Dampak Krisis Depopulasi, Jepang akan Perluas Visa Kerja untuk Pekerja Asing
Merdeka.com - Krisis depopulasi yang dialami Jepang membuat pemerintah Jepang mempertimbangkan untuk memperluas visa kerja jangka panjang. Selama ini, hanya tiga kategori yang mendapatkan visa kerja Jepang dalam waktu 5 tahun.
Mengutip Reuters, perluasan cakupan visa kerja hanya berlaku bagi tenaga kerja terampil. Dengan adanya pertimbangan seperti ini, pekerja asing dapat tinggal lebih lama di Jepang dan membawa serta keluarga mereka.
"Ini dapat mencakup sektor-sektor seperti manufaktur makanan dan dapat berlaku paling cepat Juni," demikian penjelasan yang dikutip pada Selasa (25/4).
-
Siapa yang ingin bekerja di Jepang? Setelah lulus SMK, Riyan berencana bekerja di Jepang di bidang industri pengolahan makanan.
-
Apa penyebab rumah kosong di Jepang? 'alasan utama' rumah-rumah di Jepang dibiarkan kosong adalah 'karena populasi di luar Tokyo menurun dengan cepat, terutama di daerah-daerah seperti Tohoku, Hokkaido, dan kota-kota tua. Orang-orang meninggalkan rumah mereka begitu saja'.
-
Dimana rumah kosong di Jepang banyak? Akiya kini semakin banyak ditemukan di pinggiran kota-kota besar.
-
Bagaimana cara mengatasi rumah kosong di Jepang? Dalam upaya untuk mengekang pertumbuhan rumah-rumah terbengkalai, pemerintah daerah diberikan wewenang pada bulan Desember untuk menahan keringanan pajak bagi pemilik yang gagal mengambil tindakan yang diperlukan untuk memelihara bangunan dan mencegah keruntuhannya.
-
Dimana warga Jepang bisa bebas visa? Menurut laporan Indeks Paspor Henley 2023 orang Jepang memiliki akses bebas visa ke 193 negara.
-
Mengapa Kemnaker mengirim magang ke Jepang? Selain menjadi langkah positif dalam meningkatkan kompetensi, pemagangan juga memberikan wawasan yang luas bagi pesertanya untuk dapat memahami pekerjaan yang diterapkan di negara maju seperti Jepang, sehingga sekembalinya ke Indonesia mereka dapat membawa pengetahuan, keterampilan, dan tentunya pengalaman berharga selama mengikuti pemagangan di Jepang.
Sementara itu, pejabat di Kementerian Kesehatan dan Tenaga Kerja Jepang mengatakan perubahan sedang dipertimbangkan, tetapi dia tidak dapat memberikan rincian lebih lanjut. Sebagian besar pekerja migran di Jepang saat ini berasal dari negara-negara seperti Vietnam, Indonesia, dan Filipina.
Di bawah undang-undang yang berlaku pada 2019, kategori 'pekerja terampil tertentu' di 14 sektor seperti pertanian, perawatan, dan sanitasi telah diberikan visa Jepang.
Tetapi masa tinggal dibatasi hingga lima tahun dan tanpa anggota keluarga untuk pekerja di semua kecuali sektor konstruksi dan pengapalan, dengan mereka yang merawat orang tua diizinkan tinggal lebih lama di bawah sistem izin khusus.
Revisi tersebut akan memperluas visa kerja jangka panjang ke sektor-sektor termasuk pertanian, perikanan, manufaktur makanan, dan layanan makanan. Pembicaraan sedang berlangsung dengan tujuan agar revisi disetujui oleh kabinet paling cepat Juni.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
51 persen perusahaan di seluruh sektor di Jepang merasa ada kekurangan karyawan.
Baca SelengkapnyaTingkat pengangguran di negara-negara berkembang Asia masih menjadi tantangan signifikan.
Baca SelengkapnyaDi tahun tersebut, jumlah populasi lansia berada angka tertinggi.
Baca SelengkapnyaRumah kosong tidak hanya rumah lama, atau yang dijadikan penginapan.
Baca SelengkapnyaKoordinator Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Seoul, Teuku Zulkaryadi mengungkapkan standar yang harus dipenuhi calon pekerja asing di Korsel.
Baca SelengkapnyaDi tengah pandemi Covid-19, jumlah pernikahan pada tahun 2020 turun ke level terendah sejak akhir Perang Dunia II.
Baca SelengkapnyaAngka Kelahiran Anjlok, Produsen Popok Bayi di Jepang Pindah Haluan Bikin Popok Dewasa
Baca SelengkapnyaJumlah orang asing yang tinggal di Jepang lebih dari 3,323 juta.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Jepang cenderung lebih memilih berkarir di sektor swasta.
Baca SelengkapnyaKerja sama antara Indonesia dan Jepang terjalin dalam bentuk Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement.
Baca SelengkapnyaNegara ini mencatat penurunan populasi tahunan pertama sejak 1949 pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaPada tahun ini, laporan melibatkan 259 perusahaan Jepang sebagai responden, di mana sebanyak 201 perusahaan adalah anggota JCC.
Baca Selengkapnya