Berkah Usai Pandemi, Bos Oleh-oleh Terbesar di Indonesia Ajik Krisna Kini Buka Showroom Mobil Mewah
Kisah seorang pengusaha oleh-oleh Ajik Krisna mencuri perhatian karena sukses bangkit dari keterpurukan saat pandemi dan kini punya showroom mobil mewah.
Kisah seorang pengusaha oleh-oleh Ajik Krisna mencuri perhatian karena sukses bangkit dari keterpurukan saat pandemi dan kini punya showroom mobil mewah.
Berkah Usai Pandemi, Bos Oleh-oleh Terbesar di Indonesia Ajik Krisna Kini Buka Showroom Mobil Mewah
Pandemi bukanlah masalah bagi orang yang bekerja keras dan getol dalam berjuang.
Hal itulah yang dialami oleh seorang Ajik Krisna, bos oleh-oleh yang sempat merugi di era pandemi dan kini bangkit lagi punya sebuah showroom mobil mewah.
Pada masa pandemi, Ajik mengaku ia mengalami kerugian sekitar Rp20 miliar dalam jangka waktu satu tahun lebih. Maka dari itu, ia memanfaatkan momentum pandemi sebagai bangkit dari keterpurukan.
Ajik mengaku bahwa pandemi pasti akan berlalu, maka dari itu, ia mempersiapkan diri untuk bangkit dan hanya menunggu waktu, momentum bangkit itu pasti ada. Simak ulasannya sebagai berikut.
Bos Oleh-oleh Rugi 20 Miliar saat Pandemi
Sebuah video yang diunggah oleh channel Youtube Succes Before 30 memperlihatkan seorang pengusaha bernama Ajik Krisna yang pernah mengalami masa sulit ketika pandemi
Ajik mengaku beberapa toko oleh-oleh yang berada di tangannya sedang mengalami masalah besar karena badai pandemi yang tak kunjung usai. Maka dari itu, Ajik sempat memecat 1.500 karyawannya.
Tidak hanya itu, toko milik Ajik juga mengalami kerugian sebesar Rp1,5 miliar per bulannya. Sehingga ia harus menanggung kerugian sekitar 20 miliar lebih selama satu setengah tahun.
“Ya wajarlah, karena kita kan harus bayar listrik Rp700 juta sebulan. Terus karyawan masih sisa 500 orang yang bagian teknisi atau apa kan harus ada yang backup gitu kan,”
ucap Ajik menjelaskan mengapa bisa rugi Rp1,5 miliar per bulan.
Bangkit Lagi setelah Pandemi
Saat ini, di showroom Ajik berjejer puluhan mobil mewah dari yang termurah Rp800 juta sampai yang termahal yang mencapai puluhan miliar. Ajik mengaku bahwa ia bisa bangkit lantaran yakin bahwa pandemi akan segera berlalu.
Maka dari itu, ia tidak pernah menyerah dan selalu berpikir bahwa ia harus bangkit saat pandemi usai.
“Saya yakin pandemi pasti akan berakhir. Ini kan masalah waktu saja. Kalau pikiran kita bawa ke pandemi, sampai kapanpun akan stres. Sudah hilangkan pikiran itu, kita mulai berkebun (berusaha),” kata Ajik.