Daftar Makanan yang Harus Dihindari & Bisa Menyebuhkan Asam Urat Menurut Dokter Zaidul Akbar, Bisa Dicoba
Berikut adalah makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita asam urat, serta rekomendasi dari dokter Zaidul Akbar untuk menanganinya.
Pengidap penyakit asam urat sebaiknya menghindari beberapa jenis makanan yang dapat memperburuk kondisi kesehatan mereka. Secara umum, asam urat adalah penyakit yang disebabkan oleh tingginya kadar uric acid dalam tubuh. Uric acid merupakan produk limbah alami yang dihasilkan oleh tubuh.
"Asam urat pada dasarnya kan dari asal katanya 'asam', jadi terlalu banyaknya uric acid yang muncul di badan tentunya yang paling sering itu dari produk-produk yang mengandung lemak trans," ungkap dokter dan penceramah Zaidul Akbar dalam saluran Youtube dr. Zaidul Akbar Official.
-
Bagaimana cara mengatasi asam urat menurut Dokter Zaidul Akbar? 'Saya sarankan untuk menghentikan produk yang mengandung lemak trans. Untuk memperbaiki kondisi, konsumsi pare dan sereh sangat baik, serta tingkatkan asupan air,' tambah Zaidul.
-
Ikan apa saja yang harus dihindari penderita asam urat? Sejumlah ikan memiliki kandungan purin yang tinggi sehingga sebaiknya dihindari oleh penderita asam urat.
-
Apa saja jenis makanan yang bisa memicu asam urat? Terdapat berbagai makanan yang dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat yang perlu dihindari, sebagai berikut: Daging Merah: Daging merah seperti daging sapi, kambing, dan babi mengandung kadar purin yang cukup tinggi. Purin adalah zat yang di dalam tubuh dipecah menjadi asam urat. Konsumsi daging merah yang berlebihan dapat meningkatkan risiko serangan asam urat, terutama jika dikonsumsi setiap hari atau dalam jumlah besar.
-
Buah apa yang paling disarankan untuk asam urat? Ceri adalah salah satu buah yang paling direkomendasikan untuk penderita asam urat, karena mengandung antosianin yang tinggi. Antosianin adalah pigmen yang memberikan warna merah pada ceri, dan juga memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang kuat.
-
Makanan apa yang harus dihindari? Sebab, kandungan di dalam minuman bersoda dan makanan siap saji justru cenderung menghambat pertumbuhan si kecil.
-
Apa saja makanan yang baik untuk asam urat dan kolesterol? Untuk Anda yang memiliki masalah kolesterol dan asam urat tinggi, menjaga pola makan sehari-hari adalah hal yang sangat penting. Sebaiknya, pilihlah makanan yang rendah lemak jenuh namun kaya akan serat, seperti sayuran berdaun hijau, labu siam, wortel, dan kentang. Selain itu, sayuran seperti sawi hijau, sawi putih, dan tomat juga merupakan pilihan yang sangat baik bagi penderita kolesterol. Menambahkan kacang-kacangan ke dalam menu Anda juga bisa menjadi opsi yang cerdas, karena kandungan proteinnya sangat bermanfaat untuk kesehatan jantung.
Bagaimana cara memperbaiki kondisi tubuh agar terhindar dari penyakit asam urat? Menurut Zaidul, langkah awal yang perlu diambil adalah menghentikan konsumsi produk yang mengandung lemak trans atau lemak jahat, seperti gorengan.
"Produk yang mengandung lemak trans saran saya itu disetop. Nah bagaimana cara memperbaikinya? Dengan Pare dan sereh itu sangat baik, air harus asup lebih banyak," jelas Zaidul. Ia juga menyarankan beberapa makanan yang sebaiknya dikurangi atau dihentikan oleh penderita asam urat, antara lain:
- Produk yang mengandung tepung
- Nasi
- Gula pasir
- Daging-dagingan
"Berikan tubuhnya alkaline forming food, itu beberapa jenis makanan yang sifatnya basa. Termasuk juga kalau mau coba bisa blender kacang panjang sama seledri, nah itu InshaAllah bisa membantu juga," tambah Zaidul.
Dengan mengikuti saran-saran tersebut, diharapkan pengidap asam urat dapat mengelola kondisi mereka dengan lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup.
Asam Urat Tak Hanya Disebabkan oleh Pola Makan yang Tidak Tepat
Dokter spesialis penyakit dalam, Alvin Nursalim, menjelaskan bahwa penyakit asam urat tidak hanya disebabkan oleh makanan yang tidak tepat. Ada beberapa faktor lain yang juga dapat memicu terjadinya kondisi ini.
Gangguan Metabolisme
Purin, yang merupakan senyawa yang dihasilkan secara alami oleh tubuh, juga berkontribusi pada masalah ini. Dalam keadaan normal, tubuh akan menyerap kembali purin yang berlebih atau mengeluarkannya melalui tinja dan urine. Namun, bagi individu yang mengalami gangguan metabolisme, proses pengolahan purin menjadi tidak efisien, sehingga menyebabkan penumpukan purin. Penumpukan ini dapat memicu munculnya penyakit asam urat.
Obat-obatan
Ternyata, beberapa jenis obat-obatan juga dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh. Contohnya adalah diuretik dan aspirin, yang diketahui dapat menyebabkan lonjakan kadar asam urat.
Kelebihan Berat Badan
Obesitas atau kelebihan berat badan dapat berakibat pada peningkatan produksi asam urat dalam tubuh. Hal ini menyebabkan ginjal mengalami kesulitan dalam mengeluarkan asam urat, sehingga asam urat akan menumpuk dan memicu peradangan.
Riwayat Keluarga
Penyakit asam urat juga memiliki faktor genetik. Anak-anak yang memiliki orangtua dengan riwayat asam urat berisiko lebih tinggi untuk mengalaminya. "Artinya, risiko Anda mengalami penyakit tersebut bisa meningkat apabila memiliki orangtua atau anggota keluarga dengan kondisi asam urat tinggi," tulis Alvin di laman Klikdokter.
Konsumsi Alkohol
Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan tingginya kadar asam urat dalam tubuh. Selain itu, alkohol juga menghambat proses pengeluaran asam urat, sehingga senyawa tersebut menumpuk dan berpotensi menimbulkan penyakit gout.
Minuman Kaya Fruktosa
Minuman yang mengandung fruktosa tinggi, seperti soft drink, juga berkontribusi pada peningkatan produksi asam urat. Di samping itu, fruktosa dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk mengeluarkan asam urat, yang akhirnya menyebabkan akumulasi senyawa tersebut dan berisiko memicu penyakit asam urat.
Kelaparan
Ketika tubuh mengalami kelaparan, ia akan memanfaatkan jaringan yang kaya purin untuk metabolisme. Proses ini dapat menyebabkan peningkatan konversi purin menjadi asam urat, yang berpotensi menambah kadar asam urat dalam darah.
Kondisi Medis
Beberapa kondisi medis tertentu dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat dalam darah. Contoh dari kondisi tersebut termasuk penyakit ginjal dan kanker, yang dapat memperburuk masalah asam urat.
"Penyakit asam urat dapat mengganggu kualitas hidup pengidapnya. Agar tak mengalaminya, pastikan untuk melakukan tindakan pencegahan sekarang juga," saran Alvin.
"Caranya, batasi atau hindari makanan tinggi purin, lakukan olahraga teratur, dan capai berat badan ideal. Pastikan pula berkonsultasi kepada dokter guna mengetahui kadar asam urat dan keadaan kesehatan Anda secara menyeluruh," tambahnya.
Asam Urat Perlu Diperhatikan Lebih Lanjut
Sebelumnya, Alvin menjelaskan bahwa penyakit asam urat secara medis dikenal dengan istilah gout. Kondisi ini muncul akibat penumpukan kristal monosodium urat yang menyebabkan peradangan pada area persendian. Setiap sendi di tubuh dapat terpengaruh oleh asam urat, tetapi penumpukan paling sering terjadi di sendi jari tangan, jari kaki, lutut, dan pergelangan kaki.
Terkait dengan penyebab asam urat, kondisi ini sangat berkaitan dengan pola makan sehari-hari. Telah terbukti bahwa risiko tinggi terkena penyakit gout berhubungan erat dengan konsumsi makanan yang tinggi purin. Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah jeroan dan seafood.
Melansir laman Ayo Sehat Kemenkes, asam urat merupakan zat sisa dari metabolisme purin yang sebagian besar disaring oleh ginjal dan dikeluarkan melalui urine. Apabila tubuh memproduksi asam urat dalam jumlah yang berlebihan atau ginjal tidak dapat mengeluarkannya dengan baik, kadar asam urat dalam darah akan meningkat.
Kondisi ini dikenal sebagai hiperurisemia, yang dapat memicu terbentuknya kristal asam urat tajam di sendi, jaringan, dan organ lainnya, sehingga menyebabkan peradangan dan nyeri. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga pola makan agar kadar asam urat tetap dalam batas normal.
Gejala dan Pengobatan Penyakit Asam Urat
Gejala Asam Urat
Berbagai gejala asam urat yang mungkin muncul antara lain:
- Nyeri yang mendalam pada sendi yang terkena, biasanya pada sendi ibu jari kaki, dapat dirasakan seperti terbakar.
- Pembengkakan serta kemerahan pada sendi yang terpengaruh.
- Ketidakmampuan untuk bergerak, di mana sendi yang terlibat bisa menjadi sangat kaku.
Pengobatan Penyakit Asam Urat
Untuk mengatasi asam urat, beberapa pengobatan yang dapat dilakukan meliputi:
- Obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS) seperti ibuprofen yang berfungsi mengurangi rasa nyeri dan peradangan.
- Kortikosteroid yang digunakan untuk menangani peradangan yang cukup parah.
- Colchicine yang efektif untuk meredakan nyeri akibat serangan asam urat.
- Medikasi yang berfungsi mengurangi produksi asam urat, contohnya allopurinol.
- Obat yang meningkatkan ekskresi asam urat seperti probenecid.