Ini Beda Kretek Tingwe dengan Kretek Pabrikan
Ada pengalaman yang berbeda antara kretek yang dilinting secara mandiri dengan kretek yang sudah dibentuk menjadi sebatang rokok.
Ada pengalaman yang berbeda antara kretek yang dilinting secara mandiri dengan kretek yang sudah dibentuk menjadi sebatang rokok.
Ini Beda Kretek Tingwe dengan Kretek Pabrikan
Pelaku industri hasil tembakau terus putar akal agar bisnis mereka tidak semakin tergerus cukai.
Salah satu langkah yang diambil yaitu semakin banyak usaha "Tingwe" yang merupakan abreviasi dari linting dewek (linting mandiri).
Sebagaimana diketahui, adanya kenaikan cukai hasil tembakau (CHT) merupakan upaya pemerintah untuk mengurangi dan mengendalikan jumlah perokok di Indonesia.
Selain itu, kenaikan CHT juga dalam rangka menaikkan penerimaan negara.
"Tingwe itu, karena memang dampak dari pada cukai naik. Tambah mahal, akhirnya ya mereka (beralih, tingwe),"
ujar Direktur PT Nojorono Tobacco International, Arief Goenadibrata, Rabu (8/5).
Namun, ujar Arief, jumlah pelaku usaha Tingwe tidak cukup banyak.
Dan, tidak mencerminkan kondisi industri kretek skala besar.
Dia mengatakan ada pengalaman yang berbeda antara kretek yang dilinting secara mandiri dengan kretek yang sudah dibentuk menjadi sebatang rokok. Bagi Arief, kretek linting memiliki segmen tersendiri.
"Pedagang lintingan itu memang menjadi dampak daripada cukai yang naik, tapi itu enggak besar. Karena kenikmatan untuk tingwe berbeda dengan rokok yang sudah jadi,"
ucapnya.
Dia menambahkan, penjualan kretek di kuartal pertama tahun 2024 belum terlihat adanya tren penurunan atau kenaikan.
Alasannya, penjualan yang ada saat ini masih ada sisa dari Januari yang mana tarif cukai yang dibebankan masih tarif lama.
Reporter magang: Tasya Ananda.