Tio Pakusadewo Ungkap Beda Fasilitas Tahanan Biasa VS Koruptor, Punya Uang Jadi Raja
Merdeka.com - Aktor senior Tio Pakusadewo blak-blakan membongkar fakta soal kehidupan kelam yang ada di dalam penjara.
Hal itu ia utarakan ketika menjadi bintang tamu di video yang diunggah di kanal Youtube Uya Kuya TV.
Tio membeberkan, adanya perbedaan fasilitas yang bisa didapatkan oleh napi tergantung seberapa banyak uang yang mereka punya. Simak ulasan selengkapnya:
-
Apa yang terjadi pada perwira tersebut di dalam tahanan? Dalam video, tampak sekumpulan pria berpakaian serba oranye, bertuliskan 'Narapidana Militer'. Sementara tentara yang menjadi tahanan baru, mengenakan seragam loreng dan dipajang di tengah lapangan. Pangkat yang melekat di pundaknya tidak ada artinya. Perwira itu digojlok oleh para tahanan senior. Perwira itu diperintah untuk menyebutkan nama dan pangkatnya.
-
Bagaimana tahanan memperlakukan perwira tersebut? Perwira itu diperintah untuk menyebutkan nama dan pangkatnya. Setelah mengatakan nama, perwira itu disoraki para tahanan lain. “Izin, nama ***, pangkat Letnan Kolonel,“ katanya. “Ulangi, suara yang keras, ulangi,“ ujar para penghuni tahanan. “Pangkatnya digondol kucing,“ teriak penghuni tahanan yang lain.
-
Apa yang dilakukan narapidana di Lapas Sijunjung? Berada di rumah tahanan tidak membuat para narapidana di Lapas Sijunjung Sumatera Barat berdiam diri meratapi nasib buruk. Mereka pun tidak berhenti berkreasi, salah satunya menyulap limbah kayu menjadi aneka barang bernilai ekonomi.
-
Bagaimana sistem pungli di Rutan KPK berjalan? Kasus tersebut rupanya dilakukan secara terstruktur oleh salah satu mantan pegawai KPK bernama Hengki. Di saat yang bersamaan, penyidik KPK yang juga mengusut kasus pungli tersebut telah mengumumkan Hengki sebagai tersangka.
-
Mengapa pria itu dipenjara? Dalam persidangan di Thessaloniki, pria tersebut mengaku tidak bisa menjelaskan perilakunya yang membuatnya merasa sangat malu.
-
Dimana penjara ditemukan? Arkeolog mengumumkan penemuan penjara dalam toko roti di reruntuhan kota kuno Pompeii di Italia.
Tio Pakusadewo Bongkar Kehidupan di Penjara
Melalui video yang dibagikan, Tio menceritakan soal kehidupan di penjara berdasarkan apa yang ia lihat secara langsung.
Ia blak-blakan mengungkap adanya perbedaan fasilitas yang bisa didapatkan narapidana sesuai dari uang yang mereka punya.
Tio menyebut, narapidana yang memiliki banyak uang maka akan diperlakukan seperti raja di dalam penjara. Hal itu tentu berlaku sebaliknya bagi napi yang tidak memiliki uang.
©2023 Merdeka.com/youtube.com/uyakuyatv
"Kalau lo punya duit mah lo raja di sana udah kaya hidup di rumah aja. Makan disiapin, apa disiapin, enak. Kalau punya duit. Kalau enggak punya duit yaudah welcome to the jungle," kata Tio seperti dikutip dari Youtube Uya Kuya TV (5/5).
Bahas Soal Perbedaan Fasilitas
Dalam video, Tio lalu membahas soal sanitasi di dalam penjara yang disebutnya sangat tidak memadai. Sehingga, banyak sekali napi yang akhirnya terkena penyakit kulit. Namun, hal tersebut rupanya hanya dialami oleh para narapidana kriminal dan narkoba saja. Tio menyebut, blok yang digunakan sebagai tempat tinggal para napi korupsi memiliki tempat jauh lebih baik. "Di penjara itu airnya kan enggak bersih, apalagi yang blok narkoba blok kriminal itu parah deh airnya. Kalau blok koruptor blok tipikor namanya, itu masing-masing kamarnya ada saringannya jadi airnya bersih," kata Tio.
Harus Punya Uang untuk Bisa Punya Pesuruh
Tio menambahkan, bagi narapidana yang memiliki banyak uang mereka bisa memiliki semacam pesuruh pribadi yang bisa membantunya. Namun, bagi napi yang tidak memiliki uang maka harus mengurus semua keperluannya sendiri. Bahkan, mereka juga harus membeli kebutuhan sehari-hari menggunakan uang pribadi.
©2023 Merdeka.com/youtube.com/uyakuyatv
"Baju kan kita tiap hari ganti, nyuci. Kalau lo gapunya duit ya repot lah hidup lo mesti nyuci sendiri. Sabun apa segala macem kan ada disediain tapi kan bayar beli," kata Tio. "Kalau di luar negeri mah disediain kan baju ada laundry emang (ada) yang dipekerjakan. Kalau di sini enggak lu harus punya (pesuruh) dia yang nyuciin baju lo," tambahnya.
Tio Ungkap Ada Bisnis Narkoba di Dalam Lapas
Tak hanya itu, aktor berusia 59 tahun tersebut juga membeberkan bahwa di dalam penjara masih ada praktik jual beli narkoba yang cukup bebas. Tio mengatakan, biasanya akan ada darling (bandar keliling) yang akan berteriak owe-owe sebagai tanda bahwa di dalam lapas sudah ada orang yang siap berjualan narkoba. Seperti diketahui, Tio Pakusadewo sendiri pernah ditangkap dan dijebloskan di dalam penjara karena terlibat kasus narkoba.
(mdk/khu)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para tahanan yang membayar bakal mendapat service, namun bagi yang tidak menyetor pungli dibuat tidak nyaman.
Baca SelengkapnyaAda ancaman teruntuk para tahanan yang menolak membayar pungli.
Baca SelengkapnyaPrabowo mencontohkan, hakim di negara-negara maju, apalagi hakim tertinggi dijamin jabatannya seumur hidup.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku sudah mengajukan sejak 2-3 tahun lalu untuk jabatannya dinaikkan. Mungkin tidak dari gaji, tapi dari kehormatan.
Baca SelengkapnyaPungutan liar (pungli) atau pemerasan kepada tahanan senilai Rp6,38 miliar pada rentang waktu 2019-2023.
Baca SelengkapnyaSaking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya.
Baca SelengkapnyaDono bercerita kala itu dirinya sedang bersama teman satu kamar tahanan, yakni Wawan Ridwan, yang merupakan terpidana kasus suap pajak.
Baca SelengkapnyaDewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan 93 pegawai lembaga antirasuah terlibat skandal pungli di Rumah Tahanan (Rutan) KPK.
Baca SelengkapnyaMasih ada beberapa tahanan juga yang tidak sanggup untuk mendapatkan fasilitas lebih.
Baca SelengkapnyaTito kemudian menyinggung ketika kepala daerah ditangkap korupsi, maka wakilnya akan senang.
Baca SelengkapnyaDono, merupakan terpidana kasus korupsi proyek pembangunan Gedung Institut Pemerintahan Dalam Negeri(IPDN) Provinsi Sulawesi Utara.
Baca SelengkapnyaFasilitas mewah indekos milik Rafael Alun yang disewakan ke jaksa, polisi dan pegawai kelas menengah atas.
Baca Selengkapnya