Hingga Agustus 2017, PT PP berhasil raih kontrak baru senilai Rp 24,1 triliun
Merdeka.com - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) berhasil meraih nilai kontrak baru sebesar Rp 24,1 triliun hingga Agustus 2017. Kontrak baru ini tumbuh sebesar 28,6 persen dibandingkan pencapaian sebesar Rp 18,7 Triliun untuk periode yang sama di tahun sebelumnya.
Pencapaian ini mencerminkan sekitar 59,2 persen dari target kontrak baru Perseroan di 2017 sebesar Rp 40,6 triliun. "PTPP tetap on the right track, kami yakin target perolehan kontrak tahun ini dapat tercapai," ujar Direktur Utama Perseroan Tumiyana dalam keterangannya, Snein (18/9).
Pencapaian kontrak baru Perseroan hingga Agustus 2017 tersebut terdiri dari kontrak baru induk Perseroan sebesar Rp 20,7 triliun dan anak usaha Perseroan sebesar Rp 3,4 triliun.
-
Apa hasil terbesar Pertamina pada tahun 2023? PT Pertamina (Persero) berhasil membukukan laba total sebesar USD 4,77 miliar atau sekitar Rp 72,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.255 per USD).
-
Bagaimana nilai pasar timnas meningkat? Total nilai pasar starting XI Skuad Indonesia bisa melampaui Rp350 miliar dengan kehadiran kedua pemain ini.
-
Apa target nilai transaksi LKPP di tahun 2024? 'Nilai transaksi di tahun 2023 mencapai Rp196,7 triliun, target tahun ini angkanya mencapai Rp500 triliun,' ujar Hendrar dalam acara sosialiasi Rancangan Undang-Undang Pengadaan Barang dan Jasa Publik yang digelar di kendal, Jawa Tengah, Rabu (3/4/2024).
-
Berapa UMP Jakarta di tahun 2025? Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi, mengungkapkan bahwa UMP 2025 di DKI Jakarta ditetapkan sebesar Rp5.396.761.
-
Apa yang naik 90% di Pertamina? Lonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari, naik 90,7% dibandingkan penjualan normal 492 KL/hari.
-
Bagaimana PLN meningkatkan pendapatan? Peningkatan laba bersih PLN ini ditopang semakin tumbuhnya penjualan listrik yang mencapai 6,3% atau total 273,8 Terawatt hour (TWh) sehingga berdampak pada kenaikan pendapatan penjualan listrik hingga 7,7% dari Rp288,8 triliun di 2021 menjadi Rp311,1 triliun di 2022.
Beberapa proyek yang berhasil diraih Perseroan selama bulan Agustus di antaranya Apartemen Pollux Tahap I di Batam sebesar Rp 999,5 miliar, Pekerjaan Arsitek & ME Grand Jati Junction di Medan sebesar Rp 259 miliar, Jalan Tol Medan Kualanamu Tebing Tinggi Seksi 7A sebesar Rp 232,7 miliar, RSUD Jayapura sebesar Rp 139 miliar, Transmart Tajur di Bogor sebesar Rp 133,2 miliar, dan Transmart MX Mall di Malang sebesar Rp 128,4 miliar.
Perolehan terbesar kontrak Perseroan selama 8 bulan ini berasal dari BUMN sebesar 52,7 persen, disusul oleh swasta 33,7 persen. Perolehan kontrak dari Pemerintah hanya mencapai 13,6 persen.
"Sampai dengan Agustus 2017, kontrak baru yang berasal dari BUMN maupun Swasta memberikan total kontribusi sebesar 86,4 persen dari portofolio kontrak baru PTPP, jadi Perseroan tidak memiliki eksposur yang signifikan terhadap kontrak dari Pemerintah," jelasnya.
Sementara itu, dari tipe pekerjaan, Gedung dan EPC masing-masing memberikan kontribusi sebesar 37,8 persen dan 30,6 persen dari total kontrak Perseroan selama 8 bulan ini, disusul oleh pekerjaan-pekerjaan jalan dan jembatan sebesar 20,8 persen, pelabuhan dan bandara sebesar 7,3 persen dan bangunan air sebesar 3,5 persen.
"Kontrak baru dari sisi tipe pekerjaan yang terdiversifikasi ini akan memungkinkan Perseroan untuk menjaga profitabilitas tetap solid," katanya.
Per 30 Juni 2017, PTPP memiliki kas dan setara kas sebesar Rp 6,7 triliun dengan Total Utang Berbunga sebesar Rp 7,1 triliun dan modal sebesar Rp 11,7 triliun. Dalam periode yang sama, rasio Debt-to-EBITDA Perseroan mencapai 2,98 kali. Sedangkan, rasio Net-Debt-to-EBITDA (12 bulan) sebesar 0,14 kali.
"Posisi keuangan serta rasio-rasio tersebut menunjukkan PTPP saat ini memiliki kapabilitas keuangan yang solid, di mana kapasitas balance sheet Perseroan masih sangat besar untuk dapat mendanai pembangunan proyek-proyek yang telah diperoleh serta kondisi kesehatan keuangan PTPP terjaga kokoh dan terkendali," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak hanya laba meningkat, PT PP meraih kontrak baru senilai Rp15,68 triliun di Juli 2023.
Baca SelengkapnyaPTPP (Persero) telah menggenggam 8 proyek IKN dengan total nilai kontrak sebesar Rp4,15 triliun.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini, PTPP mengerjakan 30 Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan 10 di antaranya telah diselesaikan.
Baca SelengkapnyaRealisasi ini meningkat sebesar 99,96 persen (yoy) dibandingkan dengan realisasi Januari tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPenerimaan berasal dari pajak penghasilan (PPh) non migas sebesar Rp83,69 triliun atau 7,87 persen dari target.
Baca SelengkapnyaPT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)/PT PII mencatatkan kinerja positifnya sepanjang tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPada Semester I-2024 pendapatan PIS meningkat dari USD1,62 miliar pada Semester I-2023 menjadi USD1,72 miliar pada Semester I-2024.
Baca SelengkapnyaKinerja operasi PGN mencatatkan kinerja volume penjualan niaga gas bumi 854 BBTUD, 57 BBTUD niaga LNG.
Baca SelengkapnyaPenerimaan pajak sejak Januari-Agustus 2024 telah mencapai Rp1.196,54 triliun atau 60,16 persen dari target APBN.
Baca SelengkapnyaDua segmen bisnis utama Pertagas, transportasi gas dan minyak yang berkontribusi sekitar 54 persen terhadap kinerja keuangan.
Baca SelengkapnyaSalah satu pembangunan infrastruktur ini terdapat pada Proyek Tol Probolinggo – Banyuwangi Paket 3 yang saat ini sedang digarap oleh PT PP.
Baca SelengkapnyaLaba bersih ini merupakan laba dari entitas induk. Jika dilihat secara laba keseluruhan, nilainya mencapai Rp72 triliun.
Baca Selengkapnya