Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cari dana di lantai bursa lebih efektif daripada pinjam bank?

Cari dana di lantai bursa lebih efektif daripada pinjam bank? Penutupan Bursa. ©2012 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Sejak pemerintah mengaktifkan kembali aktivitas di lantai bursa pada 10 Agustus 1977, pasar modal mengklaim punya peran besar untuk pendanaan perusahaan dan sarana investasi. Aktivitas pencarian dana di lantai bursa juga diklaim terus mengalami peningkatan.

Sejak era swastanisasi bursa, pertumbuhan pasar modal Indonesia diklaim mencapai puncaknya melalui beberapa insentif dan regulasi pemerintah. Bahkan, aktivitas di pasar modal dinilai bukan hanya sekedar alternatif tapi sudah menjadi sumber pendanaan utama.

Dana yang ditawarkan di pasar modal melalui pencatatan perdana saham (initial public offering/IPO), pencatatan saham baru (rights issue) maupun penerbitan obligasi dianggap lebih efisien dibanding pendanaan yang didapatkan perusahaan dari pinjaman perbankan.

"Khususnya ketika tren inflasi sedang mengalami peningkatan yang secara tidak langsung mempengaruhi tingkat suku bunga pinjaman," ujar Divisi Penilaian Perusahaan BEI Umi Kulsum melalui siaran pers yang diterima merdeka.com, Jumat (29/8).

Dia menuturkan, jumlah perusahaan yang mencatatkan IPO, rights issue ataupun obligasi serta dana yang dihimpun dari ketiga aksi korporasi mencatatkan hasil signifikan saban tahun. Berdasarkan data BEI, dalam kurun waktu 2012-Juli 2014, total nilai emisi dari ketiga aksi korporasi tersebut sebesar Rp 268,04 triliun. Rinciannya, IPO dan Relisting atau Secondary Offering mencapai Rp 31,873 triliun, rights issue Rp 74,357 triliun dan hasil dari penerbitan obligasi, sukuk dan Efek Beragun Aset (EBA) sebesar Rp 161,184 triliun.

Hingga akhir Juli 2012, ada 502 perusahaan yang sahamnya telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Agar pilihan investasi investor di pasar modal Indonesia semakin beragam, otoritas BEI bersama Self Regulatory Organizations (SRO) lainnya, yaitu PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) berkomitmen untuk terus menambah jumlah perusahaan yang tercatat tanpa mengurangi kualitas dari masing-masing emitennya.

"BEI juga terus berupaya meningkatkan likuiditas saham emiten dan menambah jumlah obligasi yang tercatat. Salah satu cara untuk meningkatkan minat perusahaan yang berkualitas baik untuk melakukan aksi korporasi melalui pasar modal," katanya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ada 123 Emiten Antre Melantai di BEI, Siap Serok Dana Rp59,68 Triliun
Ada 123 Emiten Antre Melantai di BEI, Siap Serok Dana Rp59,68 Triliun

Inarno bilang pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 melanjutkan trend penguatan.

Baca Selengkapnya
BRI Dorong Pendanaan Nasabah Segmen Korporasi to The Next Level
BRI Dorong Pendanaan Nasabah Segmen Korporasi to The Next Level

BRI mengakses pendanaan melalui alternative funding, salah satunya melalui Initial Public Offering (IPO). Sebagai upaya meningkatkan level nasabah korporasi.

Baca Selengkapnya
20 Tahun Melantai di Bursa Efek Indonesia, Saham BBRI Naik 61,5 Kali
20 Tahun Melantai di Bursa Efek Indonesia, Saham BBRI Naik 61,5 Kali

Peningkatan nilai saham BBRI selaras dengan kinerja BRI yang terus tumbuh secara berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
Transaksi di BEI Tembus Rp11 Triliun hingga September 2024, Mekanisme Market Order Disebut Jadi Kunci
Transaksi di BEI Tembus Rp11 Triliun hingga September 2024, Mekanisme Market Order Disebut Jadi Kunci

Market order merupakan tipe order yang memungkinkan investor memasukkan penawaran jual dan/atau permintaan beli berdasarkan volume yang ditetapkan oleh nasabah.

Baca Selengkapnya
Terbesar di Asia Tenggara, Pasar Modal Indonesia Himpun Dana Rp162 Triliun Hingga 31 Juli 2023
Terbesar di Asia Tenggara, Pasar Modal Indonesia Himpun Dana Rp162 Triliun Hingga 31 Juli 2023

IHSG juga tercatat menguat sebesar 1,18 persen dengan non-resident membukukan net buy sebesar Rp18,92 triliun.

Baca Selengkapnya
Kembangkan Ekosistem Pasar Modal, BRI dan BEI Berkolaborasi Dorong Nasabah Korporasi IPO
Kembangkan Ekosistem Pasar Modal, BRI dan BEI Berkolaborasi Dorong Nasabah Korporasi IPO

BRI berkolaborasi dengan PT BEI menyelenggarakan seminar terbuka.

Baca Selengkapnya
Data OJK: Penghimpunan Dana Pasar Modal Indonesia Capai Rp137,05 Triliun
Data OJK: Penghimpunan Dana Pasar Modal Indonesia Capai Rp137,05 Triliun

Dari nominal tersebut, salah satunya berasal penggalangan dana dari penawaran saham perdana mencapai Rp4,39 triliun.

Baca Selengkapnya
Sempat Dianggap Tak Laku, Nilai Transaksi Bursa Karbon Capai Rp36,7 Miliar per Juni 2024
Sempat Dianggap Tak Laku, Nilai Transaksi Bursa Karbon Capai Rp36,7 Miliar per Juni 2024

Transaksi bursa karbon per Juni 2024 tercatat mencapai Rp36,7 miliar.

Baca Selengkapnya
Ditopang Dana Murah, Penghimpunan Simpanan BRI Tumbuh 11,61% di Triwulan II 2024
Ditopang Dana Murah, Penghimpunan Simpanan BRI Tumbuh 11,61% di Triwulan II 2024

BRI mencatatkan akselerasi kinerja penghimpunan simpanan atau biasa disebut Dana Pihak Ketiga (DPK).

Baca Selengkapnya
Bank Syariah Indonesia Raup Laba Bersih Rp1,71 Triliun di Kuartal I-2024
Bank Syariah Indonesia Raup Laba Bersih Rp1,71 Triliun di Kuartal I-2024

Dalam waktu 3 bulan, Bank Syariah Indonesia mampu meraup untung Rp1,71 triliun.

Baca Selengkapnya
Pembiayaan Utang Lewat SBN Turun, Hanya Capai Rp157,9 Triliun
Pembiayaan Utang Lewat SBN Turun, Hanya Capai Rp157,9 Triliun

Pembiayaan utang pada semester I-2023 mencapai Rp166,5 triliun, menurun 15,4 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Mengenal SRBI, Senjata Baru BI Buat Tarik Modal Asing Masuk Indonesia
Mengenal SRBI, Senjata Baru BI Buat Tarik Modal Asing Masuk Indonesia

SRBI akan mulai diimplementasikan pada 15 September 2023 sebagai instrumen operasi moneter rupiah kontraksi.

Baca Selengkapnya