Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Terhenti Sejak 1986, Pengembangan Kawasan Rempang Dilanjutkan

Terhenti Sejak 1986, Pengembangan Kawasan Rempang Dilanjutkan Menko Airlangga. istimewa ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melanjutkan Program Pengembangan Kawasan Rempang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam. Pengembangan kawasan ini menindaklanjuti instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk percepatan investasi dan penyerapan lapangan kerja di Batam dan sekitarnya.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memproyeksikan, pengembangan kawasan KPBPB akan menyerap investasi hingga Rp381 triliun. Dengan nilai investasi tersebut pengembangan kawasan ini diperkirakan bisa menyerap 306 ribu tenaga kerja.

"Diharapkan pengembangan ini bisa menyerap investasi mencapai Rp381 triliun dengan pekerja langsung 306 ribu orang," ujar Menko Airlangga di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (12/4).

Airlangga mengatakan, pengembangan kawasan Rempang ini sudah dinanti setelah terhenti pada 1986. Selanjutnya pada 2015, Kawasan Rempang telah siap untuk dilakukan percepatan pelaksanaan pengembangannya yang dilakukan secara bertahap.

"Kawasan Batam ini sudah kita nanti 18 tahun. Tentu ini proses yang panjang dan kami berharap Kepala BP batam, shuffle dokumen ini kita selesaikan," jelasnya.

Dia berharap, pengembangan kawasan Batam-Rempang ini akan mendorong investasi dari Singapura. Dia optimis pengembangan kawasan ini akan menjadi sumber baru pertumbuhan ekonomi nasional.

"Sekarang kalau di Batam yang menyala adalah Singapura, kalau kita di Singapura, yang menyala adalah Batam," ujarnya.

Kota Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan

Sebagai informasi, pengembangan Kawasan Rempang dilaksanakan oleh PT Makmur Elok Graha (MEG) yang telah ditunjuk sebagai mitra BP Batam dan Pemerintah Kota Batam. Direktur Utama PT MEG Nuraini Setiawati menjelaskan, konsep pengembangan Rempang pada masa akan datang adalah menciptakan kota ramah lingkungan dan berkelanjutan.

"Kita mengusung konsep green. Kita selaras dengan dunia bagaimana membangun tapi tidak merusak alam. Jadi benefit kita 44 persen wilayah kita adalah hijau dari alam untuk alam," kata Nuraini.

Saat ini sudah ada beberapa investor yang mulai masuk untuk pengembangan energi di wilayah Kawasan Rempang dari dalam negeri hingga luar negeri. Namun, dia belum menyebut lebih lanjut terkait daftar investor yang dimaksud.

"Investor-investor sudah mulai berdatangan ke wilayah kita untuk investasi di wilayah dari sisi PLTS," tutupnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Melihat Sisa Kejayaan Jalur Kereta Api Rangkasbitung - Pandeglang, Rel Ditumbuhi Pohon dan Tembus ke Rumah Warga
Melihat Sisa Kejayaan Jalur Kereta Api Rangkasbitung - Pandeglang, Rel Ditumbuhi Pohon dan Tembus ke Rumah Warga

Rel bahkan sudah ditumbuhi pohon di bagian tengahnya yang berarti usia rel sudah lebih tua dari tumbuhan besar tersebut.

Baca Selengkapnya
Dorong Pengembangan Pulau Rempang, Muhammad Rudi Laporkan Progres ke Menko Perekonomian
Dorong Pengembangan Pulau Rempang, Muhammad Rudi Laporkan Progres ke Menko Perekonomian

Airlangga Hartarto mengimbau untuk mengawal permohonan dukungan maupun persetujuan dari masing-masing kementerian

Baca Selengkapnya
Pengadaan Lahan Belum Tuntas, Proyek Rempang Eco City Belum Bisa Jalan
Pengadaan Lahan Belum Tuntas, Proyek Rempang Eco City Belum Bisa Jalan

Warga asli Pulau Rempang menolak keras relokasi dan penggusuran rumah yang sudah mereka tinggali.

Baca Selengkapnya
Dorong Pengembangan Pulau Rempang, Muhammad Rudi Laporkan Progres Ke Menko Perekonomian
Dorong Pengembangan Pulau Rempang, Muhammad Rudi Laporkan Progres Ke Menko Perekonomian

Muhammad Rudi terus mendorong percepatan realisasi pengembangan kawasan dan investasi di Pulau Rempang.

Baca Selengkapnya
Relokasi Warga Pulau Rempang, Segini Hitungan Ganti Rugi dari Pemerintah
Relokasi Warga Pulau Rempang, Segini Hitungan Ganti Rugi dari Pemerintah

Pemerintah ingin merelokasi warga di Pulau Rempang untuk mewujudkan kawasan Rempang Eco City.

Baca Selengkapnya
Bahlil Pastikan Pembangunan PSN Rempang Eco City Berlanjut, Bagaimana Nasib Warga?
Bahlil Pastikan Pembangunan PSN Rempang Eco City Berlanjut, Bagaimana Nasib Warga?

Xinyi Grup masih berkomitmen membangun Rempang Eco City di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau.

Baca Selengkapnya
Kabar Terbaru Pembangunan Rumah Baru untuk Warga Rempang: Dana Belum Cair dari Sri Mulyani
Kabar Terbaru Pembangunan Rumah Baru untuk Warga Rempang: Dana Belum Cair dari Sri Mulyani

Warga yang terdampak pembanguann Rempang Eco-City dijanjikan mendapat hunian pengganti dan ditarget rampung tahun ini.

Baca Selengkapnya
Kisruh di Rempang, Ini Rancangan Presiden Soeharto untuk Pembangunan Pulau Batam
Kisruh di Rempang, Ini Rancangan Presiden Soeharto untuk Pembangunan Pulau Batam

Batam sudah dijadikan daerah industri di era Presiden Kedua Indonesia, Soeharto melalui Keputusan Presiden No. 74 tahun 1971.

Baca Selengkapnya
Warga Pulau Rempang yang Mau Direlokasi Bakal Diberi Sertifikat Hak Milik
Warga Pulau Rempang yang Mau Direlokasi Bakal Diberi Sertifikat Hak Milik

Pemerintah akan memberikan sertifikat hak milik untuk warga Pulau Rempang yang mau direlokasi.

Baca Selengkapnya
Komnas HAM Keluarkan 8 Rekomendasi Penanganan Konflik Rempang, Ini Detailnya
Komnas HAM Keluarkan 8 Rekomendasi Penanganan Konflik Rempang, Ini Detailnya

Komnas HAM minta negara tidak melanggar hak masyarakat.

Baca Selengkapnya
Sekejap Keindahan Pulau Rempang Berubah Jeritan dan Air Mata
Sekejap Keindahan Pulau Rempang Berubah Jeritan dan Air Mata

Buntut warga Pulau Rempang bentrok dengan polisi, sejumlah orang jadi tersangka.

Baca Selengkapnya
Lahan Relokasi Ditambah, Warga Rempang Batam Bebas Pilih Mau Ditempatkan di Mana
Lahan Relokasi Ditambah, Warga Rempang Batam Bebas Pilih Mau Ditempatkan di Mana

Warga terdampak pengembangan proyek strategis nasional Rempang Eco-City.

Baca Selengkapnya