Arkeolog Temukan Jejak Kaki Berusia 800.000 Tahun di Pantai, Ukurannya Seperti Kaki Manusia Modern
Ada lima jejak kaki yang diyakini milik satu keluarga.
Arkeolog Temukan Jejak Kaki Berusia 800.000 Tahun di Pantai, Ukurannya Seperti Kaki Manusia Modern
Arkeolog Temukan Jejak Kaki Berusia 800.000 Tahun di Pantai, Ukurannya Seperti Kaki Manusia Modern
Para ahli arkeologi menemukan jejak kaki manusia yang dipercaya berusia lebih dari 800.000 tahun. Temuan berupa jejak kaki ini ditemukan di dalam lumpur pantai Happisburgh di Norfolk, Inggris.
Ilmuan meyakini jejak kaki tersebut milik lima orang yang berbeda, hal ini merupakan bukti langsung dari manusia tertua di Eropa Utara. "Ini penemuan yang sangat langka," jelas Dr. Nick Ashton dari British Museum, dikutip dari Ancient Pages.
-
Di mana fosil manusia purba ditemukan? Fosil ini ditemukan di gua Heaning Wook Bone di Cumbria, Inggris.
-
Mengapa fosil manusia purba ini penting? Penemuan fosil ini merupakan sisa-sisa manusia tertua yang pernah ditemukan di Inggris bagian utara.
-
Di mana tim arkeolog menemukan perkakas batu dan kerangka manusia purba? Saat menjelajahi gua di Jerman, tim arkeolog menemukan koleksi langka artefak dan kerangka manusia purba, termasuk beruang gua.
-
Bagaimana fosil manusia purba di Sangiran ditemukan? Fosil ini pertama kali ditemukan oleh Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald pada tahun 1934 dengan bantuan penduduk setempat.
-
Bagaimana kerangka manusia purba itu ditemukan? Penemuan ini menyebabkan dua penggalian resmi, satu pada 1912 dan satu lagi pada 1924, yang mengungkap ribuan artefak.
-
Bagaimana manusia purba berburu mangsa? Berlari lebih cepat dari kejaran mangsa merupakan metode berburu yang efisien bagi manusia purba dan metode ini juga masih digunakan hingga saat ini, menurut laporan etnografi.
Seukuran Kaki Manusia Modern
Selain itu, para ilmuan membuat model 3D dari permukaan tersebut yang menunjukan tanda tumit, lengkungan, dan ujung jari yang jelas ditinggalkan oleh sekelompok orang dewasa dan anak-anak, sedangkan beberapa diantaranya sebanding dengan ukuran sepatu modern hingga ukuran delapan di Inggris.
Arkeolog bernama Simon Parfitt mengatakan. beragam ukuran kaki tersebut menunjukan kelompok keluarga, bukan kelompok pemburu, yang terlihat sedang mengikuti jejak tertentu menuju selatan. Foto: Martin Bates
Peneliti menggunakan ukuran kaki untuk memperkirakan tinggi badan pemilik jejak kaki. Tinggi badan orang-orang tersebut berkisar 91 cm sampai 152 cm. Foto: PLOS One
Ketika jejak kaki tersebut ditinggalkan, daerah sekitar Happisburgh masih terhubung dengan daratan dan benua Eropa. Tempat ini mungkin menjadi rumah bagi hewan-hewan termasuk rusa dan bison serta menyediakan tanaman, rumput laut, dan kerang sebagai makanan.
Foto: PLOS One
"Model 3D terbaru ini menampilkan jejak-jejak ini dengan detail yang luar biasa, dan dengan mengukur jejak kaki, dengan melihat panjang dan lebar, kami sebenarnya dapat merekonstruksi tinggi dan berat badan individu, dan dari situ, kami dapat menunjukkan individu laki-laki serta beberapa individu yang lebih kecil, yang kemungkinan termasuk perempuan dan beberapa anak muda. Mereka jelas merupakan kelompok keluarga daripada kelompok pemburu," kata Dr. Ashton.
- Arkeolog Ungkap Mumi Pria Berusia 1207 Tahun Ini Meninggal Karena Pembunuhan Sadis
- Arkeolog Temukan Dadu Berusia 2.000 Tahun, Bentuknya Agak Beda dengan Versi Modern
- Arkeolog Temukan Makam Keramat Berusia 1000 Tahun , Banyak Tulang Manusia dan Cangkang Kerang
- Arkeolog Temukan Makam Pendeta Berusia 3.000 Tahun, Jasadnya Dikubur dengan Wajah Menghadap ke Bawah
"Kita tidak dapat memastikan spesies manusia yang meninggalkan jejak-jejak ini, tetapi kami tahu dari usia situs ini bahwa di Eropa selatan ada spesies yang disebut homo ancestor dan memungkinkan bahwa jejak-jejak ini sebenarnya adalah jejak yang ditinggalkan oleh spesies manusia awal tersebut."
Dr. Nick Ashton dari British Museum
"Manusia yang membuat jejak kaki di Happisburgh kemungkinan memiliki hubungan dengan orang-orang berusia serupa dari Atapuerca di Spanyol, yang dianggap sebagai spesies Homo antecessor (Manusia Pelopor). Orang-orang ini memiliki tinggi yang serupa dengan kita dan sepenuhnya berjalan dengan dua kaki."
Profesor Chris Stringer dari Museum Sejarah Alam.