Dihujat karena tudingan Pro LGBT, Jeremy Teti beri pengertian ke keluarga
Saat ini Jeremy Teti tengah menjadi perbincangan khalayak ramai.Â
Saat ini Jeremy Teti tengah menjadi perbincangan khalayak ramai. Hal itu terkait viralnya video lawas berisi pendapat pria tersebut yang dituding mendukung gerakan LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) di Indonesia.
Karena video itu, kolom komentar Instagram Jeremy langsung dihujani hujatan tiada henti. Sampai ia memblokir akun-akun yang berbicara sudah kelewat batas.
-
Apa yang dimaksud dengan LGBTQ? LGBTQ adalah singkatan dari Lesbian Gay Biseksual Transgender Queer. Ini merupakan sebuah kelompok atau komunitas yang mengarah pada jenis identitas seksual selain heteroseksual.
-
Kenapa karmin kontroversial? Meskipun dibuat dari bahan alami, namun pewarna karmin tidak lepas dari kontroversi.
-
Kenapa penting untuk memahami LGBTQ? Penting bagi masyarakat untuk mnegedukasi diri sendiri terkait isu LGBTQ yang ada di masyarakat. . Dengan pemahaman ini, diharapkan setiap masyarakat bisa bijak dalam bersikap terhadap kelompok LGBTQ.
-
Bagaimana istilah LGBTQ digunakan untuk mengakui dan menghormati keragaman? LGBTQ digunakan untuk mengakui dan menghormati keragaman identitas gender dan orientasi seksual, serta untuk memperjuangkan hak-hak, penerimaan, dan kesetaraan bagi individu-individu dalam kelompok ini.
-
Mengapa modifikasi cumi-cumi darat kontroversial? Modifikasi cumi darat ini meningkatkan performa kendaraan, namun memiliki efek samping yang sangat kontroversial dan merugikan lingkungan serta kesehatan.
-
Kenapa hidangan odorigui dianggap kontroversial? Penyajikan seafood yang masih bergerak-gerak seperti ikizukuri dan ikan yin-yang disebut kontroversial oleh banyak orang. Praktik penyajian kuliner seperti ini dianggap tidak etis, karena ikan dan cumi diyakini masih merasakan sakit saat dihidangkan.
“Saya selalu berpikir positif terhadap siapa pun yang komentar tentang saya. Tapi mohon maaf ya, banyak yang saya blokir di Instagram. Kalau yang menyayangi saya, komentarnya masih sopan-sopan, wajar, masih bisa ditoleransi. Kalau sudah kata-kata kebun binatang, lubang kubur dikeluarin, ya mohon maaf saja, saya tidak bisa (menerima), siapa pun di dunia ini tidak bisa toleransi dengan hal-hal yang kayak gitu,†kata Jeremy ditemui di kawasan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (17/1/2018).
Komentar negatif itu pun akhirnya dibaca oleh keluarga dari mantan presenter program berita Liputan 6 ini. Meski susah, ia akhirnya bisa menjelaskan bila hal tersebut merupakan konsekuensi dari menjari public figure.
“Kalau keluarga saya sudah mengerti. Cuma yang kasihan itu ponakan-ponakan saya yang kecil-kecil, mereka kan berteman dengan saya di Instagram. Yang masih SD sampai pada bertanya, ‘Om, Pakde, Paklek... itu banyak hujatan’. Saya jawab iya itu sudah resiko. Jadi nanti kalau kalian sudah gede, memilih profesi menjadi public figure, harus siap dengan mental dan fisik untuk dihujat. Itu adalah sebuah konsekuensi,†terang pria yang sempat mencicipi dunia wartawan ini.
Video yang ramai itu merupakan potongan sebuah program debat di salah satu televisi medio 2015 silam. Di situ Jeremy memberi statement bahwa tidak masalah seseorang menyukai sesama jenis.
(kpl/abs/frs)
(mdk/kln)