Penderita Asam Urat Dilarang Keras Makan Makanan ini, Ketahui Menu yang Dianjurkan
dr. Zaidul merekomendasikan untuk memperbanyak konsumsi makanan yang bersifat basa (alkaline forming food).
Penyakit asam urat terjadi akibat penumpukan asam urat (uric acid) dalam tubuh. Asam urat adalah produk limbah alami yang dihasilkan oleh tubuh. Namun jika kadarnya berlebihan, dapat menyebabkan peradangan serta nyeri pada persendian. Untuk mengatasi masalah ini, penting bagi penderita asam urat untuk lebih berhati-hati dalam memilih makanan. Menurut dr. Zaidul Akbar, konsumsi makanan yang mengandung lemak trans atau lemak jahat menjadi salah satu faktor penyebab utama.
"Asam urat pada dasarnya kan dari asal katanya 'asam', jadi terlalu banyaknya uric acid yang muncul di badan tentunya yang paling sering itu dari produk-produk yang mengandung lemak trans," ungkapnya.
-
Ikan apa saja yang harus dihindari penderita asam urat? Sejumlah ikan memiliki kandungan purin yang tinggi sehingga sebaiknya dihindari oleh penderita asam urat.
-
Makanan apa yang harus dihindari? Sebab, kandungan di dalam minuman bersoda dan makanan siap saji justru cenderung menghambat pertumbuhan si kecil.
-
Kenapa penderita jantung lemah dilarang makan makanan asin? Makanan asin dengan konsentrasi garam yang tinggi dapat meningkatkan tekanan darah, menurunkan kadar oksigen dalam darah, dan membuat kerja jantung menjadi lebih berat.
-
Siapa yang harus menghindari makanan ini? Menyusui adalah momen berharga yang memungkinkan ibu memberikan nutrisi esensial kepada bayinya.
-
Mengapa penting untuk menjaga pola makan sehat untuk asam urat? Dengan mengelola asupan purin, diharapkan kadar asam urat dalam tubuh dapat tetap dalam batas normal.
-
Kenapa makanan asin dilarang? Mengonsumsi makanan tinggi garam dapat memengaruhi keseimbangan tubuh dan memicu terjadinya atau memperburuk gejala vertigo. Garam dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan retensi cairan, yang dapat memengaruhi sistem vestibular di dalam telinga bagian dalam yang bertanggung jawab untuk keseimbangan. Oleh karena itu, sebaiknya menghindari makanan dengan kandungan garam yang tinggi.
Oleh karena itu, disarankan untuk menghindari makanan yang digoreng. Selain gorengan, dr. Zaidul juga menyarankan untuk mengurangi atau bahkan menghentikan sementara beberapa jenis makanan, antara lain:
- Produk berbahan dasar tepung, seperti roti dan kue.
- Nasi, karena kandungan karbohidratnya yang tinggi dapat meningkatkan kadar asam urat.
- Gula pasir, yang sering kali memperburuk inflamasi.
- Daging, terutama daging merah, karena kaya akan purin, yang merupakan sumber utama produksi asam urat.
Untuk memperbaiki kondisi ini, dr. Zaidul merekomendasikan untuk memperbanyak konsumsi makanan yang bersifat basa (alkaline forming food). Makanan jenis ini dapat membantu menyeimbangkan kadar keasaman dalam tubuh, sehingga mengurangi risiko peradangan. Salah satu resep yang dapat dicoba adalah mencampurkan kacang panjang dan seledri yang diblender yang diyakini memberikan efek positif.
Di samping itu, sangat dianjurkan untuk mengonsumsi air dalam jumlah yang cukup guna membantu proses detoksifikasi tubuh. Beberapa makanan herbal, seperti pare dan serai juga dikenal memiliki manfaat yang baik dalam mengelola kadar asam urat. Dengan menerapkan pola makan yang benar dan disiplin, penderita asam urat dapat meredakan gejala serta mencegah komplikasi yang lebih serius.
"Berikan tubuh makanan yang sehat, kurangi produk yang mengandung lemak trans, dan fokus pada makanan yang mendukung alkalinitas tubuh," pesan dr. Zaidul.
Penyebab Asam Urat
Penyakit asam urat tidak hanya disebabkan oleh kebiasaan makan yang tidak sehat. Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Alvin Nursalim, Sp.PD, terdapat banyak faktor lain yang dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat dalam tubuh.
1. Gangguan Metabolisme
Gangguan metabolisme merupakan salah satu penyebab utama. Tubuh manusia secara alami memproduksi purin, yaitu senyawa yang dalam kondisi normal dapat diolah atau dibuang melalui tinja dan urine. Namun, bagi individu yang mengalami gangguan metabolisme, proses pengolahan ini menjadi terganggu, sehingga purin akan menumpuk dan menyebabkan peningkatan kadar asam urat.
2. Penggunaan Obat-Obatan
Di samping itu, penggunaan obat-obatan tertentu juga dapat berkontribusi pada peningkatan kadar asam urat. Obat-obatan seperti diuretik dan aspirin dapat menghambat proses pembuangan asam urat dari dalam tubuh. Akibatnya, senyawa tersebut akan terus menumpuk, yang berpotensi memperburuk kondisi asam urat.
Kelebihan Berat Badan
Obesitas atau kelebihan berat badan merupakan salah satu faktor yang sangat signifikan. Kondisi ini menyebabkan tubuh harus memproduksi asam urat dalam jumlah yang lebih tinggi, sedangkan ginjal mengalami kesulitan dalam mengeluarkan kelebihan asam urat tersebut.
Akibat dari situasi ini adalah terjadinya akumulasi asam urat yang dapat memicu peradangan. Dengan demikian, penting untuk menjaga berat badan agar tidak berlebihan guna mencegah masalah kesehatan yang lebih serius.
Sejarah Keluarga
Aspek riwayat keluarga juga memiliki pengaruh yang signifikan. Individu yang memiliki kerabat dekat yang menderita asam urat cenderung memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami penyakit yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa faktor genetik turut berkontribusi terhadap peningkatan risiko terkena penyakit ini. Terlebih lagi, jika seseorang menjalani pola hidup yang tidak sehat, peluang untuk terkena asam urat semakin besar.
Dengan demikian, penting untuk memperhatikan latar belakang kesehatan keluarga. "Orang dengan anggota keluarga yang mengidap asam urat memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kondisi serupa." Oleh karena itu, menjaga gaya hidup yang sehat sangat dianjurkan agar dapat meminimalkan risiko terkena penyakit ini, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga terkait.
Konsumsi Alkohol dan Minuman Fruktosa Tinggi
Konsumsi alkohol serta minuman yang tinggi fruktosa, seperti soft drink, merupakan salah satu faktor utama yang memicu masalah kesehatan. Alkohol dapat menghambat proses pengeluaran asam urat, sedangkan fruktosa tidak hanya meningkatkan produksi purin tetapi juga mengurangi kemampuan tubuh dalam mengeluarkannya. Menurut Alvin, kombinasi ini memperbesar risiko terjadinya penumpukan asam urat dalam darah." Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memperhatikan asupan alkohol dan minuman manis agar terhindar dari masalah kesehatan yang lebih serius.
Dengan memahami dampak negatif dari konsumsi alkohol dan fruktosa, kita dapat mengambil langkah preventif untuk menjaga kesehatan. Mengurangi atau bahkan menghindari jenis minuman ini dapat membantu menurunkan risiko penumpukan asam urat. Selain itu, mengadopsi pola makan yang sehat dan seimbang juga berperan penting dalam mengatur kadar asam urat dalam tubuh. Dengan begitu, kita dapat mencegah berbagai penyakit yang berkaitan dengan kadar asam urat yang tinggi.
Kekurangan Pangan dan Masalah Ginjal
Aspek lain yang sering kali diabaikan adalah masalah kelaparan. Ketika tubuh tidak mendapatkan cukup makanan, proses metabolisme akan beralih untuk memanfaatkan jaringan yang kaya akan purin, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kadar asam urat. Beberapa kondisi medis seperti penyakit ginjal dan kanker juga memiliki hubungan erat dengan tingginya kadar asam urat. Kedua kondisi tersebut dapat mengganggu kemampuan tubuh dalam mengatur kadar senyawa ini, yang berpotensi memperburuk situasi yang ada.
Oleh karena itu, penting untuk mengelola faktor risiko ini guna mencegah terjadinya penyakit asam urat. Selain menjaga pola makan yang seimbang, sangat dianjurkan untuk melakukan olahraga secara teratur, menjaga berat badan tetap ideal, serta berkonsultasi dengan dokter untuk memantau kesehatan secara menyeluruh. Dengan langkah-langkah ini, kita dapat lebih baik dalam mengontrol kadar asam urat dan menjaga kesehatan tubuh. Mengelola faktor risiko ini dapat membantu mencegah timbulnya penyakit asam urat.
Pengertian Asam Urat
Asam urat, yang dalam istilah medis dikenal sebagai gout, merupakan kondisi kesehatan yang muncul akibat akumulasi kristal monosodium urat di dalam tubuh. Menurut Alvin, kondisi ini terjadi karena kadar asam urat dalam darah meningkat secara signifikan, sehingga membentuk kristal tajam yang dapat memicu peradangan pada sendi. Berbagai sendi di tubuh dapat terpengaruh oleh asam urat, namun sendi yang paling sering menunjukkan gejala adalah jari tangan, jari kaki, lutut, dan pergelangan kaki. Peradangan yang diakibatkan asam urat biasanya ditandai dengan nyeri yang sangat hebat, pembengkakan, kemerahan, serta sensasi panas di area sendi yang terkena.
Penyebab utama dari asam urat sering kali berkaitan dengan pola makan yang tidak sehat, terutama konsumsi makanan yang kaya purin seperti jeroan dan makanan laut. Purin adalah senyawa alami yang, setelah diproses oleh tubuh, menghasilkan asam urat sebagai produk sampingan. Dalam kondisi normal, asam urat ini seharusnya disaring oleh ginjal dan dikeluarkan melalui urine. Namun, jika tubuh menghasilkan asam urat dalam jumlah yang berlebihan atau ginjal tidak dapat mengeluarkannya dengan baik, maka kadar asam urat dalam darah akan meningkat, yang dikenal sebagai hiperurisemia. Hiperurisemia ini menjadi pemicu utama terbentuknya kristal asam urat di sendi dan jaringan lainnya, yang akhirnya mengakibatkan rasa nyeri serta peradangan yang menyakitkan.