CEK FAKTA: Hoaks Pelaku Bom Bunuh Diri di Makassar Mantan Intel Polisi
Informasi mantan intelijen polisi menjadi pelaku bom bunuh diri di Makassar adalah hoaks. Pelaku adalah anggota JAD, dan bukan mantan inten polisi
Beredar informasi mantan intel polisi menjadi pelaku bom bunuh diri di Makassar. Informasi itu juga mencantumkan artikel kompas.com dengan narasi "ARGO YUWONO : Salah satu pelaku Bom Gereja Katedral Makassar, adalah eks anggota intel yang telah dipecat".
-
Apa fakta menarik tentang Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah di Batam? Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah juga masih memiliki fakta menarik lainnya yang patut untuk diulas. Penasaran? Simak rangkuman informasinya yang dihimpun dari berbagai sumber berikut ini.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari Masjid Saka Tunggal Kebumen? Di Desa Pekuncen, Kecamatan Sempor, Kebumen, ada sebuah masjid bersejarah yang unik. Bangunan masjid itu hanya ditopang satu tiang penyangga. Walau begitu, bangunan itu tetap kokoh berdiri. Padahal konon masjid itu adalah yang tertua di Kabupaten Kebumen.
-
Apa yang menjadi ciri khas Masjid Al Ittihad di Tangerang? Masjid ini juga dikenal sebagai titik nol kilometer dari kawasan Tangerang Raya. Terlebih, terletak di dekat Kawasan Pasar Lama, masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah semata melainkan ikon wisata sejarah, budaya dan religi di Kota Tangerang,” katanya, mengutip Pemkot Tangerang.
-
Apa yang menjadi ciri khas arsitektur Masjid Agung Palembang? Ciri khas dari gaya arsitektur pada masjid ini adalah struktur bangunan berundak tiga dengan pucuknya yang berbentuk limas. Di bagian undakan tersebut terdapat ukiran-ukiran bunga merekah.
-
Apa ciri khas arsitektur Masjid Cheng Ho Palembang? Masjid Raya Cheng Ho Palembang ini memiliki dua menara mirip pagoda yang bernama "Habluminallah" dan "Hambluminannas". Keduanya memiliki lima lantai yang menyimbolkan salat wajib dalam sehari.
-
Apa ciri khas Masjid Al Anshor yang menunjukan sejarahnya? Namun nuansa sejarahnya bisa dilihat di beberapa titik, salah satunya pada bagian jendela utama masjid.
istimewa
Penelusuran
Menurut penelusuran merdeka.com, informasi tersebut adalah hoaks. Dalam artikel merdeka.com berjudul "Bomber di Gereja Katedral Makassar Anggota JAD, Pernah Beraksi di Filipina" pada 29 Maret 2021, dijelaskan bahwa pelaku merupakan anggota JAD.
Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut, pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Kota Makassar, Sulawesi Selatan, merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
"Sudah kita dapatkan inisial L, (pelaku). Bersangkutan merupakan kelompok dari beberapa pelaku yang beberapa waktu lalu telah kita amankan," kata Listyo Sigit di Makassar, Minggu (28/3). Dikutip dari Antara.
Dia mengatakan, pelaku diketahui tergabung dalam kelompok JAD, dan pernah melaksanakan kegiatan operasi terorisme di Jolo, Filipina tahun 2018.
"Untuk inisial pelaku sudah kita dapatkan, dan kita tindaklanjuti untuk melaksanakan pemeriksaan terkait dengan DNA yang bersangkutan, agar bisa pertanggungjawabkan secara ilmiah," tegasnya.
Sedangkan untuk terduga pelaku bom bunuh diri tersebut, sebut Kapolri, sebanyak dua orang sudah meninggal dunia, dan 19 orang jemaat serta petugas keamanan atau Satpam mengalai luka. Namun demikian, Sigit belum membuka inisial salah satu pelakunya.
Kapolri mengungkapkan, pelaku tersebut merupakan salah seorang bagian dari kelompok JAD yang beberapa waktu lalu ditangkap di Makassar, Sulsel pada kompleks Villa Mutiara, Sudiang dan Kabupaten Enrekang pada Januari 2021.
"Mereka adalah kelompok beberapa waktu yang lalu (ditangkap), ada kurang lebih 20 orang, dari kelompok JAD yang kita amankan. Mereka bagian dari itu. Inisial dan data-datanya sudah kita pastikan sesuai," beber orang nomor satu Polri ini.
Kesimpulan
Informasi mantan intelijen polisi menjadi pelaku bom bunuh diri di Makassar adalah hoaks. Pelaku adalah anggota JAD, dan bukan mantan inten polisi.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
(mdk/noe)