pelindung diri dari panas, kini beralih menjadi hanya untuk hiasan.Pasaran payung ini hanya di dalam negeri, seperti Bali, Jakarta, dan Bandung.
©2021 Merdeka.com/Fajar Bagas PrakosoPayung Geulis ini rangkanya terbuat dari bambu. Ujung payung terlihat rapi dengan lem kanji. Jika dibuka, rangka bagian dalam menampilkan benang warna-warni. Bagian atas payung tampil menawan dengan corak bunga-bunga berwarna cerah. Cantik sekali.
Untuk harga Payung Geulis bervariasi. Tergantung dengan ukuran kerumitan coraknya. Para perajin mematok harga mulai dari Rp 30 ribu sampai Rp 300 ribu. Cukup terjangkau bukan?
©2021 Merdeka.com/Fajar Bagas PrakosoTerancam punah, Pemerintah Kota Tasikmalaya membuat peraturan untuk mewajibkan penggunaan Payung Geulis sebagai hiasan depan pintu di setiap hotel, perkantoran dan rumah makan yang ada di wilayah Kota Tasikmalaya. Sudut kota Tasikmalaya semakin menawan dengan adanya si payung cantik. (mdk/Tys)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para perajin payung lukis di Juwiring sudah banyak yang meninggal. Tak banyak generasi muda yang berminat meneruskannya.
Baca SelengkapnyaSelain model dan motifnya yang beragam, harga yang ditawarkan juga murah sehingga kelom geulis sangat cocok dibawa sebagai buah tangan untuk orang terkasih.
Baca SelengkapnyaJambi memiliki beragam kesenian tradisional yang sampai ini masih terus dilestarikan, salah satunya Tari Pisang.
Baca SelengkapnyaAda perabot rumah tangga sampai produk fashion berbahan anyaman yang mendunia.
Baca SelengkapnyaKerajinan perak di desa ini memiliki keunikan yang terletak pada bentuknya yang halus dan warna yang tidak terlalu berkilau
Baca SelengkapnyaKain ini menjadi bahan pakaian kebesaran Muntok dan juga menggambarkan status sosial.
Baca SelengkapnyaBeberapa pekan lalu, Kantor DPD PDIP Jawa Timur didatangi kelompok pengrajin Industri Tas dan Koper (Intako) kulit, Tanggulangin Sidoarjo.
Baca SelengkapnyaSalah satu masalah yang dihadapi para perajin saat ini adalah tidak adanya regenerasi pembuat keramik di sana.
Baca SelengkapnyaMengenal Pewter, kerajinan tradisional dari bahan timah khas masyarakat Pulau Bangka
Baca SelengkapnyaSongket Palembang, salah satu kekayaan budaya dari Sumatra Selatan dengan motif dan jenis yang beragam.
Baca SelengkapnyaUang koin kuno telah menjadi daya tarik luar biasa bagi para kolektor, membentuk suatu komunitas yang bersemangat untuk mengejar kepingan-kepingan bersejarah.
Baca SelengkapnyaPerajin tembaga di Desa Tumang sedang mengalami krisis regenerasi. Para pemudanya dinilai tidak mau repot belajar membuat kerajinan dengan kualitas tinggi.
Baca Selengkapnya