Arkeolog Temukan Rumah Peristirahatan Tentara Mesir Kuno Berusia 3.500 Tahun, Diduga Pernah Disinggahi Firaun
Rumah ini disinggahi tentara Mesir kuno saat melakukan operasi militer ke Mediterania.
Rumah ini disinggahi tentara Mesir kuno saat melakukan operasi militer ke Mediterania.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Mesir Kuno? Pada awal milenium pertama, banyak mumi di Mesir ditemukan dengan potret seperti aslinya yang memperliahatkan mata mumi yang cerah, gaya rambut, dan perhiasannya.
-
Bagaimana para arkeolog mengetahui asal manik-manik di makam kuno? Arkeolog Moisés Valadez Moreno dari Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) mengungkapkan bahwa sebagian besar manik-manik ini berasal dari 186 mil (300 kilometer), arah timur menuju Teluk Meksiko.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Mesir? Saat menggali sebuah kuburan kuno di Mesir, para arkeolog membuat penemuan langka. Penemuan langka ini benar-benar mengejutkan ahli yang melakukan penggalian. Lantas, apa yang mengejutkan?Sebuah tumor ovarium yang tersemat di panggul seorang wanita yang meninggal lebih dari 3000 tahun.
-
Mengapa arkeolog mengambil sampel tanah di kuburan kuno? Selama penggalian, arkeolog juga mengambil sampel tanah untuk dikirim dan dianalisis lebih lanjut untuk mendapatkan data tentang lingkungan dan flora, selain analisis antropologi tulang-tulang.
-
Apa saja kegiatan Firaun di Mesir Kuno? Firaun bukan hanya raja yang ongkang-ongkang kaki, tetapi ia punya agenda padat. Firaun adalah kepala negara dan sebagian besar kehidupan sehari-hari mereka berputar di sekitar jaringan rumit urusan istana dan tanggung jawab administratif.
-
Mengapa arkeolog heran dengan penemuan kota kuno ini? Meskipun kota ini berasal dari masa lampau, penemuan mengagumkan ini menunjukkan apa yang dapat diraih oleh pencapaian luar biasa dari semangat manusia.
Arkeolog Temukan Rumah Peristirahatan Tentara Mesir Kuno Berusia 3.500 Tahun, Diduga Pernah Disinggahi Firaun
Ahli Mesir kuno atau Egyptologi menemukan reruntuhan asrama atau rumah peristirahatan di gurun Sinai, Mesir. Bangunan ini diduga pernah digunakan untuk menampung sementara pasukan Mesir kuno dan juga firaun, selama kekuasaaan Thutmose III atau dari tahun 1479 sampai 1425 SM.
Para firaun Mesir kerap meluncurkan operasi militer ke Mediterania timur, dan salah satu rute yang ditempuh pasukan Mesir kuno untuk mencapai wilayah itu yaitu melalui gurun Sinai. Demikian dikutip dari laman Live Science, Minggu (5/5).
"Kemungkinan besar bangunan ini digunakan sebagai tempat peristirahatan kerajaan karena perencanaan arsitektur bangunan tersebut dan kelangkaan pecahan tembikar di dalamnya,” kata Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir dalam sebuah pernyataan.
Langkanya pecahan tembikar berarti kemungkinan besar tidak terjadi konstruksi tembikar di dalam rumah tersebut dan bangunan tetap bersih. Hal ini menunjukkan bahwa ini bukanlah struktur rumah tangga pada umumnya.
- Arkeolog Temukan Makam Kerajaan Mesir Kuno Berusia 3.000 Tahun, Berisi 11 Peti Mati dan Perhiasan
- Arkeolog Temukan Barak Militer Mesir Kuno Berusia 3.200 Tahun, Berisi Pedang Bertuliskan Nama Firaun
- Arkeolog Temukan Kota Kuno Terbesar dan Terlengkap Berusia 3000 Tahun di Mesir, Berisi 2.000 Artefak dari Perhiasan Sampai Jimat
- Arkeolog Temukan 'Lukisan' Para Firaun Mesir Kuno, Terendam Ada di Bawah Air
Bangunan itu memiliki dua lorong persegi panjang dan sejumlah ruangan yang bercabang. Prasasti hieroglif yang ditemukan di bangunan tersebut menunjukkan bahwa rumah peristirahatan tersebut berasal dari zaman Thutmose III.
Rumah ini berlokasi di Tel Habwa, situs yang memiliki pemakaman kuno berasal dari Dinasti ke-21 (1070 sampai 945 SM) dan Dinasti ke-26 (688 sampai 525 SM), atau setelah kekuasaan Thutmose III.
Anthony Spalinger, profesor emeritus sejarah klasik dan kuno di Universitas Auckland di Selandia Baru mengatakan ini adalah penemuan yang menarik, namun diperlukan lebih banyak informasi.
Spalinger tidak yakin rumah tersebut berasal dari era firaun Thutmose III.
Dia menekankan, stratigrafi di sekitar rumah peristirahatan itu berasal dari masa setelah Thutmose II dan cartouche (artefak berbentuk oval bertuliskan nama firaun) yang dirilis tim juga berasal dari zaman setelahnya.
Dia menambahkan, informasi lebih lanjut diperlukan untuk memahami kapan bangunan itu digunakan.
Menurut Spalinger, firaun sendiri mungkin tidak menggunakan rumah peristirahatan ini.
“Tentara membawa tenda saat pergi ke utara, dan tenda kerajaan adalah tempat yang saya perkirakan di mana raja berada,” jelasnya