Datangi Masjid Berusia 600 Tahun di Ambon, Bule Amerika Kaget Ada Guru Ngaji Kuasai 4 Bahasa Asing
Seorang bule asal Amerika terkejut saat datang ke masjid di Ambon dan bertemu dengan seorang guru ngaji yang bisa 4 bahasa asing.
Seorang bule asal Amerika terkejut saat datang ke masjid di Ambon dan bertemu dengan seorang guru ngaji yang bisa 4 bahasa asing.
Datangi Masjid Berusia 600 Tahun di Ambon, Bule Amerika Kaget Ada Guru Ngaji Kuasai 4 Bahasa Asing
Seorang bule asal Amerika sedang berkunjung ke Ambon, tepatnya di sebuah desa bernama Kaitetu.
Di desa tersebut memiliki sejarah yang panjang tentang perjalanan masyarakat Maluku saat masih berada dijajah Portugis dan Belanda.
Terdapat dua bangunan keagamaan yang sangat bersejarah. Pertama adalah gereja dan kedua adalah masjid. Bule Amerika bernama Nick itu cukup terkejut ketika berada di masjid yang dibangun 600 tahun lalu.
Selain karena bangunannya yang sudah sangat klasik dengan kayu-kayu tua, di masjid tersebut, si bule juga bertemu dengan seorang guru ngaji yang bisa 4 bahasa Asing. Simak ulasannya sebagai berikut.
Bule Amerika Datangi Masjid Berusia 600 Tahun
Sebuah video yang diunggah oleh channel Youtube Nick K memperlihatkan seorang bule Amerika bernama Nick yang sedang datang ke Ambon dan berkunjung ke sebuah masjid tua di desa Kaitetu.
Bule tersebut cukup takjub dengan masjid yang telah dibangun sejak tahun 1414 tersebut, karena memiliki desain yang unik. Ditambah dengan tiang-tiang kayu yang digunakan juga tampak sudah sangat tua tapi tetap bisa menopang atap masjid tersebut.
“Wow, ini terlihat menarik, apakah ini semua kayu asli?” tanya bule tersebut kepada salah satu pemandu wisata.
Ketemu Guru Ngaji Bisa 4 Bahasa
Hal yang membuat si bule semakin terkejut adalah ketika ia bertemu dengan seorang guru ngaji di desa Kaitetu. Guru ngaji tersebut bisa mengajak bicara Nick dengan sangat lancar. Bahkan, ia mengaku bisa berbicara 4 bahasa asing.
“Halo, salam kenal juga. Dari mana asalmu? Amerika? Selamat datang di desa saya,” ucap guru ngaji bernama Arsyad dengan menggunakan bahasa Inggris.
Arsyad juga sedikit memberikan informasi tentang masjid yang sedang dikunjungi oleh Nick dengan menggunakan bahasa Inggris, dan sedikit bahasa Belanda. Hal itu membuat Nick terkejut.
“Saya berbicara bahasa Inggris, bahasa Belanda juga, dan Jerman, dan Italia. Saya guru, saya baru pensiun 4 tahun yang lalu,” kata Arsyad.
“Saya sangat senang di sini orang-orangnya baik,” kata Nick.