Sosok 2 Wanita Kristen Palestina Dibunuh Sniper Israel saat Berlindung di Gereja, Umat Kristen di Gaza di Ambang Kepunahan
Kisah dua wanita Kristen Palestina dibunuh tentara Israel di Gereja, Kristen Gaza semakin diambang punah.
Kisah dua wanita Kristen Palestina dibunuh tentara Israel di Gereja, Kristen Gaza semakin diambang punah.
Sosok 2 Wanita Kristen Palestina Dibunuh Sniper Israel saat Berlindung di Gereja, Umat Kristen di Gaza di Ambang Kepunahan
Umat Kristen di Palestina merupakan warga minoritas.
Meski demikian, jumlah mereka kian menipis setelah invasi dari Israel.
Bombardir militer Israel yang menghancurkan Gaza membuat banyak bangunan suci hancur berantakan.
Termasuk beberapa gereja yang memang kerap menjadi korban serangan dari militer Israel.
Selain menghancurkan bangunan, militer Israel juga melancarkan serangan ke penduduk Gaza yang juga beragama Nasrani.
Sampai saat ini, jumlah mereka semakin berkurang imbas dari operasi militer dari tentara Israel ke Gaza.
Dua Wanita Kristen Gaza Dibunuh
Melansir dari akun X @hammam_therapy, Senin (18/12) kabar duka baru saja terjadi setelah dua wanita Palestina tewas dibunuh sniper Israel.
Para penembak jitu Israel membunuh dua teman keluarga pemilik akun dalam serangan terhadap Gereja Katolik Keluarga Kudus di Gaza.
Dua wanita nahas tersebut adalah Nahida (Um Emad Anton) dan Samar, ibu dan anak perempuannya.
Keduanya kala itu sedang berjalan menuju Biara Suster untuk menggunakan satu-satunya kamar mandi.
Salah satu dari keduanya terbunuh saat mencoba membawa jenazah yang lain ke tempat yang aman.
Keduanya ditemukan tewas dan masih berserakan di halaman gereja.
Akibat peristiwa itu, tangki air dan panel surya di gereja juga terkena dampaknya.
Para pengungsi merasakan dampak besar dan belum diketahui apakah akan mampu bertahan dengan air yang terbatas.
Komunitas Kristen Gaza Diambang Punah
Saat ini tersisa 800 orang warga yang berlindung di gereja Katolik, sebagian lagi di gereja Ortodoks, dan sebagian masih di rumah mereka di Kota Gaza.
Total ada sekitar 530 umat Kristiani di Keluarga Kudus, 60 persennya adalah perempuan dan anak-anak.
Para korban sudah berada di tempat itu sejak Gereja Ortodoks St. Porphyrius dibom.
Beberapa waktu lalu, sebuah tank Israel menembaki Biara Suster Bunda Theresa.
Biara yang menampung lebih dari 54 orang penyandang disabilitas tersebut hancur oleh Israel dan menghancurkan generatornya listrik.
Kemudian dua peluru lagi ditembakkan dan menghancurkan biara tersebut.
Banyak dari orang-orang ini tidak memiliki alat bantu pernapasan yang mereka perlukan untuk bertahan hidup.
Palang Merah telah mengajukan permintaan kepada Paus untuk segera melakukan intervensi.
Jumlah Kristen Gaza Menurun
Melansir dari Al Jazeera, saat ini ada 1000 umat Kristen di Gaza. Angka tersebut terus menurun ketimbang tahun 2007 dengan jumlah 3 ribu orang.
Juru bicara Gereja Saint Porphyrius, Kamel Ayyad, mayoritas penganut Kristen berasal dari Gaza sendiri.
Sisanya adalah pengungsi yang melarikan diri ke wilayah itu setelah pembentukan negara Israel.
Keterbatasan di Gaza membuat warga Nasrani memiliki aliran yang unik dalam beribadah.
Warga Kristen Gaza sering mengikuti beberapa aliran kekristenan secara bersamaan.
Salah satunya adalah, Fadi Salfiti, yang menghadiri semua gereja.
Ia sering bergiliran datang ke gereja Ortodoks, Katolik, dan Protestan di hari yang sama.
"Minggu pagi kami pergi ke gereja Ortodoks, sore hari kami ke gereja Katolik, dan malam hari kami ke gereja Protestan," kata Fadi.