Dampak Positif dan Negatif dari Job-Hopping, Milenial Musti Tahu
Merdeka.com - Job-hopping adalah perilaku untuk berpindah-pindah tempat kerja dalam kurun waktu yang cukup singkat karena alasan tertentu. Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak karyawan yang mengundurkan diri dalam waktu singkat.
Dalam bahasa Indonesia, job-hopper sering disebut kutu loncat, karena berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Pengunduran diri umumnya dilakukan dalam kurun waktu di bawah satu tahun saat bekerja di satu perusahaan. Salah satu pertimbangannya adalah untuk mencari peluang lainnya di tempat kerja yang baru.
Kebiasaan berpindah-pindah kerja ini sering dianggap sebagai hal yang negatif. Karena kebiasaan tersebut, orang yang suka melakukan job-hopping dinilai sebagai karyawan yang tidak loyal terhadap perusahaan dan terkesan mudah menyerah pada situasi. Padahal banyak pekerja memiliki alasan tersendiri untuk melakukan job-hopping dalam berkarir.
-
Kenapa karyawan resign? 'Ini bisa menjadi alasan resign yang baik dan masuk akal terutama jika kamu merasa pergi kerja merupakan sebuah beban berat di pagi hari,' jelasnya.
-
Kenapa orang melakukan career switch? Perubahan karier yang dilakukan biasanya memiliki tujuan yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Beberapa alasannya adalah gaji yang tidak sesuai dan ingin terjun ke bidang yang memiliki standar gaji lebih tinggi. Selain itu, ada juga yang memang ingin mencoba tantangan baru dengan mempelajari skill lain lewat career switch tersebut.
-
Kenapa Asisi berpindah-pindah pekerjaan? Sejak saat itu, ia kemudian berpindah-pindah tempat kerja karena tidak sesuai dengan visi-misi pribadinya.
-
Mengapa teman kantor harus pindah tugas? Pindah tugas sering kali dianggap sebagai transisi yang mengantarkan seseorang ke babak baru dalam karir.
-
Kata perpisahan apa yang paling umum digunakan untuk rekan kerja yang resign? Mengucapkan perpisahan adalah momen yang sangat mengharukan. Terutama jika orang yang akan berpisah adalah seorang sahabat yang sudah lama kenal dan sering menghabiskan waktu bersama. Hal itulah yang dirasakan jika salah satu pegawai kantor ada yang resign.
-
Kapan teman kantor pindah tugas? Pindah tugas adalah kebijakan yang umum dilakukan dalam perusahaan.
Seiring berjalannya waktu, dunia kerja makin berubah. Berbeda dengan lingkungan pekerjaan sebelumnya, kini banyak orang yang mulai menyadari bahwa job-hopping tidak selamanya buruk dan melihat fenomena ini dari sisi yang berbeda.
Berikut dampak positif dan negatif dari Job-Hopping dikutip JobStreet.
Dampak Positif
1. Pengetahuan dan pengalaman yang beragam
Anda dapat menonjolkan berbagai pengalamanmu di sejumlah industri dan perusahaan melalui CV saat melamar kerja. Latar belakang yang beragam bisa jadi menarik perhatian para rekruter. Hal tersebut karena Anda dianggap berpotensi membangun cara pandang yang lebih luas.
2. Membangun networking
Job-hopping akan memberikan kesempatan untuk memperluas pengalaman dan relasi di dunia profesional. Dari tempat kerja yang berbeda-beda, sangat mungkin untuk membangun networking yang bisa berguna untuk kamu nantinya.
Selain itu, memiliki networking yang luas juga bisa menjadi nilai tambah tersendiri bagi perusahaan karena Andadapat melebarkan relasi perusahaan dan bisa jadi mempermudah pekerjaan saat Anda membutuhkan koneksi dari bidang tertentu.
3. Kesempatan menemukan karir yang tepat
Melalui job-hopping bukan tidak mungkin Anda dapat menemukan karir yang dirasa tepat. Banyaknya pengalaman dari berpindah-pindah tempat kerja, bisa membuat Anda lebih memahami soal apa yang diinginkan dalam karir. Dengan begitu, Anda akan lebih mudah untuk menemukan karir yang tepat untuk dijalani.
4. Menunjukkan soft skill dalam beradaptasi
Berpindah-pindah tempat kerja, berarti Anda perlu memiliki kemampuan beradaptasi yang baik, fleksibel, cepat belajar, serta tidak takut akan perubahan. Ini bisa jadi kemampuan lintas bidang (transferable skills) yang banyak dicari di berbagai industri dan perusahaan.
5. Meningkatkan gaji
Meskipun tak menjamin, dalam beberapa kasus, berpindah kerja bisa jadi langkah yang efektif untuk menaikkan standar gaji Anda. Dalam hal ini, bisa saja Anda menemukan perusahaan lain yang mau memberikan standar gaji yang lebih tinggi untuk posisimu dan memberikan upah kerja yang sepadan dengan kemampuanmu.
Dampak Negatif
1. Perusahaan Ragu
Tidak dapat dipungkiri bahwa perusahaan bisa menjadi ragu untuk mempekerjakan Anda karena Anda tidak segan untuk melakukan pengunduran diri dalam waktu singkat. Perusahaan bisa saja khawatir Anda akan melakukan hal yang sama ketika bekerja di sana nantinya.
Apalagi, karyawan yang pindah kerja dalam waktu cepat bisa jadi kerugian bagi perusahaan dan tim di dalamnya karena mereka harus mengeluarkan biaya lagi untuk melakukan rekrutmen. Risiko lainnya adalah hal ini bisa memperlambat proses pekerjaan tim mereka.
2. Kinerja Dipertanyakan
Penilaian akan pekerjaan Anda di perusahaan sebelumnya mungkin akan jadi pertanyaan. Untuk menjaga-jaga, wajar bagi perusahaan mencurigai apa alasan Anda sering berpindah kerja adalah karena memang kinerjamu yang memang kurang baik di perusahaan-perusahaan sebelumnya.
3. Kurangnya kepuasan kerja
Seseorang yang melakukan job-hopping dapat merasa tidak puas akan pekerjaannya karena terus ingin mencari yang sesuai dengan tujuan karir. Meskipun kesannya terus bergerak, salah satu risiko terbesar dari job-hopping adalah Anda bisa saja merasa tidak berkembang atau tersendat di suatu level pekerjaan.
Berulang kali melakukan adaptasi di tempat baru bisa saja menyebabkan pengetahuanmu di satu bidang jadi tidak mendalam.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada juga karyawan yang memutuskan untuk mengundurkan diri setelah bertahun-tahun bekerja karena perubahan prioritas hidup.
Baca SelengkapnyaTren ini mengancam akan merusak pasokan tenaga kerja di masa depan.
Baca Selengkapnya40 Persen dari Gen Z lebih memilih menganggur dari pada bekerja di pekerjaan yang tidak mereka sukai.
Baca SelengkapnyaMatangkan persiapannya biar career switch bisa optimal!
Baca Selengkapnya75 persen responden melaporkan merasakan pengaruh AI dalam pekerjaan mereka.
Baca SelengkapnyaMengenali ciri-ciri lingkungan kerja yang toxic adalah langkah pertama untuk menjaga diri dan membuat keputusan yang terbaik untuk masa depan Anda.
Baca SelengkapnyaUni Eropa terancam kehilangan satu generasi karena banyak perusahaan yang menghentikan perekrutan sejak Pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaStudi terkini menunjukkan orang lebih menyukai menjadi pekerja lepas ketimbang sebagai pekerja formal.
Baca SelengkapnyaUntuk menilai perusahaan itu baik atau justru buruk 'red flag' calon karyawan bisa mendeteksi hal tersebut saat proses wawancara.
Baca SelengkapnyaProses pengajuan resign harus disertai alasan yang kuat dan dilakukan dengan cara yang benar sesuai aturan masing-masing perusahaan.
Baca SelengkapnyaMereka disebut tidak puas dengan gaji dan pekerjaannya, sehingga memutuskan untuk menawarkan diri menjadi hacker sebagai pekerjaan sampingan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 60 persen perusahaan merasa kurang cocok bekerja dengan generasi Z.
Baca Selengkapnya