Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sejarah Ramayana, dari Toko di Jalan Sabang Hingga Jadi Ritel Besar di Indonesia

Sejarah Ramayana, dari Toko di Jalan Sabang Hingga Jadi Ritel Besar di Indonesia Ramayana Department Store. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Siapa yang tidak mengetahui Ramayana Department Store. Salah satu ritel besar di Indonesia ini telah menjadi andalan masyarakat dalam membeli baju, utamanya saat Lebaran.

Ramayana juga terkenal dengan iklannya yang menarik dan ceritanya yang unik. Salah satunya iklan dalam rangka menyambut Hari Raya Lebaran dengan lagu qasidahan 'Kerja Keras Bagai Kuda'.

Ramayana didirikan oleh Paulus Tumewu, seorang pengusaha asal Indonesia. Pada 1978, dia mula-mula mendirikan sebuah toko di Jalan Sabang, Jakarta Pusat yang menjual pakaian jadi bernama Ramayana Fashion Store. Kemudian pada 1983, toko tersebut diubah menjadi perusahaan publik, yang dikenal sebagai PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk.

Paulus sendiri menjabat sebagai Komisaris Utama PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk, induk usaha dari Ramayana dan Robinson Department Store. Orangtuanya membuka toko kelontong di Makassar, Sulawesi Selatan. Dia menikah dengan Tan Lee Chuan, adik Eddy Tansil, yang menganugerahinya tiga anak, dan kemudian hijrah ke Jakarta.

Pada tahun 1996, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode emiten RALS. Dengan saham PT Ramayana Makmursentosa sebesar 55,88 persen dan saham milik PT Jakarta Intiland sebesar 2,8 persen.

Pada tahun 2014, perusahaan ini menggandeng SPAR International asal Belanda, untuk membantu mengoperasikan Robinson.

Hingga akhir tahun 2021, perusahaan ini mengoperasikan 104 gerai department store Ramayana dan 82 gerai supermarket Robinson di seluruh Indonesia, yang terutama menyasar masyarakat menengah ke bawah.

Berdasarkan data Laporan Keuangan pada tahun 2021, Ramayana meraup pendapatan hingga Rp2,59 triliun. Tercatat laba bersih sebesar Rp189,12 miliar, total aset Rp5,08 triliun, dan total ekuitas sebesar Rp3,59 triliun.

Meski demikian, Ramayana sempat menutup 19 gerai sejak semester II-2020 hingga 2021 karena terdampak pandemi COVID-19. Adapun gerai yang tutup sejak 2020 itu antara lain di Surya Kencana, Banjarmasin, Koja, Baturaja, Duri, Payakumbuh, Solo, Bekasi Junction, Grand Cakung, Cirebon, Yogyakarta, Kusuma Bangsa, Bali II pada 2020. Sedangkan gerai yang tutup 2021 antara lain di Pasar Baru, Kramat Jati, Pondok Gede, Tebet, Palembang, dan Jembatan Merah.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kilas Balik PO Pembangunan Semesta, Perusahaan Bus Legendaris Asal Kota Medan
Kilas Balik PO Pembangunan Semesta, Perusahaan Bus Legendaris Asal Kota Medan

Perusahaan otobus asal Kota Medan ini berdiri sesudah kemerdekaan Indonesia dengan catatan sejarah yang cukup panjang.

Baca Selengkapnya
Cerita Pasar Baru di Masa Silam, Jadi Pusat Perbelanjaan Barang Impor Tertua di Jakarta
Cerita Pasar Baru di Masa Silam, Jadi Pusat Perbelanjaan Barang Impor Tertua di Jakarta

Pasar Baru menjadi salah satu landmark utama di Jakarta. Dahulu, tempat ini juga menjadi pusat perbelanjaan tertua sejak 1820.

Baca Selengkapnya
Didirikan 1902, Begini Kisah Toko Tio Tek Hong yang Jadi Toserba Modern Pertama di Indonesia
Didirikan 1902, Begini Kisah Toko Tio Tek Hong yang Jadi Toserba Modern Pertama di Indonesia

Lagu nasional “Indonesia Raya” disebut direkam untuk pertama kali di toko tersebut.

Baca Selengkapnya
Tutup Pabrik Akibat Merugi, Begini Perjalanan Sejarah Sepatu Bata di Indonesia
Tutup Pabrik Akibat Merugi, Begini Perjalanan Sejarah Sepatu Bata di Indonesia

Mungkin masih banyak orang yang mengira jika Sepatu Bata asli indonesia. Padahal, sepatu ini berasal dari Czechoslovakia atau sekarang Republik Ceko.

Baca Selengkapnya
Kisah Terminal Bus Salatiga, Pernah Jadi yang Terindah di Indonesia Namun Kini Tak Tersisa
Kisah Terminal Bus Salatiga, Pernah Jadi yang Terindah di Indonesia Namun Kini Tak Tersisa

Setidaknya terminal ini pernah jadi saksi majunya Kota Salatiga di masa silam.

Baca Selengkapnya
Jatuh Bangun Produsen Jamu Terbesar di Indonesia, Pernah Punya Utang Ratusan Miliar
Jatuh Bangun Produsen Jamu Terbesar di Indonesia, Pernah Punya Utang Ratusan Miliar

Sang cucu ini yang sampai saat ini meneruskan usahanya sekaligus menjabat Direktur Utama Sido Muncul.

Baca Selengkapnya
Dulu Jual Kain, Pria Ini Kini Jadi Raja PO Bus dan Kuasai Jalanan Jakarta
Dulu Jual Kain, Pria Ini Kini Jadi Raja PO Bus dan Kuasai Jalanan Jakarta

Pria ini berasal dari Tasikmalaya, Jawa Barat. Dia lahir 31 Desember 1931.

Baca Selengkapnya
Kini Tinggal Kenangan, Ini Potret Toko Pertama yang Sediakan Jasa Antar Barang dan Jadi Tempat Nongkrong Pemuda Pejuang Surabaya
Kini Tinggal Kenangan, Ini Potret Toko Pertama yang Sediakan Jasa Antar Barang dan Jadi Tempat Nongkrong Pemuda Pejuang Surabaya

Mirisnya bangunan cagar budaya ini dihancurkan untuk pembangunan mall

Baca Selengkapnya
Kisah Sukses Sabana, Pengusaha Susu yang Kini Punya Harta Kekayaan Rp13,6 Triliun
Kisah Sukses Sabana, Pengusaha Susu yang Kini Punya Harta Kekayaan Rp13,6 Triliun

Kala itu, ayah Sabana menjual susu tidak menggunakan teknologi yang mumpuni.

Baca Selengkapnya
Melihat Terminal Pulo Gadung di Tahun 1980, Masih Jadi Andalan Masyarakat
Melihat Terminal Pulo Gadung di Tahun 1980, Masih Jadi Andalan Masyarakat

Terminal Pulo Gadung merupakan terminal paling sibuk pada masanya.

Baca Selengkapnya
Sejarah Indomaret, Dulunya Hanya Warung Kelontong dan Didirikan Pertama di Ancol
Sejarah Indomaret, Dulunya Hanya Warung Kelontong dan Didirikan Pertama di Ancol

Pada awalnya konsep Indomaret  untuk mempermudah penyediaan kebutuhan pokok sehari-hari karyawan.

Baca Selengkapnya
Kilas Balik PO Bus Tertua di Aceh PMTOH yang Legendaris, Rute Terjauhnya Aceh-Solo
Kilas Balik PO Bus Tertua di Aceh PMTOH yang Legendaris, Rute Terjauhnya Aceh-Solo

Perusahaan Bus PMTOH, moda transportasi terbesar dan tertua di Banda Aceh.

Baca Selengkapnya