Terhenti Sejak 1986, Pengembangan Kawasan Rempang Dilanjutkan
Merdeka.com - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melanjutkan Program Pengembangan Kawasan Rempang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam. Pengembangan kawasan ini menindaklanjuti instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk percepatan investasi dan penyerapan lapangan kerja di Batam dan sekitarnya.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memproyeksikan, pengembangan kawasan KPBPB akan menyerap investasi hingga Rp381 triliun. Dengan nilai investasi tersebut pengembangan kawasan ini diperkirakan bisa menyerap 306 ribu tenaga kerja.
"Diharapkan pengembangan ini bisa menyerap investasi mencapai Rp381 triliun dengan pekerja langsung 306 ribu orang," ujar Menko Airlangga di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (12/4).
-
Dimana BP Batam presentasi progres Rempang? Pertemuan yang dilaksanakan di Ruang Rapat Kementerian Bidang Perekonomian RI tersebut dihadiri oleh Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Susiwijono
-
Kapan program pembangunan RLH dimulai? Program pembangunan RLH ini telah dicanagkan sejak awal kepemimpinannya sebagai Gubernur Kaltim pada 2019.
-
Kapan Pertamina memulai RDMP Balongan? Refinery Development Master Plan (RDMP) Balongan sudah beroperasi sejak Juni 2022, sehingga kapasitas produksi nasional bertambah 25.000 barel per hari.
-
Kapan pembangunan tol Semarang-Batang dimulai? Dilansir dari Wikipedia, proyek tol ini dimulai pembangunannya dengan ground breaking oleh Presiden Joko Widodo pada 17 Juni 2016 hingga November 2017.
-
Kapan Rumah Apung Tambaklorok diresmikan? Rumah apung ini telah rampung dibangun dan diresmikan pada tahun 2016 silam.
-
Kapan pembangunan Gunung Padang dimulai? 'Penanggalan radiokarbon tanah organik dari strukturnya mengungkap beberapa tahap konstruksi sejak ribuan tahun SM, dengan tahap awal berasal dari era Palaeolitikum.
Airlangga mengatakan, pengembangan kawasan Rempang ini sudah dinanti setelah terhenti pada 1986. Selanjutnya pada 2015, Kawasan Rempang telah siap untuk dilakukan percepatan pelaksanaan pengembangannya yang dilakukan secara bertahap.
"Kawasan Batam ini sudah kita nanti 18 tahun. Tentu ini proses yang panjang dan kami berharap Kepala BP batam, shuffle dokumen ini kita selesaikan," jelasnya.
Dia berharap, pengembangan kawasan Batam-Rempang ini akan mendorong investasi dari Singapura. Dia optimis pengembangan kawasan ini akan menjadi sumber baru pertumbuhan ekonomi nasional.
"Sekarang kalau di Batam yang menyala adalah Singapura, kalau kita di Singapura, yang menyala adalah Batam," ujarnya.
Kota Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan
Sebagai informasi, pengembangan Kawasan Rempang dilaksanakan oleh PT Makmur Elok Graha (MEG) yang telah ditunjuk sebagai mitra BP Batam dan Pemerintah Kota Batam. Direktur Utama PT MEG Nuraini Setiawati menjelaskan, konsep pengembangan Rempang pada masa akan datang adalah menciptakan kota ramah lingkungan dan berkelanjutan.
"Kita mengusung konsep green. Kita selaras dengan dunia bagaimana membangun tapi tidak merusak alam. Jadi benefit kita 44 persen wilayah kita adalah hijau dari alam untuk alam," kata Nuraini.
Saat ini sudah ada beberapa investor yang mulai masuk untuk pengembangan energi di wilayah Kawasan Rempang dari dalam negeri hingga luar negeri. Namun, dia belum menyebut lebih lanjut terkait daftar investor yang dimaksud.
"Investor-investor sudah mulai berdatangan ke wilayah kita untuk investasi di wilayah dari sisi PLTS," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rel bahkan sudah ditumbuhi pohon di bagian tengahnya yang berarti usia rel sudah lebih tua dari tumbuhan besar tersebut.
Baca SelengkapnyaAirlangga Hartarto mengimbau untuk mengawal permohonan dukungan maupun persetujuan dari masing-masing kementerian
Baca SelengkapnyaWarga asli Pulau Rempang menolak keras relokasi dan penggusuran rumah yang sudah mereka tinggali.
Baca SelengkapnyaMuhammad Rudi terus mendorong percepatan realisasi pengembangan kawasan dan investasi di Pulau Rempang.
Baca SelengkapnyaPemerintah ingin merelokasi warga di Pulau Rempang untuk mewujudkan kawasan Rempang Eco City.
Baca SelengkapnyaXinyi Grup masih berkomitmen membangun Rempang Eco City di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau.
Baca SelengkapnyaWarga yang terdampak pembanguann Rempang Eco-City dijanjikan mendapat hunian pengganti dan ditarget rampung tahun ini.
Baca SelengkapnyaBatam sudah dijadikan daerah industri di era Presiden Kedua Indonesia, Soeharto melalui Keputusan Presiden No. 74 tahun 1971.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan memberikan sertifikat hak milik untuk warga Pulau Rempang yang mau direlokasi.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM minta negara tidak melanggar hak masyarakat.
Baca SelengkapnyaBuntut warga Pulau Rempang bentrok dengan polisi, sejumlah orang jadi tersangka.
Baca SelengkapnyaWarga terdampak pengembangan proyek strategis nasional Rempang Eco-City.
Baca Selengkapnya