Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Roti Kompyang, Bekal Saudagar China Jadi Makanan Khas Indonesia

Roti Kompyang, Bekal Saudagar China Jadi Makanan Khas Indonesia Kue Kompyang ©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo

Merdeka.com - Gejolak api menyala dengan dahsyatnya, cahayanya menyinari seluruh ruangan produksi. Beginilah keseharian tempat produksi Kompyang atau Kompia, roti yang melegenda. Kompyang merupakan sejenis roti dari tepung terigu dengan tekstur kering. Akibat proses pemuatannya dalam lubang tungku pembakaran tradisional. Bak oven kuno, tungku Kompyang dibentuk bulat semacam tembikar raksasa. Satu-satunya pembuat Kompyang yang masih bertahan ialah Haryono di Kampung Gendekan, Jebres, Solo.

Siapa sangka roti sederhana ini bukanlah kuliner asli Indonesia. Mulanya Kompyang dibawa oleh Saudagar China saat berniaga ke Indonesia. Daya tahan roti Kompyang yang awet membuat roti ini andalan saat kelaparan di perjalanan. Teknik memasaknya juga sederhana. Kini Roti Kompyang tersebar di Solo, Semarang, surabaya, Malang, hingga Kupang dan Mataram.

Meski di beberapa daerah Kompyang mulai jarang ditemui, Kupang menjadikannya makanan Khas. Jika ke Kota Mataram atau Labuan Bajo, kurang pas rasanya mencicipi Roti Kompyang mereka.

Orang lain juga bertanya?

kue kompyang

©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo

Inilah roti Kompyang, berbentuk bulat berwarna cokelat. Taburan biji wijennya memperindah tampilannya yang sederhana. Warga Solo sendiri menjadikan roti Kompyang sebagai makanan di waktu sarapan. Praktis dan mengenyangkan bahkan bertahan sampai siang. Roti Kompyang ini mudah ditemui di pasar tradisional di Solo. Atau bersanding dengan kuliner jajan pasar seperti tenongan, getuk, dan jenang.

Taburan wijennya mengingatkan kita pada Onde-onde, sekilas memang mirip. Namun roti Kompyang ini punya bentuk bulat khas yang lebih menyerupai Burger. Tak jarang di Indonesia roti Kompyang dijuluki dengan burger Jawa. Tekstur luarnya sedikit keras dan kering, namun didalamnya begitu empuk. Kompyang original tanpa isian, kini masyarakat mengkreasikannya dengan isian yang semakin menggugah selera. Paling nikmat jika menyantapnya sembari ditemai teh atau kopi.

Kopyang telah ada di dunia sejak abad ke-16 tepatnya pada tahun 1562 di Fujian, China. Diciptakan oleh Jendral Qi Jiguang yang saat itu membuat terobosan agar bau menu masakan prajuritnya tidak terdeteksi oleh musuh Jepang. Hingga Kompyang yang dulu bernama Guang Bing menjadi solusi Jendral Qi Jiguang membantu mengalahkan musuh. Kompyang mampu bertahan hingga 10 hari lamanya.

kue kompyang

©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo

Sama seperti kebanyakan roti pada umumnya, Kompyang dibuat menggunakan tepung terigu dengan campuran ragi roti. Ragi akan membentuk adonan Kompyang mengembang. Pabrik Kompyang milik Hartono selalu mengolah Kompyang mulai dini hari tepat pukul 24.00. Pasalnya roti Kompyang harus diedarkan tepat di pagi hari, saat pasar tradisional mulai bergeliat.

Setiap harinya, Haryono menghabiskan sedikitnya 75 kg tepung terigu yang menghasilkan 2000 butir Kompyang. Namun saat pendemi Covid-19 pesanannya mengalami penurunan. Bahkan kala itu tempat produksinya beberapa kali mengalami pembatasan kegiatan.

kue kompyang

©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo

Haryono sendiri merupakan generasi kedua yang meneruskan usaha roti Kompyang milik ibunya. Geliat pembuatan Kompyang ini telah ada sejak tahun 1974 dan tetap mempertahankan komposisi dan cita rasanya sedari dulu.

Setidaknya ada dua tim yang terbagi dari 6 karyawan. Tim pertama bertugas meracik bahan hingga menjadikannya adonan siap panggang. Sisanya kedapatan memanggang Kompyang hingga siap saji. Mereka bukanlah orang sembarangan, namun terlatih untuk membuat roti Kompyang. Cita rasanya harus pas, begitupula tekstur Kompyang, teknik tersulit dalam mematangkan roti Kompyang.

Oven yang digunakan jenisnya sama dengan oven Tandoor, oven khas Timur Tengah, Sub-benua India, Asia Tengah dan Tiongkok. Satu kali pemanggangan, oven mampu menampung hingga 200 buah Kompyang.

kue kompyang

©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo

Butiran adonan Kopyang ditempelkan pada dinding bejana raksasa ini. Teknik memasaknya begitu unik dengan memasukkan kayu yang telah disulut api ke dalam tungku. Semakin lama api meninggi berkat kibasan kipas anyaman bambu. Semburat apinya akan memanaskan isi tungku. Besarnya nyala api dan panas yang merata menjadi kunci memanggang Kompyang yang sangat sulit diprediksi.

Berbeda dengan mereka yang sangat berpengalaman memanggang Kompyang. Adonan roti ini disulap jadi makanan ikonik lezat yang melegenda. Tak butuh waktu lama untuk mengedarkan roti kompyang. Pukull 5 hingga 7 pagi Kompyang buatan Haryono ludes terjual. Biasanya diborong saat hangat-hangatnya oleh para pedagang jajan pasar lima hingga para tengkulak lainnya.

Di pasar tradisional, roti Kompyang biasa dijual dengan harga Rp 2.5 ribu hingga Rp 5 ribu, tergantung besar kecilnya ukuran Kompyang. (mdk/Ibr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Wanita Ini Temui Rumah Produksi Makanan Jadul di Bandung yang Sudah Ada Sejak 1920, Jadi Makanan Perang Abad 16
Wanita Ini Temui Rumah Produksi Makanan Jadul di Bandung yang Sudah Ada Sejak 1920, Jadi Makanan Perang Abad 16

Usaha makanan jadul ini sudah memasuki generasi ke-4.

Baca Selengkapnya
Sejarah Menarik di Balik Semangkuk Soto Hangat yang Menyegarkan
Sejarah Menarik di Balik Semangkuk Soto Hangat yang Menyegarkan

Daerah yang dikenal dengan beragam varian soto terkenal, seperti soto Betawi, Cirebon, Lamongan, dan soto Madura.

Baca Selengkapnya
Fakta Unik Bakpia, Kue Khas Tiongkok yang Jadi Oleh-Oleh Legendaris Yogyakarta
Fakta Unik Bakpia, Kue Khas Tiongkok yang Jadi Oleh-Oleh Legendaris Yogyakarta

Dikenal sebagai oleh-oleh khas Jogja, ternyata ini asal-usul bakpia.

Baca Selengkapnya
Tercatat Sejak Abad ke-17, Ketahui Sejarah Panjang Putu dan Sebarannya di Seluruh Asia
Tercatat Sejak Abad ke-17, Ketahui Sejarah Panjang Putu dan Sebarannya di Seluruh Asia

Kue putu tercatat sudah ada di Indonesia sejak ratusan tahun lalu bahkan sebelum masuknya mesin uap ke negara ini.

Baca Selengkapnya
Di Balik Gurihnya Kerupuk, Ternyata Pernah Jadi Simbol Strata Sosial di Masanya
Di Balik Gurihnya Kerupuk, Ternyata Pernah Jadi Simbol Strata Sosial di Masanya

Sejak kapan ya orang Indonesia mulai mengenal kerupuk?

Baca Selengkapnya
Jelang Imlek, Makna dan Keunikan Kuliner Akulturasi Tionghoa-Indonesia
Jelang Imlek, Makna dan Keunikan Kuliner Akulturasi Tionghoa-Indonesia

Kuliner Imlek, baik yang hasil akulturasi maupun yang autentik, selalu membawa makna simbolis dan filosofis, seperti kue keranjang, kue lapis legit dan lainnya.

Baca Selengkapnya
Jadi Saingan Makanan Belanda Sejak Abad ke-20, Ini Asal Usul Mi Kocok Khas Bandung
Jadi Saingan Makanan Belanda Sejak Abad ke-20, Ini Asal Usul Mi Kocok Khas Bandung

Asal usul nama kocok sendiri berasal dari proses memasaknya, mi direbus di dalam centong lalu dikocok-kocok di air mendidih.

Baca Selengkapnya
Lezatnya Gohyong, Makanan Khas Betawi yang Viral di Kalangan Pecinta Kuliner
Lezatnya Gohyong, Makanan Khas Betawi yang Viral di Kalangan Pecinta Kuliner

Makanan ini memiliki rasa gurih dan tekstur renyah di luar serta gurih di dalamnya.

Baca Selengkapnya
Asal-Usul Bakso, Benarkah Terinspirasi dari Kue Mochi?
Asal-Usul Bakso, Benarkah Terinspirasi dari Kue Mochi?

Jadi favorit sejuta umat, bakso ternyata punya sejarah panjang!

Baca Selengkapnya
9 Kuliner Khas Hari Kemerdekaan Indonesia Selain Nasi Tumpeng, Sudah Tahu?
9 Kuliner Khas Hari Kemerdekaan Indonesia Selain Nasi Tumpeng, Sudah Tahu?

Tidak hanya nasi tumpeng kuning, Indonesia kaya akan kuliner khas saat memperingati Hari Kemerdekaan 17 Agustus. Sayang kalau dilewatkan.

Baca Selengkapnya
Nasi Goreng, Kuliner Sejuta Umat yang Bukan Makanan Asli Indonesia
Nasi Goreng, Kuliner Sejuta Umat yang Bukan Makanan Asli Indonesia

Biarpun familiar di Indonesia, tapi nasi goreng bukan kuliner asli tanah air!

Baca Selengkapnya
Sejarah Pekat di Balik Kecap Manis, Pelengkap Rasa Kesayangan Masyarakat Indonesia
Sejarah Pekat di Balik Kecap Manis, Pelengkap Rasa Kesayangan Masyarakat Indonesia

Kecap manis merupakan saus favorit masyarakat Indonesia yang bisa ditemui di meja makan dengan masing-masing keluarga memiliki merek favoritnya sendiri.

Baca Selengkapnya