Prasasti Purwokerto di Lamongan, Pecah jadi 5 Bagian,Peninggalan Airlangga Abad ke-11
Merdeka.com - Kabupaten Lamongan pada masa lalu adalah wilayah di bawah kekuasaan Raja Airlangga. Hal itu terbukti dari adanya penemuan prasasti-prasasti peninggalan abad ke-11.
Salah satu prasasti yang baru saja ditemukan adalah Prasasti Purwokerto. Nama tersebut diambil dari lokasi penemuan prasasti yaitu Desa Purwokerto, Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan.
Namun, prasasti yang terletak di tengah persawahan warga itu sudah terpecah menjadi lima bagian. Simak ulasannya sebagai berikut.
-
Dimana prasasti itu ditemukan? Arkeolog di Turki menemukan prasasti atau lempengan batu saat melakukan penggalian di kastil Silifke yang terletak di atas bukit di Provinsi Mersin.
-
Di mana prasasti itu ditemukan? Prasasti seberat setengah ton yang berisi 13 baris tulisan itu ditemukan tim penggali di kawasan Mersin setelah proyek penggalian dilakukan selama 12 bulan.
-
Dimana Prasasti Sangguran ditemukan? Prasasti Sangguran memiliki tinggi 1,61 meter, lebar 1,22 meter. Benda bersejarah setebal 32 centimeter beratnya diperkirakan mencapai 3,5 ton. Isi Prasasti Sangguran juga sangat panjang. Bagian depan prasasti berisi 38 baris tulisan, bagian belakang sebanyak 45 baris, dan bagian kiri terdapat 15 baris tulisan. Dua baris pertama isi Prasasti Sangguran ditulis dalam bahasa Sansekerta. Sedangkan seluruh bagian lainnya menggunakan bahasa Jawa Kuno.
-
Dimana Prasasti Sumbersari ditemukan? Salah satunya adalah Prasasti Sumbersari yang ditemukan di wilayah Lamongan bagian selatan.
-
Di mana prasasti pendiri Palembang berada? 16 Juni 682 Masehi Berdasarkan catatan yang terdapat pada prasasti Kedukan Bukit, kota ini didirikan pada 16 Juni 682 Masehi.
Prasasti Purwokerto
Mengutip dari channel Youtube Balai Pelestarian Cagar Kebudayaan Wilayah XI, memperlihatkan proses penanganan prasasti Purwokerto yang terletak di tengah sawah milik warga.
Prasasti sepanjang 1 meter lebih itu ditemukan dalam keadaan pecah menjadi lima bagian. Jika dilihat dari bentuknya, Prasasti Purwokerto seharusnya terpasang dengan keadaan berdiri tegak.
©2023 Merdeka.com/youtube.com/balaipelestariankebudayaan7165
“Jadi ini ada penemuan dari masyarakat dari sebuah prasasti yang kondisinya sudah pecah, terpotong-potong. Terbagi menjadi lima, bentuknya persegi empat,” ucap arkeolog dari BPCB Jaw Timur Andi Muhammad Said.
Peninggalan Raja Airlangga
Menurut arkeolog Ismail Luthfi, karakteristik dari prasasti Purwokerto mengindikasikan bahwa prasasti tersebut merupakan peninggalan pada abad ke-11 dengan rajanya yaitu Airlangga.
Hal itu karena bentuk prasasti yang terbuat dari batu besar yang pipih namun tebal, dan bagian atas yang berbentuk runcing. Meskipun demikian, tulisan di Prasasti Purwokerto sudah sangat sulit untuk dibaca secara utuh.
©2023 Merdeka.com/youtube.com/balaipelestariankebudayaan7165
“Ketika kita coba susun kembali ketemu bentuk dasarnya. Dan bentuk seperti ini adalah karakter dari prasasti abad ke-11 dengan raja utamanya Airlangga. Kita beruntung karena banyak dari Airlangga itu ditemukan dalam posisi seperti ini bentuknya dari bahan yang sama, yaitu batu putih,” jelas Ismail Luthfi.
Berisi tentang Pemberian Sima
Prasasti panjang yang ditemukan di Kecamatan Ngimbang itu pun diketahui memiliki isi pemberian sima atau tanah perdikan di bawah pemerintahan Raja Airlangga.
Tanah perdikan atau sima adalah sebidang lahan produktif yang bisa berupa sawah, kebun, hutan, dst, yang memiliki status bebas pajak yang dihadiahkan oleh penguasa setempat terhadap warga di wilayah tertentu.
©2023 Merdeka.com/youtube.com/balaipelestariankebudayaan7165
“Umumnya prasasti panjang berupa penetapan sima. Kalau kita lihat geografisnya di sini, ini sangat masuk akal. Sima sering dikaitkan dengan bentang lahan seperti hutan, atau lahan. Secara topografis ini sangat cocok untuk dijadikan sima,” terang Ismail Luthfi. (mdk/mff)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prasasti Wanua Tengah ditemukan pertama kali pada tahun 1890. Keberadaannya menjadi penting karena memuat 12 nama raja yang pernah bertahta di Mataram Kuno
Baca SelengkapnyaPrasasti yang saat ini berada di Skotlandia ini berisi banyak rangkuman catatan sejarah.
Baca Selengkapnyasitus ini ditemukan secara tidak sengaja oleh kelompok transmigran pada 1957.
Baca SelengkapnyaDi prasasti ini menceritakan proyek besar di zaman Kerajaan Pajajaran.
Baca SelengkapnyaBerada di Skotlandia, prasasti ini ingin dipulangkan ke Jawa Timur
Baca SelengkapnyaPrasasti yang menandai lahirnya Kabupaten Trenggalek ini sangat berarti bagi masyarakat setempat.
Baca SelengkapnyaPrasasti ini sering dikaitkan dengan penemuan situs kampung kuno di Liyangan
Baca SelengkapnyaSisi modern Banten terbentuk dari kota kuno Banten Girang
Baca SelengkapnyaKepercayaan orang-orang sekitar pun tumbuh dan mengakar kuat di benak mereka jika merusak salah satu peninggalan sejarah tersebut, maka dia akan menerima nasib
Baca SelengkapnyaBerdirinya Kabupaten Lamongan tak bisa dilepaskan dari sosok Sunan Drajat
Baca SelengkapnyaSebuah situs bersejarah ditemukan di Desa Ngloram, Blora. Diduga kuat keberadaan situs itu terkait dengan sosok Haji Wura-Wari.
Baca SelengkapnyaSejak puluhan abad silam, daerah ini sudah jadi wilayah penting bagi kehidupan masyarakat.
Baca Selengkapnya