Pertamina ingin bangun SPBU mini semi permanen
Merdeka.com - Salah satu keluhan dari masyarakat di pelosok dan daerah terpencil adalah minimnya kehadiran Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Tengok saja di daerah pesisir pantai atau di daerah yang jauh dari pusat kota. Kalaupun ada, jarak yang harus ditempuh masyarakat ke SPBU cukup jauh.
Juru bicara PT Pertamina Ali Mundakir menggulirkan ide untuk menghadirkan semacam SPBU mini yang semi permanen atau SPBU Transportable. Sehingga, SPBU ini bisa berpindah. SPBU ini bentuknya menyerupai kontainer dengan ukuran hanya 2x6 meter.
Menurutnya, SPBU semacam ini sangat dibutuhkan di kawasan Indonesia bagian Timur. "Jadi bisa bergerak atau semi permanen. SPBUT untuk daerah Indonesia Timur, tempat pelelangan ikan ada pangkalan nelayan," jelas Ali di gedung pusat Pertamina, Jakarta, Jumat (28/6).
-
Apa yang Pertamina beli? Erick menyebut BUMN yang terdampak pada bahan baku impor dan BUMN dengan porsi utang luar negeri (dalam dolar AS) yang besar seperti Pertamina, PLN, BUMN Farmasi, MIND ID, agar melakukan pembelian dollar dengan tepatguna, bijaksana dan sesuai prioritas dalam memenuhi kebutuhannya.
-
Kendaraan apa saja yang mengisi bensin di SPBU? Tidak hanya itu, ada juga kendaraan nyeleneh seperti mobil mainan dan sepeda yang mengisi di SPBU.
-
Apa yang diluncurkan oleh Pertamina? Pertamina secara resmi meluncurkan Sustainability Academy dan Sustainability Center pertama di Asia untuk skala perusahaan migas dalam gelaran Indonesia Sustainability Forum (ISF) di Park Hyatt Hotel, Jakarta Kamis, (7/9).
-
Kenapa kendaraan unik mengisi bensin di SPBU? Keberadaan sederet kendaraan nyeleneh ini tentu menarik perhatian pengendara lain yang sedang mengantre di SPBU.
-
Apa yang dipersiapkan Pertamina untuk Tahun Baru? Pertamina Patra Niaga kini mempersiapkan diri untuk memenuhi lonjakan konsumsi energi saat Tahun Baru 2024.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk SPBU nakal? 'Pertamina mengapresiasi tindakan Direktorat Metrologi Kementerian Perdagangan Republik Indonesia dan berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan SPBU serta senantiasa akan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat khususnya menjelang dan selama masa Satgas RAFI 2024', ungkap Mars Ega.
Pihaknya mendorong pengusaha daerah untuk berinvestasi membangun SPBU-SPBU mini. Dari hasil perhitungannya, investasinya untuk membangun 1 unit SPBU Transportable sekitar Rp 500 juta.
Pertamina juga mempersilahkan bagi masyarakat menengah ke bawah untuk berpartipasi membangun SPBUT tersebut.
"Kapasitasnya 4.000 liter. Isinya terserah dikondisikan dengan kebutuhan daerah," lanjut Ali. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gerai-gerai seperti ritel kuliner, hingga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) cukup menarik untuk dijalankan.
Baca SelengkapnyaPembangunan PLTP Lumut Balai Unit 2 akan menambah kapasitas panas bumi di Area Lumut Balai sebesar 55 MW.
Baca SelengkapnyaDia menghitung, kebutuhan dana untuk membeli 1 kapal baru itu sebesar Rp1,5 triliun. Sisanya, akan dimohonkan pada PMN tahun anggaran 2025 mendatang.
Baca SelengkapnyaSelama 12 bulan ke depan, Pertamina Patra Niaga akan fokus ke 15 SPBU di Jakarta dan Surabaya. Nantinya akan dibarengi juga dengan evaluasi secara periodik.
Baca SelengkapnyaPT Pupuk Kalimantan Timur akan melakukan pembangunan pabrik pupuk di Fakfak, Papua Barat yang akan ditargetkan beroperasi pada 2027 mendatang.
Baca SelengkapnyaTerminal ini siap mendukung distribusi LPG melalui transportasi darat maupun laut dengan lebih efisien.
Baca SelengkapnyaTujuannya untuk mendukung target swasembada gula di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaDalam hal ini, Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mendapat porsi 20 persen. Sementara Petronas Masela Sdn Bhd sebesar 15 persen.
Baca SelengkapnyaDiharapkan produksi minyak mencapai 42.922 barel per hari (BOPD).
Baca SelengkapnyaPertamina melakukan berbagai upaya dalam melaksanakan misi pelayanan kebutuhan energi masyarakat hingga seluruh pelosok negeri.
Baca SelengkapnyaIndonesia butuh dana antara Rp69-75 triliun untuk membeli sejumlah komoditas energi.
Baca SelengkapnyaHarga Pertamax saat ini Rp14.000 sementara di Pertashop Rp13.850 per liter.
Baca Selengkapnya