Korporasi Jepang kehabisan pekerja lokal
Merdeka.com - Jepang tengah menghadapi kelangkaan pasokan pekerja lokal. Konsekuensinya, Negeri Matahari Terbit itu terancam tak bisa keluar dari belenggu stagnasi ekonomi sudah menerungku selama 20 tahun terakhir.
Bank of Japan (BoJ) baru saja mengeluarkan laporan terkait survei mengenai sentimen pengusaha Jepang terhadap perekonomian dalam jangka pendek. Hasil survei digelar Maret lalu itu menunjukkan employment index untuk semua industri, baik kecil maupun besar, berada di level minus 25, terendah sejak Februari 1992. Indeks itu menggambarkan jumlah perusahaan yang melaporkan kekurangan pekerja lebih banyak ketimbang yang mengalami kelebihan.
Penciutan jumlah penduduk usia produktif menjadi kambing hitam. Populasinya sempat menyentuh 86,99 juta orang pada 1997, kemudian merosot menjadi sebanyak 76,2 juta orang pada Februari lalu.
-
Apa penyebab rumah kosong di Jepang? 'alasan utama' rumah-rumah di Jepang dibiarkan kosong adalah 'karena populasi di luar Tokyo menurun dengan cepat, terutama di daerah-daerah seperti Tohoku, Hokkaido, dan kota-kota tua. Orang-orang meninggalkan rumah mereka begitu saja'.
-
Kenapa pejabat Jepang mengundurkan diri? Kejadian tersebut menyebabkan Presiden Sistem Pensiun Jepang, Toichiro Mizushima mengundurkan diri dari jabatannya.
-
Mengapa rumah di Jepang kosong? Akiya ('rumah kosong') ditinggalkan ketika penghuninya yang lanjut usia meninggal atau pindah ke panti jompo. Anggota keluarga yang masih hidup seringkali tidak ingin pindah ke properti tersebut karena tidak mampu menanggung biaya pembongkaran yang mahal.
-
Mengapa banyak perusahaan global terancam bangkrut? Banyak tanda menunjukkan ancaman kebangkrutan bagi perusahaan-perusahaan global, terutama karena krisis utang dan kenaikan biaya pinjaman yang menjadi isyarat 'kiamat' baru bagi korporasi di seluruh dunia.
-
Kenapa orang Jepang memilih isolasi diri? Penyebab pasti hikikomori belum diketahui, tetapi beberapa faktor diduga berkontribusi. Bullying di lingkungan sekolah, tekanan akademis yang tinggi, kurangnya kasih sayang atau perhatian berlebihan dari keluarga, dan perkembangan teknologi yang memungkinkan isolasi digital, semuanya dapat menjadi pemicu.
-
Kenapa utang Jepang tinggi? Rasio utang tersebut telah mencapai 259,43 persen dari PDB.
Dengan kata lain, Jepang kehilangan rata-rata 500 ribu pekerja per tahun selama dua dekade. Ini penyusutan terbesar diantara negara maju.
Banyak siasat dilancarkan pebisnis Negeri Samurai dalam merespon kondisi tak menyenangkan tersebut. Semisal, Royal Holding Group. Pemilik jaringan restoran 'Royal Host' itu harus mengakhiri layanan 24 jam, Februari lalu.
Lain lagi dengan Yoshinoya. Operator restoran cepat saji, juga terkenal di Indonesia itu, menawarkan beasiswa untuk mahasiswa yang bekerja paruh waktu. Tujuannya apalagi kalau bukan untuk menarik lebih banyak lagi pekerja sambilan.
Dampak tak kalah parah dialami industri logistik. Sebab, kelangkaan pekerja terjadi di tengah meningkatnya kebutuhan jasa pengangkutan menyusul ledakan transaksi di perdagangan elektronik (e-commerce).
Gara-gara kekurangan pekerja, Perusahaan logistik semacam Yamato Transport, harus mengubah standar pelayanan dan tarifnya. Langkah tak lazim dilakukan oleh sebuah perusahaan tengah berekspansi guna mengakomodasi peningkatan kebutuhan kliennya.
Bak dua sisi mata uang. Penyusutan pekerja, juga menyimpan hikmah. Berupa peningkatan upah, pada gilirannya, mendorong konsumsi masyarakat.
Sebuah langkah vital, menurut BoJ, mendukung pencapaian target inflasi 2 persen. Namun, ekonom mengingatkan jika kelangkaan pekerja tersebut tak disikapi dengan tepat, dampaknya tak hanya sekedar goncangan terhadap perusahaan semata. Tetapi juga ekonomi Jepang secara keseluruhan.
"Jika perusahaan tak bisa menaikkan harga produk dan jasa mereka untuk menutupi peningkatan ongkos pekerja. Maka pendapatan perusahaan akan tergerus dan akan menyeret perekonomian," kata Mari Iwashita, Kepala Ekonom di SMBC Friend Securities, seperti diberitakan Nikkei, kemarin.
Untuk mengatasi persoalan itu, sejumlah cara dilakukan perusahaan Jepang. Salah satunya, mekanisasi pabrik.
Makanya, survei BoJ juga memerlihatkan firma Jepang ingin menggenjot investasi teknologi piranti lunak sebesar 3 persen tahun ini.
Namun, Iwashita menekankan bahwa mekanisasi tak serta-merta menjadi solusi di industri konstruksi, distribusi, ritel, dan medis. Sebab, pekerjaan-pekerjaan di industri padat karya semacam itu sangat kompleks, tak bisa diselesaikan hanya dengan menggunakan mesin.
"Satu hal yang Jepang perlu pikirkan dalam jangka menengah adalah bagaimana meningkatkan mobilitas di pasar tenaga kerja." (mdk/yud)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tingkat pengangguran di negara-negara berkembang Asia masih menjadi tantangan signifikan.
Baca Selengkapnya51 persen perusahaan di seluruh sektor di Jepang merasa ada kekurangan karyawan.
Baca SelengkapnyaDi tahun tersebut, jumlah populasi lansia berada angka tertinggi.
Baca SelengkapnyaAngka Kelahiran Anjlok, Produsen Popok Bayi di Jepang Pindah Haluan Bikin Popok Dewasa
Baca SelengkapnyaMasyarakat Jepang cenderung lebih memilih berkarir di sektor swasta.
Baca SelengkapnyaPemerintah berkomitmen untuk hadir bersama para buruh dalam menghadapi situasi ini.
Baca SelengkapnyaRumah kosong tidak hanya rumah lama, atau yang dijadikan penginapan.
Baca SelengkapnyaMereka kehilangan motivasi karena ketersediaan lapangan pekerjaan formal semakin menurun.
Baca SelengkapnyaJumlah orang asing yang tinggal di Jepang lebih dari 3,323 juta.
Baca SelengkapnyaMakin Banyak Rumah Kosong Terbengkalai di Jepang, Ternyata Ini Penyebabnya
Baca SelengkapnyaKeluh kesah pria eks TKI Jepang yang kini rela bekerja di kampung halaman sebagai tukang bangunan.
Baca SelengkapnyaJumlah pekerja di Jepang telah mencapai titik jenuh di sekitar 68 juta.
Baca Selengkapnya