1000 Warga Israel Serbu Masjid Al-Aqsa, Hendak Peringati Ritual Yahudi
Aksi ini dilakukan di bawah pengawasan polisi Israel.
Aksi ini dilakukan di bawah pengawasan polisi Israel.
- Israel Mulai Kekurangan Tentara, Sampai Rekrut Warga Berumur 40 Tahun Lebih
- Baru Sehari Pulang Dari Gaza, Tentara Israel Bunuh Diri Tembak Kepalanya Sendiri
- Tentara Israel dan Mesir Baku Tembak di Dekat Rafah, Satu Orang Tewas
- Pejabat dan Tentara Israel Akui Sebagian Besar Korban Tewas yang Dianggap “Teroris” adalah Warga Sipil
1000 Warga Israel Serbu Masjid Al-Aqsa, Hendak Peringati Ritual Yahudi
Lebih dari 1.000 pemukim Israel menyerbu halaman Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki pada Rabu (5/6) pagi. Aksi ini dilakikan di bawah perlindungan polisi penjajah Israel.
Penggerebekan situs suci tersebut terjadi ketika para pemukim Israel bersiap untuk berpartisipasi dalam pawai bendera tahunan “Hari Yerusalem,” untuk memperingati perang enam hari pada tahun 1967 yang membuat Israel menduduki Yerusalem Timur dan Tepi Barat.
Departemen Wakaf Islam di Yerusalem melaporkan setidaknya 1.091 pemukim menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa, seperti dilansir The Cradle.
Menurut laporan media Roya, para pemukim melakukan ritual dan tarian Talmud selama serbuan mereka, sementara pasukan Israel mencegah warga Palestina memasuki tempat suci tersebut.
Tindakan provokatif ini melanggar kesepakatan internasional yang telah berlaku selama puluhan tahun yang melarang penyerangan, doa, dan ritual oleh non-Muslim di situs suci tersebut.
Pasukan militer Israel mengerahkan lebih dari 3.000 anggotanya di Yerusalem Timur untuk mengamankan pawai tersebut, dengan mendirikan pos-pos pemeriksaan militer di beberapa jalan utama kota yang dijajah itu.
Pawai bendera ini melewati lingkungan mayoritas Muslim di Yerusalem Timur, karena pasukan Israel telah menutup daerah tersebut dari Gerbang Damaskus hingga Bab al-Sahira. Pawai dimulai dari Gerbang Hebron dan King George Street, di mana para pemukim akan melewati Gerbang Damaskus menuju Tembok Barat.
"Kami memperingatkan penjajah tentang konsekuensi dari melanjutkan kebijakan kriminal terhadap tempat-tempat suci kami, terutama Masjid Al-Aqsa. Kami menegaskan perlawanan, yang menulis bab-bab heroik dalam pertempuran Banjir Al-Aqsa di tanah Palestina dan mengejar penjajah dan pemukimnya di Tepi Barat, akan menemukan cara untuk menyebabkan rasa sakit pada musuh kriminal ini, memastikan pengekangan terhadap para pemimpin pemukim ekstremisnya,” tambah pernyataan itu.
Hamas menyerukan kepada rakyat Palestina untuk memobilisasi dan menghadapi rencana Israel terhadap Masjid Al-Aqsa dan menyerukan kepada masyarakat Arab dan Muslim serta mereka yang mendukung perjuangan Palestina untuk meningkatkan tekanan terhadap Israel.
Beberapa anggota parlemen dan menteri Israel, termasuk Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben Gvir, menghadiri pawai tersebut. Komisi Kristen Islam untuk Mendukung Yerusalem dan Tempat Suci berbicara tentang bahaya agresi Israel di Al-Aqsa, dan menyerukan kepada warga Palestina untuk menghadapi para pemukim yang menyerbu tempat tersebut.