Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintahan SBY bisa tiru era Soeharto soal tata perdagangan

Pemerintahan SBY bisa tiru era Soeharto soal tata perdagangan Soeharto-SBY tanda tangan. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Kamar dagang dan industri (kadin) mendesak pemerintah benar-benar menata perdagangan dalam negeri. Ekonom Didik J Rachbini menuturkan, penataan perdagangan wajib dilakukan untuk menghindari neraca defisit perdagangan makin lebar.

"Kebijakan perdagangan kita gagal, semua defisit itu terjadi karena impornya besar. Untuk impor kita rakus" ujar Didik usai diskusi di kantornya, Jakarta, Jumat (6/13)

Dia mengatakan, selama periode Januari-Mei 2013, defisit neraca perdagangan Indonesia mencapai USD 2,5 miliar. "Nilai ini lebih besar dari total defisit neraca perdagangan 2012 yang hanya USD 1,65 miliar,"ucapnya.

Didik menuturkan, Indonesia mengalami defisit perdagangan hampir dengan semua mitra dagang. Hanya dengan Singapura, Malaysia, Inggris, Amerika Serikat dan India saja yang mengalami surplus. "Itu pun data hingga Januari 2013," katanya.

Dalam pandangannya, masalah neraca perdagangan yang tidak seimbang sudah terjadi sejak lama. Di era kepemimpinan Presiden Soeharto, masalah seperti ini mendapat prioritas untuk diselesaikan. Caranya dengan memperkuat sistem ketahanan pangan nasional agar Indonesia tidak tergantung pada impor dari negara lain.

Menurutnya, pemerintah saat ini dan pemerintahan selanjutnya bisa mengambil pelajaran dan mencontoh kebijakan di era Presiden Soeharto. "Padahal zaman Pak Soeharto memimpin ini harus menjadi suatu perhatian dari pemerintah," tegasnya.

Sebelumnya, Kadin pernah membandingkan kondisi neraca perdagangan Indonesia saat ini yang jauh lebih buruk dibandingkan zaman orde baru atau zaman kepemimpinan Presiden Soeharto. Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulistyo melihat, pada masa orde baru Indonesia tidak pernah mengalami defisit atau impor melebihi ekspor. Namun saat ini telah terjadi peningkatan impor bahan baku dan barang modal.

"Kami juga sampaikan ke mereka (pemerintah), ini sangat memprihatinkan," ucapnya. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tujuan Orde Baru, Latar Belakang, Kelebihan, dan Perbedaannya dengan Orde Lama
Tujuan Orde Baru, Latar Belakang, Kelebihan, dan Perbedaannya dengan Orde Lama

Orde Baru dapat didefinisikan sebagai suatu penataan kembali kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia berlandaskan dasar negara indonesia.

Baca Selengkapnya
Rupiah Pernah Hiperinflasi Saat Lengsernya Soekarno, Distabilkan oleh Soeharto
Rupiah Pernah Hiperinflasi Saat Lengsernya Soekarno, Distabilkan oleh Soeharto

Sebelum Venezuela dan Zimbabwe mengalami hiperinflasi saat ini, Indonesia sudah terlebih dahulu mengalami hiperinflasi sebesar 635 persen di tahun 1963-1965.

Baca Selengkapnya
SBY Patahkan Mitos Ekonomi Tumbuh Harus Lupakan Demokrasi: Saya Bisa Debat dengan Siapapun
SBY Patahkan Mitos Ekonomi Tumbuh Harus Lupakan Demokrasi: Saya Bisa Debat dengan Siapapun

Menurut SBY, tidak bisa memilih hanya satu di antara ekonomi dan demokrasi dan mengorbankan yang lainnya.

Baca Selengkapnya
PAN Bela Jokowi Disamakan JK Semakin Mirip Pemerintahan Soeharto: Tak Ada Ditangkap dan Diculik
PAN Bela Jokowi Disamakan JK Semakin Mirip Pemerintahan Soeharto: Tak Ada Ditangkap dan Diculik

PAN mempertanyakan tolak ukur JK membandingkan kepemimpinan Jokowi dan Soeharto.

Baca Selengkapnya
Mendag Sesumbar Indonesia Bisa Jadi Susul Korea Selatan Jadi Negara Maju
Mendag Sesumbar Indonesia Bisa Jadi Susul Korea Selatan Jadi Negara Maju

Jalan Indonesia menjadi negara maju hanya tinggal menunggu waktu.

Baca Selengkapnya
Hendropriyono soal Ketakutan Orde Baru: Itu Sejarah, Sudah Lewat
Hendropriyono soal Ketakutan Orde Baru: Itu Sejarah, Sudah Lewat

Hendro pun mengkritisi pihak-pihak yang bermoral rendah.

Baca Selengkapnya
Luhut: Inflasi Indonesia Terendah Sepanjang Sejarah, Zaman Orde Baru Saja 10 Persen
Luhut: Inflasi Indonesia Terendah Sepanjang Sejarah, Zaman Orde Baru Saja 10 Persen

Pemerintah menargetkan inflasi Indonesia bisa turun di bawah 3 persen.

Baca Selengkapnya
Indonesia Catatkan Surplus Neraca Perdagangan 51 Bulan Berturut-turut
Indonesia Catatkan Surplus Neraca Perdagangan 51 Bulan Berturut-turut

Neraca perdagangan Indonesia per Juli 2024 turun sebesar USD470 juta menjadi USD1,92 miliar dibanding bulan sebelumnya yang mencapai USD2,39 miliar.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Bacawapres Cak Imin Keras Tuntut Perubahan, Singgung Pemerintahan Rasa Militer
VIDEO: Bacawapres Cak Imin Keras Tuntut Perubahan, Singgung Pemerintahan Rasa Militer

Menurut Cak Imin, 30 tahun merupakan momentum perubahan sistem pemerintahan

Baca Selengkapnya
Asal Usul Subsidi BBM di Indonesia, Dimulai Era Soeharto Meski Ditentang B.J Habibie
Asal Usul Subsidi BBM di Indonesia, Dimulai Era Soeharto Meski Ditentang B.J Habibie

Alasan pemberian subsidi BBM karena harga jual BBM terutama minyak tanah, berada di bawah biaya produksinya.

Baca Selengkapnya
Contohkan Sukses Pimpin Kemendag, Zulhas Minta Kader PAN Kerja Ikhlas untuk Rakyat
Contohkan Sukses Pimpin Kemendag, Zulhas Minta Kader PAN Kerja Ikhlas untuk Rakyat

Keberhasilan Kementerian Perdagangan dalam mengawal program pemerintah tak lepas dari tangan dingin Zulkifli Hasan (Zulhas) sebagai Menteri.

Baca Selengkapnya
Hasto: Soekarno dan Megawati Saja Didampingi Penasihat Hukum saat Diperiksa
Hasto: Soekarno dan Megawati Saja Didampingi Penasihat Hukum saat Diperiksa

PDI Perjuangan menjadikan Sekolah Partai sebagai tempat belajar menciptakan hukum.

Baca Selengkapnya