Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Terungkap, Patung Jenderal Soedirman Dibuat Tak Pakai Uang Negara Tapi dari Keluarga

Terungkap, Patung Jenderal Soedirman Dibuat Tak Pakai Uang Negara Tapi dari Keluarga Memperingati Hari Pahlawan di Patung Jenderal Soedirman. ©2018 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Nama Panglima Besar Jenderal Besar Soedirman menjadi salah satu sosok penting dalam perjalanan bangsa Indonesia. Pak Dirman adalah Panglima TNI pertama yang memimpin langsung perang gerilya melawan agresor Belanda saat revolusi Indonesia.

Meski dalam kondisi sakit, Jenderal Soedirman tetap memimpin pasukannya bergerilya. Jiwa raga pria yang dikenal begitu saleh dan mencintai agamanya ini benar-benar dipersembahkan untuk bangsa dan negara.

Karenanya, tak heran nama Jenderal Soedirman banyak dijadikan jalan di berbagai wilayah di Indonesia. Tak cuma itu, patung Pak Dirman juga banyak terdapat di berbagai tempat. Salah satunya di kawasan Dukuh Atas, depan Gedung BNI, Jalan Jenderal Soedirman, Jakarta.

Patung raksasa itu berdiri tegap dengan memberi hormat. Namun rupanya ada fakta menarik mengenai patung Jenderal Soedirman di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, itu. Berikut ulasannya.

Dibangun Tak Pakai Uang Negara Tapi Hasil Patungan Keluarga

Dalam unggahan video di laman youtube RRI Net Official, cucu Jenderal Soedirman, Ganang Soedirman menjelaskan bahwa patung tersebut dibangun tidak menggunakan dana negara. Patung tersebut dibangun dengan patungan para keluarga yang kemudian dipersembahkan kepada rakyat.

"Kami kumpul-kumpul (uangnya) seperti persembahan rakyat ini kepada sang pahlawannya", tutur Ganang.

Menurutnya, sempat ada protes dari sejumlah pemuda saat patung tersebut hendak diresmikan. Mereka protes di patung itu, Pak Dirman dalam kondisi memberi hormat.

Mereka beranggapan, sebagai Panglima Besar, Jenderal Soedirman tidak selayaknya menghormat kepada sembarang warga yang melintasi jalan. Masyarakatlah yang justru seharusnya memberi hormat padanya.

Patung itu kemudian diresmikan oleh Gubernur DKI saa itu Sutiyoso.

Alasan Patung Jenderal Soedirman Beri Hormat

Ganang menjelaskan mengapa patung tersebut dibuat dalam posisi hormat. Sebab ada amanah yang masih menempel di punda pak Dirman ketika meninggal.

Sikat tangan dalam posisi hormat ini direpresentasikan sebagai bentuk hormat sang jenderal kepada rakyat Indonesia.

"Kebetulan beliau meninggal tahun 1950 usia 34 tahun, amanah itu masih ada di pundaknya. Ketika itu, bang Dedi (Mizwar) di film Naga Bonar mengatakan bahwa 'turunkan tanganmu jenderal, kau enggak layak hormat kepada siapapun juga', seperti itu. Namun buat kami malah terbalik, Soedirman akan hormat kepada rakyatnya," ujarnya.

Amanah Istri Jenderal Soedirman

Selain itu, dia juga mengatakan, ada amanah dari Eyang Putrinya yang tak lain adalah Istri Jenderal Soedirman. Dia mengamanahkan agar membuat patung Pak Dirman dengan gestur sedang menghormat.

"Itu permintaan dari eyang putri ketika itu bahwa Soedirman memang hormat kepada rakyatnya siapapun itu. Tangan tidak akan diturunkan kalau amanah belum turun dari pundaknya," katanya.

Barang-Barang Jenderal Soedirman Disumbangkan ke Museum

Dia juga mengatakan semua barang peninggalan Pak Dirman disumbangkan ke museum. Barang-barang peninggalan tersebut di antaranya jubah, tandu, hingga keris.

Tujuan dari memuseumkan barang-barang peninggalan perjuangan Jenderal Soedirman tidak lain ialah agar bisa selalu dikenang oleh bangsa dan rakyat Indonesia.

"Kami serahkan ke museum semua, ya seperti jubah, mungkin tandu, atau mungkin keris kecil yang mungkin sakti atau apa, pernah saya bawa juga tapi sudah saya dehkan (letakkan, red) museum semua lebih itu bisa jadi manfaat karena bisa dilihat semua orang," kata Ganang.

Reporter Magang: Annastasya

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
6 Tokoh Pahlawan Nasional dari Jateng Beserta Jasanya bagi Indonesia, dari Tokoh Militer hingga Pendiri Media
6 Tokoh Pahlawan Nasional dari Jateng Beserta Jasanya bagi Indonesia, dari Tokoh Militer hingga Pendiri Media

Walaupun masing-masing punya cara yang berbeda, mereka punya peran besar bagi perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah

Baca Selengkapnya
Sosok Panglima TNI Termuda, Dilantik saat Usianya Baru 29 Tahun
Sosok Panglima TNI Termuda, Dilantik saat Usianya Baru 29 Tahun

Indonesia pernah memiliki seorang Panglima TNI termuda yang menjabat saat masih berusia 19 tahun, ia adalah Jenderal besar TNI (Anumerta) Raden Soedirman.

Baca Selengkapnya
Sosok Letjen Djamin Ginting, Pahlawan Nasional Penuh Jasa Asal Tanah Karo
Sosok Letjen Djamin Ginting, Pahlawan Nasional Penuh Jasa Asal Tanah Karo

Djamin Ginting adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia yang berasal dari Tanah Karo, Sumatra Utara.

Baca Selengkapnya
Menilik Sejarah Suksesi Panglima TNI, dari Jenderal Sudirman Hingga Agus Subiyanto
Menilik Sejarah Suksesi Panglima TNI, dari Jenderal Sudirman Hingga Agus Subiyanto

Sejak dipisahkannya Kepolisian Republik Indonesia dan Tentara Nasional Indonesia dari ABRI per 1 April 1999, istilah Panglima ABRI diganti menjadi Panglima TNI

Baca Selengkapnya
Mengenang Pertempuran Ambarawa 20 Oktober 1945, Berikut Sejarahnya
Mengenang Pertempuran Ambarawa 20 Oktober 1945, Berikut Sejarahnya

Tepat hari ini, 20 Oktober pada 1945 silam, terjadi pertempuran besar setelah kemerdekaan Indonesia yang disebut Pertempuran Ambarawa.

Baca Selengkapnya
Sosok HOS Tjokroaminoto, Raja Jawa Tanpa Mahkota
Sosok HOS Tjokroaminoto, Raja Jawa Tanpa Mahkota

Tjokroaminoto dikenal sebagai Ksatria Piningit oleh para pribumi karena melakukan kebaikan bagi orang banyak

Baca Selengkapnya
Pernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat
Pernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat

Namanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda

Baca Selengkapnya
Kisah Hidup Mayor Jenderal Djatikusumo, KSAD Pertama Republik Indonesia
Kisah Hidup Mayor Jenderal Djatikusumo, KSAD Pertama Republik Indonesia

Merupakan seorang keturunan ningrat, ia rela ikut berjuang bersama rakyat demi kemerdekaan Indonesia

Baca Selengkapnya
Kecil Cari Uang Menyemir Sepatu Tentara, Ternyata Nasibnya Jadi Jenderal Bintang Empat
Kecil Cari Uang Menyemir Sepatu Tentara, Ternyata Nasibnya Jadi Jenderal Bintang Empat

Ini perjuangan sosok jenderal legendaris TNI. Siapa sangka bocah penyemir sepatu itu menjadi Panglima.

Baca Selengkapnya
Peristiwa 8 Januari: Meninggalnya Pangeran Diponegoro pada Usia 74 Tahun di Makassar
Peristiwa 8 Januari: Meninggalnya Pangeran Diponegoro pada Usia 74 Tahun di Makassar

Pangeran Diponegoro wafat pada tanggal 8 Januari 1855 di Makassar, Sulawesi.

Baca Selengkapnya
Sisi Lain Mayjen Sungkono Pertaruhkan Nyawa Demi Surabaya, Sebelum Perang Selalu Jahit Pakaiannya Sendiri
Sisi Lain Mayjen Sungkono Pertaruhkan Nyawa Demi Surabaya, Sebelum Perang Selalu Jahit Pakaiannya Sendiri

Keterampilannya menjahit tak bisa dipisahkan dari masa kecilnya

Baca Selengkapnya
Sosok Melanchton Siregar, Guru Batak yang Dapat Pangkat Kolonel Tituler
Sosok Melanchton Siregar, Guru Batak yang Dapat Pangkat Kolonel Tituler

Melanchton Siregar resmi menerima gelar Kolonel Tituler pada tahun 1947.

Baca Selengkapnya