Mengenal Artidjo Alkostar, Sosok Pemberani Diusulkan Jadi Dewan Pengawas KPK
Merdeka.com - Presiden Jokowi membocorkan nama-nama yang diusulkan sebagai calon anggota Dewan Pengawas KPK. Jokowi menyebutkan beberapa nama, seperti Hakim Albertina Ho, mantan Ketua KPK, Taufieqrachman Ruki, dan mantan Hakim Agung Artidjo Alkostar.
Nama Artidjo Alkostar cukup menarik perhatian karena sosoknya dikenal sebagai hakim yang tegas, terlebih bagi koruptor. Sudah banyak putusannya yang membuat koruptor dihukum setimpal di penjara.
Walau nama-nama yang disebutkan belum pasti dan masih dalam proses penyaringan, Jokowi memastikan nama yang terpilih sebagai Dewan Pengawas KPK adalah orang baik.
-
Siapa yang dilantik Jokowi menjadi Ketua KPK? Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Nawawi Pomolango sebagai Ketua KPK sementara.
-
Siapa yang menjadi tersangka kasus korupsi? Harvey Moeis menjadi tersangka dalam kasus korupsi Tata Niaga Komoditas Timah Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk periode 2015-2022.
-
Kenapa Dewas KPK sidang etik mantan Kamtib dan Karutan? Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggelar sidang etik buntut dari kasus pungli di rumah tahanan (Rutan) KPK.
-
Siapa yang ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi? Kejaksaan Agung secara resmi mengumumkan status Harvey Moeis sebagai tersangka, langsung mengirimnya ke tahanan.
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
"Saya kira itu namanya ya, nanti ditunggu, sehari saja kok. Yang jelas, nama-namanya, nama yang baiklah, saya memastikan nama yang baik," tutur Jokowi dalam diskusi bersama wartawan di Balikpapan, Rabu (18/12).
Jokowi Diminta Pilih Orang Berintegritas
Sebelumnya Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang berharap Dewan Pengawas KPK yang terpilih nantinya tidak hanya memiliki nama baik saja, tapi juga integritas.
"Sederhana, satu kata, integritas saja. Jadi integritas itu kan semuanya pasti ada nilai-nilai di situ, berani, orang-orang jujur, orang yang sederhana, orang-orang yang kerja keras, dan seterusnya," ujar Saut di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (10/12).
2019 Liputan6.com/Helmi Fithriansyah
Saut mengkhawatirkan nama-nama Dewan Pengawas KPK nantinya tidak memiliki integritas justru membuat kinerja KPK semakin memburuk. Saut juga mengatakan, integritas akan membuat lembaga antirasuah semakin baik kinerjanya.
"Jadi kalau integritasnya terganggu ya, lagi-lagi dengan asumsi undang-undang-nya masih yang sekarang ya, artinya kalau itu undang-undang pun seperti itu jeleknya, kalau dilaksanakan dengan baik, itu bisa menjadi lebih baik," kata Saut.
Latar Belakang Artidjo Alkostar
Artidjo Alkostar memang sudah tak lagi aktif sebagai Hakim Agung. Namun, kiprah Artidjo Alkostar selama 18 tahun menjabat Hakim Agung tak dapat diragukan lagi. Sudah banyak kasus korupsi yang ditanganinya.
mahkamahagung.go.id
Sebelum menjadi Hakim Agung, Artidjo mengajar sebagai dosen di Fakultas Hukum, Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta dan merangkap sebagai advokat. Selama menjadi advokot, Artidjo sudah menangani beberapa kasus penting, seperti insiden Santa Cruz di Dili tahun 1992 dan kasus pelarungan darah Udin.Alumnus UII ini juga pernah menjabat sebagai Direktur LBH Yogyakarta selama enam tahun dari 1983-1989. Setelah itu, ia menempuh pendidikan pengacara Hak Asasi Manusia (HAM) di Columbia University selama enam bulan.
Pernah Jadi Hakim Agung yang Ditakuti Koruptor
Tak lama setelah menyelesaikan studi singkatnya di Amerika Serikat, Artidjo kembali ke tanah air, dan terpilih sebagai hakim agung. Selama menjabat, Artidjo masih aktif mengajar di kampus almamaternya setiap Sabtu.Sebelum resmi pesiun, 22 Mei 2018 lalu, Artidjo dikenal sebagai hakim yang tegas dan tidak memberikan ruang untuk para koruptor. Di tangan pria asal Sitobondo ini, hukuman koruptor akan semakin berat bila meminta keringanan.
2017 merdeka.com/muhammad luthfi rahman
Sebut saja kasus korupsi Angelina Sondakh yang dihukum 12 tahun penjara, Lutfhi Ishaaq yang dihukum 18 tahun, Tommy Hindratno dengan hukuman 10 tahun penjara, dan Anas Urbaningrum yang hukuman awalnya 8 tahun diubah menjadi 14 tahun penjara. Putusan-putusan Artidjo Alkostar tersebut, membuat namanya semakin dikenal dan disegani oleh publik maupun pejabat.
Kesederhanaan Artidjo Alkostar
Tidak hanya dikenal tegas, mantan hakim agung berdarah Madura ini memiliki perjalanan hidup yang penuh kesederhanaan. Bahkan setelah diangkat menjadi hakim agung, Artidjo masih sibuk bolak-balik Jakarta-Yogyakarta untuk mengajar.Setiap Jumat sore, pria kelahiran 1948 ini pulang ke Jogja dan dijemput keponakannya di bandara dengan mengendarai sepeda motor. Hari Sabtunya, Artidjo mengajar mata kuliah HAM untuk mahasiswa S2 UII dari pagi hingga petang. Kesederhanaan Artidjo juga ditunjukkan ketika ia berangkat kerja ke Gedung Mahkamah Agung. Mantan hakim agung ini kerap naik bajaj, karena belum mendapatkan kendaraan dinas. Bahkan sebelum ia mendapatkan fasilitas rumah dinas, Artidjo pernah mengontrak di perkampungan Kramat Kwitang, Jakarta Pusat untuk beberapa waktu.
Muncul Juga Nama Gayus Lumbuun dan Tumpak Panggabean
Selain nama Artidjo Alkostar, Gayus Lumbuun dan Tumpak Panggabean juga diusulkan untuk mengisi kursi di Dewan Pengawas KPK. Dua nama tersebut diusulkan Sekretaris Jenderal PPP, Arsul Sani."Kalau PPP menyuarakan yang bisa dipertimbangkan itu, contohnya kalau dari orang yang pernah ada di KPK, pak Tumpak Hatorangan Panggabean, kemudian ada Prof Indriyanto Seno Adji, ada juga mas Achmad Santosa," ungkap Arsul saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/12).
Gayus Lumbuun 2016 Merdeka.com
Kalau presiden sudah menyebut usulan nama Artidjo Alkostar dari mantan hakim agung, Arsul mengusulkan mantan hakim agung Gayus Lumbuun. Arsul menyebut Gayus Lumbuun memiliki pengalaman yang cukup mumpuni."Saya kira oke juga, biar dia (Gayus Lumbuun) dulu politisi PDIP, tapi kan kemudian sudah lama menjadi hakim agung, dan juga punya kamar pidana militer," jelas Arsul. (mdk/snw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPK menjelaskan penyidik hanya bekerja sesuai sebagaimana tugasnya dalam memberantas korupsi
Baca SelengkapnyaKPK buka suara usai dikritik habis-habisan oleh ketua Dewas KPK Tumpak Hatorangan.
Baca SelengkapnyaBuntut pernyataan Wakil Ketua KPK Johanis Tanak yang menyebut penyelidik khilaf dalam OTT yang melibatkan Marsekal Madya Henri Alfiandi.
Baca SelengkapnyaKusnadi berada di lantai dasar ketika Hasto sedang menjalani pemeriksaan
Baca SelengkapnyaAgus Rahardjo Ngaku Diintervensi Jokowi, Firli Bahuri: Saya Kira Semua Akan Alami Tekanan
Baca SelengkapnyaSuhartoyo berjanji sebagai ketua MK tidak alergi terhadap kritik demi membangun MK yang lebih baik.
Baca SelengkapnyaSaid Abdullah mengingatkan agar pimpinan dan dewas KPK yang akan terpilih dapat memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap KPK.
Baca Selengkapnya"Kita harapkan bisa jadi benteng dari masalah hukum di Indonesia," kata Lodewijk
Baca SelengkapnyaMegawati juga bertanya siapa yang memanggil Hasto untuk hadir ke KPK
Baca SelengkapnyaKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK) buka suara perihal penunjukkan Tessa Mahardika Sugiarto sebagai jubir definitif KPK menggantikan Ali Fikri selaku Plh Jubir.
Baca SelengkapnyaDalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Setyo tercatat memiliki kekayaan sebesar Rp 9,6 miliar tanpa utang.
Baca SelengkapnyaAnwar menyerahkan keputusan itu sesuai dengan hasil sidang Majelis Kehormatan MK yang dipimpin Jimly Asshiddique.
Baca Selengkapnya