Kisah Pilu Rumini, Cacat Akibat Majikan Sampai Anak Tak Mengenali
Merdeka.com - Menjadi tenaga kerja wanita (TKW) kerap dilakukan WNI untuk mengatasi kesulitan ekonomi keluarga.Iming-iming penghasilan yang lebih besar ketimbang bekerja di dalam negeri menjadi salah satu daya tariknya.
Namun sayangnya tak semua TKW di luar negeri menerima perlakuan menyenangkan. Salah satunya yang dialami oleh Rumini, warga Indramayu, Jawa Barat.
Mengikuti jejak para temannya yang sukses, ternyata kepergian Rumini ke Abu Dhabi justru menjadi malapetaka. Ia harus kembali ke Tanah Air degan kondisi cacat, sampai anaknya tak sanggup mengenali.
-
Siapa yang mengalami kejadian tidak menyenangkan? Ia mengungkapkan bahwa ia merasa jatah malunya seumur hidup sudah terpakai di panggung mitoni kehamilan sang istri.
-
Mengapa Gunawan mengalami nasib malang? Peristiwa ini menambah deretan nasib malang yang dialami Gunawan Dwi Cahyo setelah bercerai dengan Okie Agustina.
-
Ruri Repvblik kecelakaan seperti apa? Dalam unggahan cerita media sosial instagramnya, terlihat Chisa bersama kedua anaknya sedang melakukan panggilan video dengan Ruri yang menggunakan gips atau penyangga leher sambil tersenyum dengan beberapa luka di wajahnya.
-
Dimana Ruri Repvblik kecelakaan? Adapun, diketahui Ruri mengalami kecelakaan saat mengendarai motor gede (moge) di Ciamis, Jawa Barat.
-
Siapa yang mengalaminya di Indonesia? Riskesdas 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional.
-
Apa yang dialami oleh para wisatawan? Tujuh orang turis, di antaranya empat warga negara Australia, mengalami gejala seperti mual, muntah, dan masalah neurologis setelah mengonsumsi koktail pina colada di sebuah resor bintang lima.
Berikut kisah pilu Rumini yang begitu menyayat hati.
Sering Menerima Pukulan
Dilansir dari channel YouTube TRANS TV Official, Rumini menceritakan kisah pilunya selama menjadi Tenaga kerja wanita (TKW) di Abu Dhabi, Emirat Arab.
Selama di sana, ia kerap menerima penyiksaan dari sang majikan. Keterbatasan bahasa, membuat Rumini tak bisa memahami kemauan mereka.
"Kata majikan, suruh ngambil kecap. Tapi kan ngomongnya saya nggak tahu. Katanya ngambil ini, ngambil ini, katanya. Iya tapi kan saya nggak tahu, terus saya dipukul pakai gendul (botol) kecap itu," kata Rumini seperti dikutip dari channel YouTube TRANS TV Official.
Tak segan-segan, majikannya sampai tega memukul menggunakan besi. Hantaman cukup keras ke arah kepala dan telinga Rumini.
"Sama besi, sama besi ini yang di kepala sama telinga yang sering. Ini yang di belakang, sampai pada putus katanya," ujarnya sembari menunjukkan bekas luka.
Sering Dikurung
Channel YouTube TRANS TV Official ©2020 Merdeka.com
Tak berhenti di situ perlakuan kasar yang harus diterima Rumini. Dia juga harus rela dikurung. Cukup lama ia dikunci dalam kamar sembari menyembuhkan luka fisik yang diterima sebelumnya. Rumini selalu menahan perih melihat bekas luka dan darah di tubuh.
"Ya dikurung sampai satu hari, dua hari. Dikasih obat, katanya 'Ini buat kamu biar sembuh'. Kalau sudah sembuh, satu dua hari bekerja lagi. Kalau habis dipukul, masuk kamar ada banyak darah, di kerudung baju, terus pada perih. Kalau sudah mandi suruh kerja lagi," ujar Rumini.
Selalu Diawasi
Rasa tak tenang selalu menggelayuti Rumini. Segala aktivitasnya sebagai asisten rumah tangga selalu saja diawasi. Baik saat mandi maupun keluar rumah untuk sekadar membuang sampah.
"Majikannya di situ saja ngelihatin. Saya mandi saja dilihatin. Saya nyuci dilihatin. Nggak bisa ngunci, mau buang sampah diikutin sama anaknya atau sama majikan perempuan," papar Rumini.
Buta dan Telinga Hampir Putus
Channel YouTube TRANS TV Official ©2020 Merdeka.com
Getirnya kehidupan Rumini masih berlanjut. Ia masih teringat betul insiden pemukulan dari majikan yang membuat matanya buta dan telinganya hampir putus. Sontak majikannya membawa Rumini ke rumah sakit di Abu Dhabi untuk perawatan.
"Ada kesalahan, terus saya dipukul lagi sama itu pakai kompor gas yang ada koreknya. Kalau di sini korek, di sana ya nggak tahu itu yang buat apinya. Dipukul lagi mata yang habis dioperasi," kata Rumini.
Suami Tukang Becak
Channel YouTube TRANS TV Official ©2020 Merdeka.com
Keluarga Rumini termasuk kurang mampu. Selama menjalin biduk rumah tangga, mereka tinggal bersama orang tua. Pendapatan suami selama menarik becak kala itu, hanya Rp10 ribu per hari, tak cukup untuk biaya sekolah anak dan makan setiap hari.
"Kadang cuma sepuluh ribu. Kalau dulu itu sudah paling gede, sekarang bisa lima belas, kadang," kenang Rumini.
Memaksa Jadi TKW di Luar Negeri
Melihat tetangga dan teman yang sukses bekerja di luar negeri, membuat Rumini tergiur. Ia sangat ingin mengubah nasib keluarganya dengan mengikuti jejak para temannya itu.
"Hidup kok pas-pasan terus ya, kepikiran pengen ngerubah nasib gitu. Lihat teman-teman yang pada sukses," ungkap Sanusi
"Ya orang teman-teman saya pada pergi, saya kepingin. Ya pingin bikin rumah gitu. Orang tua saya sudah tua," papar Rumini.
Sempat Dilarang dan Bertengkar
Channel YouTube TRANS TV Official ©2020 Merdeka.com
Keinginan Rumini menjadi TKW, tentu saja dilarang keras oleh suaminya, Sanusi. Ia tak rela melepas istrinya pergi jauh hanya demi mencari nafkah. Sekitar 4 bulan, keduanya sering bertengkar demi mendapat restu.
"Waktu itu saya larang, nggak usah di sini saja. Dia bilang di sini cuma pas-pasan, ingin merubah nasib. Bisa sampai empat bulan bertengkar mulu tiap hari ngurusin itu doang. Lama-lama saya juga itu tujuannya baik. Akhirnya saya nyari ongkos," papar Sanusi.
Mimpi Buruk dan Trauma
Telinga Rumini saat ini, Channel YouTube TRANS TV Official ©2020 Merdeka.com
Hampir setiap hari Rumini mengalami mimpi buruk. Trauma berat yang menimpanya tak bisa dihapus dari memori kelam yang terdalam.
"Pas dia naik mobil itu nggak ada tenang, lemas gitu. Nggak tega," kenang Sanusi.
"Kalau ngelamun, kalau ingat di sana terus nangis sendiri. Ngimpi dipukul sama majikan juga sering, masih inget gitu," papar Rumini.
Teman Semasa Kerja Harus Meninggal
Salah satu kenangan kelam lain yang tak bisa dilupakan oleh Rumini, ialah saat melihat temannya jatuh. Kala itu Sarinah, teman sesama TKW hendak kabur dari rumah majikan. Tapi sayang, ia terpelanting ke tanah dan meninggal seketika.
"Mungkin keberatan kali, itu spreinya juga nggak panjang. Cuma pendek, tapi nggak sampai bawah, jadi putus. Ya takut sambil nangis itu," ungkap Rumini mengenang dukanya.
Keluarga Sangat Terpukul
Channel YouTube TRANS TV Official ©2020 Merdeka.com
Melihat kepulangan Rumini dengan kondisi cacat, tentu memberi pukulan berat bagi keluarga. Sampai sang kakak kandung menyebut Rumini sudah menyerupai seekor monyet.
"Mukanya jadi kaya monyet, telinganya sampai merengkel (berkumpul) jadi satu di sini. Ininya begini, nggak boleh diantingin, angel udah susah. Katanya nggak usah dianting-angtingin lagi, karena kupingnya pada potong, sudah diperbaiki ke rumah sakit di Jakarta," ucap Sariyah, kakak dari Rumini.
Tak Dikenali Keluarga
Channel YouTube TRANS TV Official ©2020 Merdeka.com
Tabungan gaji selama di Abu Dhabi, terpaksa digunakan oleh Rumini untuk pengobatan di Tanah Air. Begitu miris, sampai putri semata wayangnya, Triana tak bisa mengenali ibunya lagi.
"Hancur lebur lah, kaya gimana si. Itu kok mukanya lain, kaya bukan istri saya," kata Sanusi.
"Kata dokternya gini, Rumini sudah nggak bisa dioperasi itu matanya. Katanya sudah ada kacanya gitu," ungkap Rumini.
Kala itu wajah Rumini penuh bekas luka panasnya setrika, serta lebam bukti penganiayaan oleh majikan.
"Ya ngenes sih, sedih. Mungkin dia nggak mau karena muka saya waktu pulang, kurus, hitam, kata emak. Habis ininya digosok pakai setrikaan. Kalau dipanggil diam saja," ujar Rumini.
Anak Mulai Dekat Setelah Operasi
Rumini kembali mengenang masa operasinya di Jakarta. Merasa bersyukur melihat Triana sudah mau mendekati dan dipeluk. Kini kehangatan keluarga mulai tumbuh lagi, Triana begitu dekat denga ibunya yang berpisah sekian tahun.
"Lama sih, mau-mau setelah saya pulang dari operasi. Itu dari rumah sakit, dia mau sama saya, 'Tri itu ibu kamu', teman-temannya pada ngomong gitu," kata Rumini.
Menyesal Merelakan Istri Jadi TKW
Channel YouTube TRANS TV Official ©2020 Merdeka.com
Sebuah penyesalan terbesar bagi Sanusi hingga saat ini, merelakan istrinya pergi menjadi TKW ke Abu Dhabi. Tak sanggup lagi memutar waktu, kini keduanya harus bangkit lagi merangkak dari bawah.
"Saya juga merasa bersalah, karena begini. Coba kalau saya ada duit, nggak mungkin dia begitu," papar Sanusi.
"Ya gimana, orang saya sudah begini. Ibu saya juga sering ngeluh sama saya, 'Gimana Rum, ibu sudah tua'," ucap Rumini. (mdk/kur)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ekspresi sedih dan bingung terlihat jelas di wajah perempuan berjilbab kuning itu.
Baca SelengkapnyaRohmana, seorang pria asal Sumedang menceritakan pengalaman ketika dirinya bekerja di Malaysia.
Baca SelengkapnyaMereka diduga berangkat dengan cara ilegal dan menjadi korban perdagangan manusia.
Baca SelengkapnyaBuruh migran ini sedih sekaligus bahagia dalam satu waktu. Usai dideportasi dari Malaysia, ia justru dikarunia seorang bayi lucu dalam perjalanan pulang
Baca SelengkapnyaBisul di selengkangan membuat Septia menjalani operasi di rumah sakit dan tersadar dari operasi, Septia terkejut karena tangan dan kakinya dalam kondisi terikat
Baca SelengkapnyaSariyani (62) hidup dengan begitu pilu. Di usianya yang kini telah senja, dia tak lagi hidup bersama sang suami sejak belasan tahun yang lalu.
Baca SelengkapnyaCerita korban TPPO Disekap Berbulan-Bulan dan Kerja Tanpa Digaji
Baca SelengkapnyaViral momen polisi cegar difabel yatim piatu jalan kaki dari Bojonegoro ke Jember. Kisahnya bikin haru.
Baca SelengkapnyaLaporannya tak kunjung ditindaklanjuti, Herawati mengadu ke Kapolri melalui media sosial. Ternyata cara ini membuat sang pelaku tertangkap.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga saat ini sedang mengupayakan kepulangan Aas ke Indonesia. Namun upaya itu masih terganjal oleh beberapa persyaratan yang harus dipen
Baca SelengkapnyaMereka berharap bisa mendapatkan penghasilan besar di sana dan suatu saat bisa kembali ke Bojonegoro.
Baca SelengkapnyaHarus berpisah dari anaknya yang masih kecil, pria ini mengaku hal inilah yang menjadi patah hati terbesar seorang ayah.
Baca Selengkapnya