Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perjalanan Sampoerna, Dirikan Kerajaan Rokok Hingga Bertahan Ratusan Tahun

Perjalanan Sampoerna, Dirikan Kerajaan Rokok Hingga Bertahan Ratusan Tahun Dji Sam Soe. © Wikimedia Creative Commons/Arabsalam

Merdeka.com - Perokok Indonesia tentu populer dengan merek Dji Sam Soe. Rokok ini diproduksi oleh PT Sampoerna HM Tbk, perusahaan yang beroperasi lebih dari 100 tahun.

Cikal bakal Sampoerna yaitu saat Liem Seeng Tee bersama adik perempuan, dan sang ayah harus bermigrasi dari China karena kemiskinan dan kondisi yang tidak baik. Mereka pergi meninggalkan China dengan kapal laut, menuju Penang, Malaysia.

Di sana, kondisi masih tidak cukup aman bagi imigran. Sang ayah memutuskan untuk berlayar kembali ke arah selatan, yaitu Jawa Timur. Namun, uang yang tersisa tidak cukup untuk membeli tiket kapal. Dengan terpaksa, adik Liem Seeng Tee diadopsi oleh keluarga Hokkien di Penang dan mendapatkan uang.

Orang lain juga bertanya?

Liem Seeng Tee dan ayahnya melanjutkan perjalanan ke Jawa Timur dan tiba di Surabaya. Enam bulan tiba di Surabaya, sang ayah meninggal dunia. Liem pun diadopsi oleh keluarga Hokkien sederhana yang ada di Surabaya. Nama Liem kemudian diganti menjadi Sampoerna seiring peraturan dari pemerintah saat itu.

Di usia 11 tahun, Liem yang sudah memiliki nama Sampoerna meninggalkan rumah keluarga angkatnya untuk bekerja di sebuah restoran kecil. Selama bekerja di sana, Sampoerna tidak mendapatkan gaji, akan tetapi dia mendapatkan kompensasi berupa makan dan tempat tinggal gratis.

Satu waktu, Sampoerna meminta izin untuk berhenti bekerja karena ingin memiliki uang. Sang pemilik mengizinkan dan memberi ongkos untuk Sampoerna mencari pekerjaan baru. Dari uang itu kemudian dimanfaatkan Sampoerna membeli sepeda.

Dengan bersepeda, Sampoerna berkeliling menjual arang. Aktivitas itu dia lakukan selama 18 bulan tanpa libur satu hari pun. Uang yang berhasil dikumpulkan kemudian dia jadikan modal untuk berdagang makanan di kereta rute Surabaya-Jakarta.

Menikah dan Menetap di Surabaya

Di usia 19 tahun, Sampoerna menikah dan menetap di Surabaya. Uang dari hasil dagang Sampoerna berdagang makanan di kereta Surabaya - Jakarta, dikembangkan membangun warung kelontong yang dioperasikan oleh sang istri. Sementara Sampoerna tetap berdagang di kereta.

Satu waktu, Sampoerna mendapat tawaran bekerja di Lamongan, untuk meracik dan menggulung rokok. Tawaran itu kemudian diterima. Sejak saat itu, Sampoerna rela bolak-balik Surabaya - Lamongan. Upah bekerja sebagai buruh rokok cukup besar saat itu.

Pada tahun 1913, Sampoerna menjual rokok hasil racikannya di warung kelontong yang dia bangun. Warung itu kemudian diberi nama Handelman Maatschaapij Liem Seeng Tee. Kepandaian Sampoerna meracik rokok membuat penjualan rokok racikannya meningkat. Dia kemudian memberi nama rokok hasil racikanmya bernama Dji Sam Soe.

Pada tahun 1920, pelabuhan Surabaya mengalami aktivitas cukup tinggi. Hal ini juga berdampak meningkatnya distribusi rokok Sampoerna ke luar Jawa. Sepanjang berbisnis, rokok ini kemudian membuatnya berhasil membeli bangunan bekas Belanda.

Pada sisi kiri bangunan dipakai untuk produksi rokok. Sisi tengah merupakan auditorium, dan sisi kanan bangunan dimanfaatkan tempat tinggal Sampoerna. Bangunan ini dikenal dengan Taman Sampoerna.

Pada tahun 1942, kediaman Sampoerna hancur lebur dijajah pemerintah Jepang. Hartanya habis dirampas. Mereka sekeluarga ditahan di kamp pengasingan. Hingga akhirnya di tahun 1945, Sampoerna dan keluarga berkumpul kembali dan merenovasi kediaman mereka yang sudah hancur lebur.

Bisnis Dikelola Sanga Anak

Bisnis rokok Sampoerna kemudian dikelola oleh anak keduanya. Sejatinya dalam tradisi, bisnis tersebut dikelola oleh anak pertama. Namun anak pertama Sampoerna telah memiliki bisnis dan lebih mapan. Maka bisnis tersebut dikelola anak keduanya bernama Liem Swie Ling atau Aga Sampoerna.

Di tangan Aga, merek Dji Sam Soe terus ditingkatkan. Kemudian di tahun 1977, generasi ketiga Sampoerna, Putera Sampoerna, yang tidak lain adalah putra dari Aga, masuk ke dalam bisnis dan melakukam modernisasi distribusi dan kinerja perusahaan.

Putera melakukan beragam cara bagaimana distribusi rokok cepat dan tepat waktu, namun tidak mengurangi kualitas rokok. Distribusi rokok semakin meningkat, Putera membutuhkan biaya lebih agar kualitas sang ayah dapat terjaga. 

Pada tahun 1990, Sampoerna mengumpulkan dana publik dengan melantai ke Bursa Efek Indonesia. Uang yang berhasil dikumpulkan diputar dan dikelola untuk pengembangan modernisasi perusahaan.

Tahun 2001, generasi keempat Sampoerna Michael Joseph Sampoerna masuk menjadi Direktur Utama. Dan Putera menjabat sebagai Presiden Komisaris.

Tahun 2005, Putera menjual kepemilikan saham Sampoerna ke Phillip Morris. Menurutnya, ini menjadi langkah terbaik bagi karyawan dan pemegang saham. Phillip Morris, dikenal sebagai produsen dan penjual produk-produk tembakau yang sukses. 

Lepas Saham

Sampoerna melepas saham dengan harga 20 persen lebih tinggi dibandingkan harga penutupan pada pekan sebelumnya, yakni dari Rp8.850 menjadi Rp10.600 per lembar. 

Philip Morris adalah produsen rokok asal Amerika Serikat dengan keahlian pada produk rokok putih seperti Marlboro, Virginia Slims, dan Benson & Hedges. Bagi perusahaan itu, investasi di Sampoerna adalah kesempatan besar untuk masuk dalam jajaran lima besar dunia dengan memulai mempelajari industri rokok kretek. 

Setelah akusisi 40 persen saham selesai, Philip Morris akan melakukan tender untuk pembelian sisa saham lain di HM Sampoerna. Keputusan ini dinilai berbagai kalangan sebagai pilihan cerdas. Sampoerna adalah produsen rokok terbesar kedua di Indonesia dengan produk antara lain Dji Sam Soe, A Mild, dan Sampoerna Hijau. (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Anak Petani dan Sempat Putus Sekolah, Pria Ini Jadi Taipan Kaya Raya
Anak Petani dan Sempat Putus Sekolah, Pria Ini Jadi Taipan Kaya Raya

Kesuksesan pria ini menjadi salah satu kisah inspiratif dalam membangun bisnis.

Baca Selengkapnya
Potret Kehidupan Keluarga Tionghoa Terkaya di Jawa Timur, Beli Tanah untuk Bantu Negara
Potret Kehidupan Keluarga Tionghoa Terkaya di Jawa Timur, Beli Tanah untuk Bantu Negara

Keturunan keluarga ini terkenal sebagai sosok-sosok crazy rich.

Baca Selengkapnya
Kisah Hidup Agha Hovsep Hovhanes Amirkhan, Crazy Rich Pertama Semarang Sebelum Raja Gula Oei Tiong Ham
Kisah Hidup Agha Hovsep Hovhanes Amirkhan, Crazy Rich Pertama Semarang Sebelum Raja Gula Oei Tiong Ham

Jejak kejayaannya saat ini hampir hilang tak bersisa

Baca Selengkapnya
Sejarah Sei Rampah, Wilayah yang Terkenal Banyak Tanaman Rempah
Sejarah Sei Rampah, Wilayah yang Terkenal Banyak Tanaman Rempah

Wilayah yang terletak di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) dulunya dikenal sebagai kota yang kaya akan rempah-rempah.

Baca Selengkapnya
Kisah Oei Tiong Ham, Orang Kaya Pemilik Istana Gergaji yang Kini Jadi Kantor OJK Jawa Tengah di Semarang
Kisah Oei Tiong Ham, Orang Kaya Pemilik Istana Gergaji yang Kini Jadi Kantor OJK Jawa Tengah di Semarang

Estimasi kekayaan Oei mencapai 200 juta gulden atau sekitar USD1,5 miliar atau Rp24,21 triliun pada nilai saat ini.

Baca Selengkapnya
Potret Kehidupan Keluarga Crazy Rich Pemilik Hotel Mewah di Surabaya dan Kota Batu
Potret Kehidupan Keluarga Crazy Rich Pemilik Hotel Mewah di Surabaya dan Kota Batu

Mereka juga punya hotel-hotel mewah di sejumlah negara Asia Tenggara

Baca Selengkapnya
Mengintip Istana Peninggalan Konglomerat Raja Gula Asia Tenggara, Kini Temboknya Dipenuhi Lumut Tak Terawat dan Terbengkalai
Mengintip Istana Peninggalan Konglomerat Raja Gula Asia Tenggara, Kini Temboknya Dipenuhi Lumut Tak Terawat dan Terbengkalai

Ternyata dulunya bangunan ini merupakan istana peninggalan seorang konglomerat ternama se-Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya
Sejarah Kota Pariaman, dari Kawasan Pelabuhan Penting sampai Dinamika Perdagangan di Era Penjajahan
Sejarah Kota Pariaman, dari Kawasan Pelabuhan Penting sampai Dinamika Perdagangan di Era Penjajahan

Setiap tahunnya 2 sampai 3 kapal India bersandar di Pariaman untuk mengirim kain kepada penduduk lokal.

Baca Selengkapnya
Menguak Bandar Susoh, Bukti Jejak Keberadaan Jajahan Inggris di Pesisir Barat Selatan Aceh
Menguak Bandar Susoh, Bukti Jejak Keberadaan Jajahan Inggris di Pesisir Barat Selatan Aceh

Salah satu daerah yang berada di paling barat Indonesia ini dulunya pernah disambangi oleh bangsa-bangsa Eropa.

Baca Selengkapnya
Menyusuri Kampung Kapitan, Tempat Tinggal Etnis Tionghoa Pertama Masa Kolonial di Palembang
Menyusuri Kampung Kapitan, Tempat Tinggal Etnis Tionghoa Pertama Masa Kolonial di Palembang

Kawasan yang saat ini menjadi cagar budaya di Palembang dulunya sebuah lingkungan tempat tinggal bagi warga Tionghoa era kolonial Belanda.

Baca Selengkapnya
Dulu Salah Satu Terbesar di Indonesia, Intip Kondisi Tambang Timah Dabo Singkep Riau yang Kini Terbengkalai
Dulu Salah Satu Terbesar di Indonesia, Intip Kondisi Tambang Timah Dabo Singkep Riau yang Kini Terbengkalai

Sekitar dua abad silam, geliat produksi logam ini terus meningkat hingga menjadi salah satu yang terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya
Mulai dari Temanggung hingga Kudus, Begini Sejarah Peradaban Tembakau di Jawa Tengah
Mulai dari Temanggung hingga Kudus, Begini Sejarah Peradaban Tembakau di Jawa Tengah

Masyarakat Jawa percaya tembakau sudah hadir jauh masa sebelum kedatangan Penjajah Portugis.

Baca Selengkapnya