Arkeolog China Temukan Spesies Baru Manusia Purba Pertama yang Hidup 120.000 Tahun Lalu, Ukuran Kepalanya Sangat Besar
Temuan spesies ini mengguncang bidang sains yang menjadi dasar keberadaan manusia pertama.
Banyak orang meyakini Neanderthal, Homo sapiens, dan Denisova adalah spesies manusia pertama. Namun, studi terbaru oleh para ilmuwan dari China, menunjukkan jumlah spesies manusia purba mungkin bertambah satu.
Para ahli dari China, Christopher Bae dan Wu Xiujie mengidentifikasi temuan fosil milik 16 individu yang ditemukan pada akhir tahun 1970-an. Mereka menamai spesies ini Homo Juluensis, dinamai Ju Lu dari bahasa Mandarin yang berarti “kepala besar” karena memiliki kepala yang sangat besar.
-
Apa yang ditemukan oleh tim ahli paleontologi di China? Tim ahli paleontologi internasional menemukan bekas jejak kaki kecil dinosaurus seukuran kucing sekitar 100 juta tahun lalu di China.
-
Spesies manusia purba baru apa yang ditemukan di China? Spesies baru ini diidentifikasi sebagai HLD 6 ini dikaitkan dengan jenis manusia purba yang sama sekali baru.
-
Bagaimana fosil manusia purba di Sangiran ditemukan? Fosil ini pertama kali ditemukan oleh Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald pada tahun 1934 dengan bantuan penduduk setempat.
-
Di mana manusia purba di China timur mengumpulkan fosil 'tulang naga'? “Anak-anak dan remaja mengumpulkan tulang binatang besar dan fosil gigi dari singkapan situs kuno dan bermain dengannya,” jelas makalah tersebut, menambahkan bahwa kerikil tersebut mungkin dikumpulkan dan dibawa ke sana untuk alasan yang sama.
-
Fosil apa yang ditemukan di China? Sebuah penemuan baru dari nenek moyang plesiosaurus bernama Chusaurus xiangensis telah ditemukan di Fauna Nanzhang-Yuan'an di Provinsi Hubei, China. Fosil ini terdiri dari dua tulang lengkap.
-
Di mana fosil manusia purba ditemukan? Fosil ini ditemukan di gua Heaning Wook Bone di Cumbria, Inggris.
Di samping fosil ini, ditemukan beberapa peralatan batu dan tulang-tulang hewan. Homo Juluensis tampaknya sangat bergantung dengan kuda liar dan memburunya untuk dikonsumsi sementara kulitnya dibuat pakaian untuk bertahan hidup di musim dingin yang sangat brutal.
“Keragaman morfologi di antara fosil hominin Kuarter akhir dari Asia timur lebih besar dari yang kami duga,” jelas para penulis, dikutip dari Interesting Engineering, Kamis (28/11).
Para peneliti meyakini mereka hidup dalam kelompok kecil. Namun, tampaknya menghilang sekitar 120.000 tahun yang lalu saat manusia modern mulai bermigrasi melintasi dunia.
Gigi Mirip Denisova
Bae dan Xiujie yang menulis studi itu menarik garis yang jelas antara spesies homonin baru ini dengan spesies homonin lainnya. Menariknya, fosil dari spesies ini memiliki kesamaan dengan Denisova. Gigi kedua spesies tersebut mirip sehingga mereka menyimpulkan Denisova masih berkerabat dengan Homo Juluensis, bukan dengan Neanderthal.
Temuan spesies ini mengguncang bidang sains yang menjadi dasar keberadaan manusia pertama. Kesamaan ini yang ditemukan ini membuat Bae dan Xiujie berpendapat orang Barat menginginkan fosil ini dinamai dengan Denisova.
- Arkeolog Temukan Fosil Manusia Purba Berusia 6.000 Tahun Saat Menggali 9 Kuburan, Ada Kalung Berhiaskan Ribuan Manik-Manik
- Arkeolog Temukan Bukti Manusia Purba di Zaman Batu Sudah Mulai Bertani 5.400 Tahun Lalu, Ada Lumbung Sampai Sisa Tanaman
- Arkeolog Temukan Lukisan dan Pahatan Purba di Gua Spanyol, Dibuat Manusia Zaman Batu
- Arkeolog Ungkap Perempuan Dijadikan Tumbal di Zaman Batu, Diikat Lalu Dikubur Hidup-Hidup
Meski begitu, Bae dan Xiuhie mengatakan saat ini sudah saatnya untuk menata ulang pemahaman kita tentang manusia pertama.
"Beberapa garis keturunan hominin muncul dalam penelitian yang dilakukan antara 300.000-50.000 tahun yang lalu. Jadi, kita mungkin memiliki lebih dari satu spesies manusia untuk ditambahkan ke daftar prasejarah,” tulis Bae dan Xijue.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti