Arkeolog Temukan Bukti Neanderthal Tak Hanya Berburu Hewan Besar untuk Bertahan Hidup, Ini Daftar Makanan Mereka
Arkeolog di Spanyol mengumpulkan ribuan artefak, termasuk peralatan batu, tulang hewan dan bukti lainnya untuk mengungka bagaimana Neanderthal bertahan hidup.
Daerah yang belum dipetakan di kaki bukit Pyrenees Selatan, Spanyol memberikan wawasan tentang periode sejarah Neanderthal yang kurang diketahui.
Penelitian dari Universitas Nasional Australia (ANU) mengungkap daerah itu menawarkan petunjuk yang dapat membantu arkeolog mengungkap misteri punahnya Neanderthal.
-
Siapa yang menemukan kerangka manusia Neanderthal? Pada 1986, seorang ahli paleontologi amatir bernama Miguel Aznar mendonasikan kotak tersebut ke museum. Kotak ini berisi kerangka manusia Neanderthal yang dikumpulkan oleh Aznar pada akhir tahun 1970-an di Cova Simanya, sebuah gua yang terletak di luar Barcelona.
-
Dimana kerangka manusia Neanderthal ditemukan? Pada 1986, seorang ahli paleontologi amatir bernama Miguel Aznar mendonasikan kotak tersebut ke museum. Kotak ini berisi kerangka manusia Neanderthal yang dikumpulkan oleh Aznar pada akhir tahun 1970-an di Cova Simanya, sebuah gua yang terletak di luar Barcelona.
-
Bagaimana Neanderthal berburu? Mereka berburu binatang besar dan sedang menggunakan teknik perburuan penyergapan, yaitu bersembunyi sebelum melompat dan menusuk binatang dengan tombak.
-
Kapan kerangka manusia Neanderthal ditemukan? Pada 1986, seorang ahli paleontologi amatir bernama Miguel Aznar mendonasikan kotak tersebut ke museum. Kotak ini berisi kerangka manusia Neanderthal yang dikumpulkan oleh Aznar pada akhir tahun 1970-an di Cova Simanya, sebuah gua yang terletak di luar Barcelona.
-
Apa yang dimakan oleh Neanderthal? Neanderthal juga diperkirakan memakan makanan laut, tumbuh-tumbuhan bahkan diduga vegetarian.Sama seperti Homo sapiens, makanan sehari-hari Neanderthal akan bervariasi tergantung pada kondisi lingkungan, lokasi geografis dan jumlah populasi.
-
Bagaimana para ilmuwan menemukan garis keturunan Neanderthal baru? Ilmuwan menemukan garis keturunan Neanderthal baru setelah mengambil DNA dari beberapa tulang berusia sekitar 45.000 tahun lalu di Lembah Rhône, Prancis saat ini.
Penelitian ini dipublikasikan dalam Journal of Archaeological Science.
Abric Pizarro adalah salah satu dari sedikit situs di seluruh dunia yang berasal dari 100.000 hingga 65.000 tahun lalu selama periode yang disebut MIS 4.
Para peneliti telah mengumpulkan ratusan ribu artefak, termasuk peralatan batu, tulang hewan, dan bukti lainnya, yang menyediakan data penting tentang cara hidup Neanderthal selama masa itu—yang sebagian besar tidak diketahui dalam sejarah manusia hingga saat ini.
Berburu hewan kecil
Temuan tersebut mengungkapkan Neanderthal mampu beradaptasi dengan lingkungan mereka. Anggapan bahwa manusia purba sebagai manusia gua yang lamban tidak terbukti. Temuan arkeologi di lokasi itu juga mengungkap keterampilan bertahan hidup dan berburu mereka.
Penulis utama dan arkeolog ANU, Dr. Sofia Samper Carro, mengatakan temuan tersebut menunjukkan Neanderthal mengetahui cara terbaik untuk mengeksploitasi wilayah tersebut serta tangguh menghadapi kondisi iklim yang keras.
- Arkeolog Terkenal Jerman Ketahuan Palsukan Hasil Temuannya, Manipulasi Umur Fosil
- Temukan Fosil Manusia Purba Berusia 45.000 Tahun, Arkeolog Ungkap Penyebab Manusia Neanderthal Punah
- Arkeolog Temukan Rumah Zaman Batu Berusia 7.000 Tahun, Masih Lengkap dengan Alat Masak dan Wadah Makanan
- Arkeolog Temukan 7.000 Tulang Berusia 7.000 Tahun di Dalam Gua, Ada Tengkorak Manusia Dengan Kepala Berlubang, Ternyata ini Penyebabnya
"Temuan mengejutkan kami di Abric Pizarro menunjukkan betapa mudahnya Neanderthal beradaptasi. Tulang-tulang hewan yang kami temukan menunjukkan mereka berhasil mengeksploitasi fauna di sekitarnya, berburu rusa merah, kuda, dan bison, tetapi juga memakan kura-kura air tawar dan kelinci, yang menyiratkan tingkat perencanaan yang jarang dipertimbangkan untuk Neanderthal," katanya.
Menurut peneliti, wawasan baru ini menantang kepercayaan luas bahwa Neanderthal hanya memburu hewan besar, seperti kuda dan badak.
"Melalui tulang-tulang yang kami temukan, yang memperlihatkan bekas-bekas luka, kami memiliki bukti langsung Neanderthal mampu berburu hewan kecil," kata Dr. Samper Carro, seperti dilansir Phys.org.
"Tulang-tulang di situs ini terawetkan dengan sangat baik, dan kita dapat melihat jejak bagaimana Neanderthal mengolah dan menyembelih hewan-hewan ini.
Berkembang pesat
"Analisis kami terhadap artefak batu juga menunjukkan variabilitas dalam jenis alat yang diproduksi, yang menunjukkan kemampuan Neanderthal untuk mengeksploitasi sumber daya yang tersedia di area itu."
Menyingkap masa transisi penting ini membantu para arkeolog semakin dekat untuk memecahkan misteri yang telah mengganggu para peneliti selama beberapa dekade: apa yang menyebabkan Neanderthal punah?
Menurut para peneliti, menemukan situs seperti Abric Pizarro, dari periode yang spesifik dan tidak terekam dengan baik ini, memberikan informasi tentang bagaimana Neanderthal hidup ketika manusia modern belum ada di area tersebut dan menunjukkan mereka berkembang pesat.
"Situs unik di Abric Pizarro memberikan gambaran sekilas tentang perilaku Neanderthal di lanskap tempat mereka tinggal selama ratusan ribu tahun," kata Dr. Samper Carro.
"Neanderthal menghilang sekitar 40.000 tahun lalu. Tiba-tiba, manusia modern muncul di wilayah Pyrenees ini, dan Neanderthal menghilang. Namun sebelum itu, Neanderthal telah hidup di Eropa selama hampir 300.000 tahun.
"Mereka jelas tahu apa yang mereka lakukan. Mereka tahu daerah itu dan cara bertahan hidup untuk waktu yang lama.
"Ini adalah salah satu hal yang paling menarik tentang situs ini, memiliki informasi unik tentang saat Neanderthal hidup sendiri dan dalam kondisi yang keras serta bagaimana mereka berkembang sebelum manusia modern muncul."
Berkat teknik penggalian modern, Abric Pizarro dan situs Neanderthal terdekat lainnya menyediakan data terperinci untuk memahami perilaku Neanderthal.
"Kami membuat grafik 3D untuk setiap sisa-sisa Neanderthal yang ditemukan yang lebih besar dari satu hingga dua sentimeter. Ini membuat pekerjaan kami lambat, dan kami telah menggali beberapa situs ini selama lebih dari 20 tahun, tetapi hasilnya adalah rekaman situs yang sangat tepat," kata Dr. Samper Carro.