Bangunan ini Dibangun Raja Hayam Wuruk buat Sang Ibu, Ratu Pembawa Kejayaan Majapahit
Merdeka.com - Majapahit, sebagai salah satu kerajaan terbesar di Indonesia pada masa lalu menyimpan berbagai peninggalan yang sampai saat ini masih bisa ditemui.
Salah satu peninggalannya adalah sebuah candi yang selama bertahun-tahun hanya dikenal oleh masyarakat sebagai petilasan ratu Majapahit.
Ketika dilakukan ekskavasi, situs tersebut ternyata merupakan sebuah bangunan yang dipersembahkan untuk Ratu Tribuana Tunggadewi yang merupakan raja ketiga Kerajaan Majapahit. Simak ulasannya.
-
Bagaimana makam itu ditemukan? Para arkeolog pertama kali menemukan sebuah makam batu bata persegi panjang yang penuh dengan sisa-sisa kerangka manusia dari abad ketujuh atau kedelapan, atau berusia sekitar 1.200 tahun.
-
Kapan makam itu ditemukan? Makam ini awalnya digali pada 2020 di Kota Datong, Provinsi Shanxi, China utara.
-
Dimana makam itu ditemukan? Makam ini terletak di dalam situs arkeologi Vulci, yang berada di antara kotamadya Montalto di Castro dan Canino di wilayah Lazio tengah.
-
Kapan makam ini ditemukan? Makam ini ditemukan 2004 selama proyek pembangunan di daerah yang dikenal sebagai pemakaman Romawi kuno di timur kota Ovilava (kini Wels di Austria Hulu).
-
Dimana para arkeolog menemukan makam kuno itu? Para arkeolog bersama 6.500 relawan menemukan sekitar 1.000 gundukan kuburan kuno di Belanda hanya dalam waktu empat bulan.
Situs Tribuana Tunggadewi
©2023 Merdeka.com/youtube.com/AsliMojokerto
Sebuah situs sejarah ditemukan terkubur di bawah tanah dan baru dilakukan ekskavasi sekitar dua tahun yang lalu. Situs peninggalan Majapahit yang dikenal oleh masyarakat dengan sebutan petilasan ratu ini adalah peninggalan Ratu Tribuana Tunggadewi.
Situs sejarah tersebut ditemukan di Desa Klinterejo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Sebelum dilakukan ekskavasi, situs Majapahit ini hanya terlihat sebuah batuan Yoni yang nampak di permukaan.
Batuan Yoni tersebut merupakan sebuah batuan yang dipakai oleh umat Hindu pada zaman Majapahit untuk melakukan pemujaan.
©2023 Merdeka.com/youtube.com/AsliMojokerto
Proses Ekskavasi
©2023 Merdeka.com/youtube.com/AsliMojokerto
Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur kemudian melakukan ekskavasi di situs tersebut. Ekskavasi dilakukan selama 12 hari dan dilakukan dengan cara bertahap.
Seusai dilakukan ekskavasi, lokasi tersebut rupanya menyimpan bangunan bersejarah pada masa Majapahit. Situs tersebut diketahui dibuat pada masa Hayam Wuruk dan dipersembahkan kepada ibunya Tribuana Tunggadewi.
Luas situs Tribuana Tunggadewi ini ditemukan dengan luas 24x24 meter persegi. Bangunan ini terdiri pagar luar yang terbuat dari bata merah, bagian lantai yang terbuat dari batu andesit, tangga, dan yoni yang berada di tengah bangunan.
©2023 Merdeka.com/youtube.com/AsliMojokerto
Tempat Pemujaan Agama Hindu
©2023 Merdeka.com/youtube.com/AsliMojokerto
Arkeolog menilai bahwa situs ini merupakan sebuah candi yang digunakan oleh masyarakat Majapahit yang beragama Hindu untuk melakukan pemujaan.
Situs Ratu Tribuana Tunggadewi ini diketahui dibangun pada tahun 1294 Saka atau 1372 Masehi. Tahun itu adalah bertepatan dengan wafatnya Ibu Hayam Wuruk, Tribuana Tunggadewi.
Penggunaan perpaduan bahan batuan yaitu andesit dan bata merah ini menurut sejarawan merupakan simbol dari panca maha bhuta, lima unsur kehidupan di alam semesta.
©2023 Merdeka.com/youtube.com/AsliMojokerto
Ratu Tribuana Tunggadewi
©2023 Merdeka.com/wikipedia
Tribuana Tungga Dewi adalah Ratu yang memimpin Majapahit (Raja ke-3). Dia adalah putri Raden Wijaya, pendiri sekaligus raja pertama Majapahit. Di zaman Tribuana, segala pemberontakan berhasil ditumpas.
Di zamannya pula Gajah Mada diangkat jadi patih lalu mengikrarkan Sumpah Palapa. Tribuana Tungga Dewi disebut sebagai penguasa yang membuka jalan kejayaan Majapahit.
Di zaman Tribuana, ekspansi Majapahit dimulai ke segala penjuru yang dipimpin Gajah Mada.
Bali, Kerajaan Malayu & sisa-sisa kerajaan Sriwijaya berhasil ditaklukan. Ekspansi Majapahit kemudian dilanjutkan oleh Raja Hayam Wuruk yang tak lain adalah putra dari Tribuana Tungga Dewi. (mdk/mff)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akta kelahiran Raja Hayam Wuruk ditemukan tertimbun di bawah reruntuhan abu gunung api.
Baca SelengkapnyaPotret terbaru tempat istirahat Raja Hayam Wuruk saat mengembara keliling Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSitus yang saat ini tengah diekskavasi itu, menemukan kemegahan pada pagar yang mengelilinginya.
Baca SelengkapnyaFenomena bumi terbelah berupa bungker kuno peninggalan Kerajaan Majapahit ditemukan di Gresik.
Baca SelengkapnyaSosok Tribhuwana Tunggadewi dikenal sebagai saah satu pemimpin perempuan era kerajaan yang disegani.
Baca SelengkapnyaPara pembesar Majapahit mengunjungi candi ini pada bulan khusus.
Baca SelengkapnyaCandi ini dibangun sebagai penghormatan anak kepada ayah
Baca SelengkapnyaCandi yang diduga makam Raja Hayam Wuruk ini masih difungsikan masyarakat sebagai objek wisata dan tempat ibadah hingga kini
Baca SelengkapnyaCandi Sukuh diyakini sebagai peninggalan peninggalan Kerajaan Majapahit dan diperkirakan dibangun pada abad 15 M.
Baca SelengkapnyaTepat di tengah-tengah bangunan candi terdapat sebuah sumur.
Baca SelengkapnyaCandi Jabung merupakan salah satu candi yang membuat Thomas Raffles kagum akan kemegahannya.
Baca SelengkapnyaBerusia lebih dari 650 tahun, gapura ini masih berdiri megah hingga sekarang
Baca Selengkapnya