IGJ: Aturan perdagangan WTO hancurkan daya saing produk lokal
Merdeka.com - Salah satu agenda World Trade Organisation (WTO) dalam Konferensi Tingkat Menteri ke-9 di Bali, Desember mendatang ialah merumuskan Paket Bali (Bali Package). Poin utamanya yakni pembuatan trade fasilitation (TF) yang bertujuan untuk mempermudah akses pasar ekspor dan impor.
TF ialah fasilitas perdagangan yang dilengkapi dengan standarisasi prosedur kepabeanan dan memiliki komitmen implementasi tinggi dari seluruh anggota WTO serta terikat sanksi. Executive Director Indonesia for Global Justice (IGJ) M Riza Damanik mengatakan TF sebenarnya hanya menguntungkan negara maju karena lebih memfasilitasi impor dari pada ekspor.
"Hal ini akan berdampak pada peningkatan jumlah impor dan menghancurkan daya saing produk lokal," ujarnya saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (10/5).
-
Bagaimana AFTA mendorong perdagangan dan investasi? Tujuan utama dari AFTA adalah untuk mengurangi atau menghapuskan tarif bea masuk di antara negara-negara anggotanya, sehingga mendorong perdagangan dan investasi di wilayah ASEAN.
-
Bagaimana Menko Perekonomian menciptakan rantai perdagangan yang lebih kuat? Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat.
-
Mengapa globalisasi teknologi dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi? Globalisasi IPTEK membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi dengan memfasilitasi transfer teknologi dan informasi antar negara.
-
Bagaimana dampak positif globalisasi terhadap ilmu pengetahuan? Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju.
-
Bagaimana cara membuat kebijakan yang menguntungkan kedua pihak? Diperlukannya peran dari pemerintah untuk membuat kebijakan yang bisa memberikan keuntungan bagi kedua pihak.Serta tidak menyebabkan kerugian bagi penduduk dan alam.
-
Bagaimana polisi China membantu pedagang? Meski berniat menggusur, namun sang polisi turut memberi solusi. Dia menyebut telah menyediakan tempat yang lebih aman bagi si penjual untuk menjajakan dagangan. 'Bapak, saya dapat tempat yang lebih aman. Di sana. Bapak juga bisa parkir kendaraan di sana,' lanjutnya.
Menurut data dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) impor Indonesia khususnya sektor pangan untuk tahun ini diperkirakan yakni komoditas gandum USD 569,77 juta, pupuk USD 244,82 juta, pakan ternak USD 458,11 juta, bibit USD 136,46 juta.
Kemudian produk susu USD 157,1 juta, buah-buahan dan kacang-kacangan USD 88,81 juta, jenis makanan lain-lain USD 102,99 juta. Gula dan produk olahannya sebesar USD 317,63 juta, tepung terigu USD 60,22 juta, sayuran USD 57,6 juta, kopi, teh dan bumbu USD 19,28 juta dan daging sebesar USD 14.87 juta.
"Impor membunuh produk kita, banyak industri nasional bangkrut karena impor. Kita bayangkan, kalau negara berdaulat itu impor kalau di dalam negeri tidak diproduksi atau tidak ada," tegasnya. (mdk/bmo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan murahnya barang impor itu, banyak pelanggan beralih. Alhasil, semakin banyak produk impor yang masuk ke Indonesia berdasarkan pada permintaan tadi.
Baca SelengkapnyaJika barang impor ilegal dibebaskan masuk ke dalam negeri akan menganggu perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah China memiliki dukungan yang penuh kepada para pelaku usahanya.
Baca SelengkapnyaBerkembangnya hilirisasi Indonesia bikin China-Eropa ketar-ketir.
Baca SelengkapnyaProteksi terlalu berlebihan terhadap industri domestik yang tidak kompetitif bisa membuat proses negosiasi perjanjian dagang lebih sulit.
Baca SelengkapnyaMasuknya barang impor tekstil dan produk tekstil (TPT) menghambat pertumbuhan pasar dalam negeri.
Baca SelengkapnyaZulhas menyebut, bahwa tren kebangkrutan industri tekstil dalam beberapa waktu terakhir tidak berkaitan dengan Permendag 8 2024.
Baca SelengkapnyaTren deindustrialisasi ditandai dengan kecenderungan pelaku usaha yang memiliki modal enggan untuk berinvestasi.
Baca SelengkapnyaHarga produk impor lebih murah dengan kualitas yang hampir setara, membuat produk lokal kalah saing di pasar dalam negeri.
Baca SelengkapnyaPemerintah masih berupaya untuk melindungi produk dalam negeri dari serbuan barang impor.
Baca SelengkapnyaPasalnya, harga barang impor yang dijual social commerce jauh lebih murah ketimbang produksi UMKM lokal.
Baca SelengkapnyaOleh karena itu, Hippindo mendesak pemerintah untuk memperbaiki regulasi terkait impor yang diatur dalam Permendag Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2024.
Baca Selengkapnya