Pilihan Investasi Aman di Tengah Konflik Iran-AS
Merdeka.com - Konflik antara Amerika Serikat (AS) dan Iran kian memanas. Perseteruan ini, dapat membawa dampak yang buruk bagi perekonomian Indonesia. Maka dari itu, penting untuk mempersiapkan antisipasi dalam menjaga aset Anda.
Menurut Analis Suria Dharma, saat dihubungi Merdeka.com, Kamis (9/1), beberapa instrumen investasi yang dapat dipilih di antaranya investasi saham dan emas.
Untuk sektor investasi saham, yang dinilai dapat bertahan ialah saham perusahaan di sektor consumer staples. Hal itu terjadi karena fokus pada perusahaan di bidang konsumsi dan peralatan rumah tangga dinilai aman.
-
Bagaimana AS mengendalikan investasi? Perintah Presiden AS Biden secara resmi memulai upaya untuk membuat peraturan yang melarang perusahaan AS berinvestasi di perusahaan-perusahaan dari 'negara-negara yang menjadi perhatian' yang aktif dalam komputasi kuantum, semikonduktor canggih, dan bidang kecerdasan buatan tertentu.
-
Apa dampak serangan Iran ke Israel? 'Presiden akan mengadakan rapat internal besok (hari ini) mengenai ini dan tentu kita akan mempersiapkan langkah-langkah,' kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto kepada awak media di Kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli, Jakarta Barat, Senin (15/4) malam.
-
Apa dampak inflasi AS terhadap Bitcoin? Penurunan inflasi di Amerika Serikat (AS) terhadap pasar Bitcoin menunjukkan tren kenaikan dan mendapat banyak atensi di kalangan investor. Berdasarkan data terbaru, harga Bitcoin (BTC) berhasil stabil di atas angka USD 65.000 dan sempat menyentuh USD 66.000 setelah mengalami volatilitas sepanjang pekan ini. Per hari ini, 18 Mei 2024 Bitcoin menyentuh harga USD 66.967.
-
Bagaimana inflasi memengaruhi saham? Misalnya, saham dapat berkinerja baik selama periode inflasi jika perusahaan menaikkan harga untuk mengimbangi biaya yang meningkat.
-
Apa yang menyebabkan bisnis Israel terdampak? Sektor perdagangan juga sangat terdampak. Termasuk sektor jasa dan industri seperti mode, furnitur, peralatan rumah tangga, hiburan, transportasi dan pariwisata.
-
Dimana bisnis Israel terdampak? 'Kerusakan terhadap dunia usaha terjadi di seluruh negeri, dan hampir tidak ada sektor yang tidak terkena dampaknya,' kata laporan tersebut.
Setelah itu pada perusahaan di bidang telekomunikasi. Hal itu terjadi karena komunikasi masih menjadi hal yang dibutuhkan oleh masyarakat luas, terlebih dalam konflik yang memanas ataupun tidak.
Setelah itu, pada perusahaan minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO). Suria menjelaskan, dipilihnya CPO karena tersedianya bahan bakar B30 di Indonesia, dan adanya ketegangan antara Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad dengan India.
"Sehingga membuat India kemungkinan mengalihkan pembelian CPO ke Indonesia," ujar Suria.
Investasi Lainnya
Kemudian investasi emas, juga akan berpeluang menguat, dan menjadi sektor yang tidak akan berpengaruh, bila kondisi Iran-AS memburuk, atau bila terjadi resesi di AS. "Kalau kondisi (Iran-AS) memburuk, emas jadi aset investasi yang mempunyai tingkat risiko rendah," jelasnya.
Dengan demikian, dalam konflik Iran-AS, perekonomian Indonesia dalam pasar domestik, yang tidak berorientasi pada ekspor, akan dinilai menjadi lebih baik.
Sementara untuk perseteruan yang terjadi antara AS dan Iran, sejauh ini belum ada dampak yang buruk pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), "Oleh karena itu, pada hari ini market rebound (di IHSG), (harga) emas langsung turun," tutupnya.
Reporter Magang : Nurul Fajriyah
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konflik di Timur Tengah antara Iran dan Israel bisa memicu gangguan ekonomi ke semua negara di dunia, tak terkecuali Indonesia.
Baca SelengkapnyaKonflik Iran-Israel merugikan Indonesia khususnya komoditas yang diimpor.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga merespons nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang anjlok pasca konflik Iran dan Israel.
Baca SelengkapnyaPerekonomian Indonesia diprediksi merosot jika konflik Iran versus Israel berkepanjangan.
Baca SelengkapnyaPemerintah harap konflik Timur Tengah tidak berkepanjangan.
Baca Selengkapnyatetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).
Baca SelengkapnyaSelain berisiko memicu peperangan lebih besar, Arifin tak ingin harga minyak dunia meroket.
Baca SelengkapnyaSederet potensi gangguan ekonomi akibat pecah peran Iran-Israel di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR mewanti-wanti agar Pemerintah Indonesia konsisten mendorong pendekatan diplomasi
Baca SelengkapnyaKeadaan tersebut akan berdampak pada harga bahan bakar subsidi seperti Pertalite dan Solar.
Baca SelengkapnyaSerangan balasan Israel terhadap Iran juga diperkirakan mengerek harga jual emas.
Baca SelengkapnyaKetidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.
Baca Selengkapnya