Begini Penampakan Rumah Arab Badui yang Mirip dengan Hunian Zaman Nabi, Dibangun dengan Tanah Liat
Ini penampakan rumah suku Arab Badui yang mirip dengan tempat tinggal masa Nabi.
Suku di Arab Saudi yang hingga kini masih memegang erat budaya nenek moyang mereka dalam berbagai aspek kehidupan adalah suku Arab Badui. Banyak orang suku Arab Badui yang masih tinggal nomaden, tapi tidak sedikit pula yang memiliki rumah.
Rumah suku Arab Badui sangat menarik perhatian, karena memiliki bentuk yang menyerupai dengan rumah-rumah orang Arab pada zaman Nabi Muhammad. Rumah tersebut terbuat dari tanah liat.
Meski begitu, bangunan sederhana itu bisa berdiri sangat kokoh dan melindungi penghuninya dari terpaan panas dan hujan badai. Bagaimana penampakannya? Simak ulasannya sebagai berikut.
Penampakan Rumah Arab Badui
Sebuah video yang diunggah oleh akun Tiktok @almanmulyana15 memperlihatkan penampakan rumah suku Arab Badui yang terbuat dari tanah liat. Dari depan, rumah tersebut tampak sangat sederhana dan bahkan kotor.
Hanya terlihat seperti gundukan tanah dengan sebuah pintu dan jendela. Semua bahan yang dipakai untuk membangun rumah berasal dari bahan alami. Termasuk pula atapnya yang terbuat dari pelepah kurma.
Namun, ketika masuk ke dalamnya, rumah arab Suku Badui tampak sangat bersih dan rapi. Terdapat karpet yang melindungi penghuninya dari lantai pasir yang kotor. Ada juga tempat duduk yang dibuat melingkar, dengan perapian di tengahnya.
“Walaupun hujan, tidak bocor. Walaupun di Arab temperaturnya panas, tapi rumah Arab Badui tanpa AC. Lihat, walaupun rumah temboknya terbuat dari tanah tapi dalamnya rapi sudah dilengkapi karpet,” kata Alman Mulyana.
Mirip Rumah Zaman Nabi
Suku Arab Badui masih mempertahankan model rumah seperti rumah masyarakat Arab masa klasik. Khususnya masa Nabi. Semua rumah zaman dulu di Arab terbuat dari tanah liat dan pelepah kurma.
Meski begitu, di dalam rumah mereka tetap terasa sangat nyaman. Masjid yang berada di dalam ranah pun dibangun dengan cantik dan bersih. Tanpa penerangan dari listrik, rumah suku Arab Badui tetap memiliki cahaya yang cukup melalui jendela.
“Walaupun di bawah tanah, tanpa penerangan listrik tapi terang ya. Hanya Arab Badui yang masih bertahan di rumah seperti ini,” kata Alman.