Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dampak Positif dan Negatif dari Job-Hopping, Milenial Musti Tahu

Dampak Positif dan Negatif dari Job-Hopping, Milenial Musti Tahu generasi milenial. ©2018 istimewa

Merdeka.com - Job-hopping adalah perilaku untuk berpindah-pindah tempat kerja dalam kurun waktu yang cukup singkat karena alasan tertentu. Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak karyawan yang mengundurkan diri dalam waktu singkat.

Dalam bahasa Indonesia, job-hopper sering disebut kutu loncat, karena berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Pengunduran diri umumnya dilakukan dalam kurun waktu di bawah satu tahun saat bekerja di satu perusahaan. Salah satu pertimbangannya adalah untuk mencari peluang lainnya di tempat kerja yang baru.

Kebiasaan berpindah-pindah kerja ini sering dianggap sebagai hal yang negatif. Karena kebiasaan tersebut, orang yang suka melakukan job-hopping dinilai sebagai karyawan yang tidak loyal terhadap perusahaan dan terkesan mudah menyerah pada situasi. Padahal banyak pekerja memiliki alasan tersendiri untuk melakukan job-hopping dalam berkarir.

Seiring berjalannya waktu, dunia kerja makin berubah. Berbeda dengan lingkungan pekerjaan sebelumnya, kini banyak orang yang mulai menyadari bahwa job-hopping tidak selamanya buruk dan melihat fenomena ini dari sisi yang berbeda.

Berikut dampak positif dan negatif dari Job-Hopping dikutip JobStreet.

Dampak Positif

1. Pengetahuan dan pengalaman yang beragam

Anda dapat menonjolkan berbagai pengalamanmu di sejumlah industri dan perusahaan melalui CV saat melamar kerja. Latar belakang yang beragam bisa jadi menarik perhatian para rekruter. Hal tersebut karena Anda dianggap berpotensi membangun cara pandang yang lebih luas.

2. Membangun networking

Job-hopping akan memberikan kesempatan untuk memperluas pengalaman dan relasi di dunia profesional. Dari tempat kerja yang berbeda-beda, sangat mungkin untuk membangun networking yang bisa berguna untuk kamu nantinya.

Selain itu, memiliki networking yang luas juga bisa menjadi nilai tambah tersendiri bagi perusahaan karena Andadapat melebarkan relasi perusahaan dan bisa jadi mempermudah pekerjaan saat Anda membutuhkan koneksi dari bidang tertentu.

3. Kesempatan menemukan karir yang tepat

Melalui job-hopping bukan tidak mungkin Anda dapat menemukan karir yang dirasa tepat. Banyaknya pengalaman dari berpindah-pindah tempat kerja, bisa membuat Anda lebih memahami soal apa yang diinginkan dalam karir. Dengan begitu, Anda akan lebih mudah untuk menemukan karir yang tepat untuk dijalani.

4. Menunjukkan soft skill dalam beradaptasi

Berpindah-pindah tempat kerja, berarti Anda perlu memiliki kemampuan beradaptasi yang baik, fleksibel, cepat belajar, serta tidak takut akan perubahan. Ini bisa jadi kemampuan lintas bidang (transferable skills) yang banyak dicari di berbagai industri dan perusahaan.

5. Meningkatkan gaji

Meskipun tak menjamin, dalam beberapa kasus, berpindah kerja bisa jadi langkah yang efektif untuk menaikkan standar gaji Anda. Dalam hal ini, bisa saja Anda menemukan perusahaan lain yang mau memberikan standar gaji yang lebih tinggi untuk posisimu dan memberikan upah kerja yang sepadan dengan kemampuanmu.

Dampak Negatif

1. Perusahaan Ragu

Tidak dapat dipungkiri bahwa perusahaan bisa menjadi ragu untuk mempekerjakan Anda karena Anda tidak segan untuk melakukan pengunduran diri dalam waktu singkat. Perusahaan bisa saja khawatir Anda akan melakukan hal yang sama ketika bekerja di sana nantinya.

Apalagi, karyawan yang pindah kerja dalam waktu cepat bisa jadi kerugian bagi perusahaan dan tim di dalamnya karena mereka harus mengeluarkan biaya lagi untuk melakukan rekrutmen. Risiko lainnya adalah hal ini bisa memperlambat proses pekerjaan tim mereka.

2. Kinerja Dipertanyakan

Penilaian akan pekerjaan Anda di perusahaan sebelumnya mungkin akan jadi pertanyaan. Untuk menjaga-jaga, wajar bagi perusahaan mencurigai apa alasan Anda sering berpindah kerja adalah karena memang kinerjamu yang memang kurang baik di perusahaan-perusahaan sebelumnya.

3. Kurangnya kepuasan kerja

Seseorang yang melakukan job-hopping dapat merasa tidak puas akan pekerjaannya karena terus ingin mencari yang sesuai dengan tujuan karir. Meskipun kesannya terus bergerak, salah satu risiko terbesar dari job-hopping adalah Anda bisa saja merasa tidak berkembang atau tersendat di suatu level pekerjaan.

Berulang kali melakukan adaptasi di tempat baru bisa saja menyebabkan pengetahuanmu di satu bidang jadi tidak mendalam.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
4 Alasan Karyawan Resign Meski Sudah Lama Bekerja
4 Alasan Karyawan Resign Meski Sudah Lama Bekerja

Ada juga karyawan yang memutuskan untuk mengundurkan diri setelah bertahun-tahun bekerja karena perubahan prioritas hidup.

Baca Selengkapnya
Anak Muda di Korea Makin Banyak yang Memilih Resign dari Pekerjaan, Ternyata Ini Penyebabnya
Anak Muda di Korea Makin Banyak yang Memilih Resign dari Pekerjaan, Ternyata Ini Penyebabnya

Tren ini mengancam akan merusak pasokan tenaga kerja di masa depan.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini 5 Alasan Gen Z Lebih Memilih untuk Jadi Pengangguran
Terungkap, Ini 5 Alasan Gen Z Lebih Memilih untuk Jadi Pengangguran

40 Persen dari Gen Z lebih memilih menganggur dari pada bekerja di pekerjaan yang tidak mereka sukai.

Baca Selengkapnya
Career Switch: Mungkin Nggak Sih Bisa Dilakukan dengan Optimal?
Career Switch: Mungkin Nggak Sih Bisa Dilakukan dengan Optimal?

Matangkan persiapannya biar career switch bisa optimal!

Baca Selengkapnya
Banyak Pekerja di Singapura Resign Demi Hidup Seimbang
Banyak Pekerja di Singapura Resign Demi Hidup Seimbang

75 persen responden melaporkan merasakan pengaruh AI dalam pekerjaan mereka.

Baca Selengkapnya
Waspada! Ini 5 Tanda Lingkungan Kerja yang Toxic dan Bikin Mental Terganggu
Waspada! Ini 5 Tanda Lingkungan Kerja yang Toxic dan Bikin Mental Terganggu

Mengenali ciri-ciri lingkungan kerja yang toxic adalah langkah pertama untuk menjaga diri dan membuat keputusan yang terbaik untuk masa depan Anda.

Baca Selengkapnya
Jutaan Anak Muda di Negara Maju Menganggur, Ini 4 Penyebabnya
Jutaan Anak Muda di Negara Maju Menganggur, Ini 4 Penyebabnya

Uni Eropa terancam kehilangan satu generasi karena banyak perusahaan yang menghentikan perekrutan sejak Pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Studi: Tren Jadi Pekerja Lepas Makin Diminati Masyarakat, Ini Alasannya
Studi: Tren Jadi Pekerja Lepas Makin Diminati Masyarakat, Ini Alasannya

Studi terkini menunjukkan orang lebih menyukai menjadi pekerja lepas ketimbang sebagai pekerja formal.

Baca Selengkapnya
Para Pencari Kerja Wajib Tahu, Jangan sampai Masuk ke Perusahaan Seperti Ini
Para Pencari Kerja Wajib Tahu, Jangan sampai Masuk ke Perusahaan Seperti Ini

Untuk menilai perusahaan itu baik atau justru buruk 'red flag' calon karyawan bisa mendeteksi hal tersebut saat proses wawancara.

Baca Selengkapnya
Coba 5 Alasan Resign Kerja yang Baik Agar Tetap Profesional
Coba 5 Alasan Resign Kerja yang Baik Agar Tetap Profesional

Proses pengajuan resign harus disertai alasan yang kuat dan dilakukan dengan cara yang benar sesuai aturan masing-masing perusahaan.

Baca Selengkapnya
Gara-gara Gaji Kurang, Banyak Pekerja IT Mulai Menawarkan Jasa Hacker
Gara-gara Gaji Kurang, Banyak Pekerja IT Mulai Menawarkan Jasa Hacker

Mereka disebut tidak puas dengan gaji dan pekerjaannya, sehingga memutuskan untuk menawarkan diri menjadi hacker sebagai pekerjaan sampingan.

Baca Selengkapnya
Bukan karena Malas, Ternyata 3 Alasan Ini Bikin Gen Z Sulit Dapat Pekerjaan
Bukan karena Malas, Ternyata 3 Alasan Ini Bikin Gen Z Sulit Dapat Pekerjaan

Sebanyak 60 persen perusahaan merasa kurang cocok bekerja dengan generasi Z.

Baca Selengkapnya