Batu Akik Koleksi Selama 175 Tahun Ternyata Telur Dinosaurus Berusia 60 Juta Tahun
Batu akik ini telah menjadi koleksi mineralogi Museum Natural History, London, selama 175 tahun. Tidak ada yang menyangka jika batu akik itu adalah telur dinosaurus berusia 60 juta tahun.
Seorang kurator batuan mineral menemukan hal janggal dalam salah satu koleksi batu akik yang dimilikinya. Rupanya, batu akik itu bukan batu biasa, melainkan telur dinosaurus.
Batu akik ini telah menjadi koleksi mineralogi Museum Natural History, London, selama 175 tahun. Tidak ada yang menyangka jika batu akik itu adalah telur dinosaurus berusia 60 juta tahun.
-
Bagaimana fosil dinosaurus ini ditemukan? Fosil lebih mungkin muncul setelah hujan, karena air mengungkap material dengan menghilangkan sedimen yang menutupinya, dalam fenomena yang dikenal sebagai pelapukan.
-
Kapan fosil dinosaurus itu ditemukan? Fosil yang ditemukan pada Mei lalu di dekat sebuah waduk di kotamadya Sao Joao do Polesine itu diperkirakan berusia sekitar 233 juta tahun.
-
Siapa yang menemukan fosil dinosaurus ini? Penemuan ini merupakan hasil kerja sama antara Universitas Portsmouth dan Universitas Bath, yang telah melakukan penelitian di Pulau Isle of Wight selama lebih dari satu abad.
-
Di mana fosil dinosaurus sebesar ayam itu ditemukan? Fosil dari spesies dinosaurus pemakan tumbuhan yang baru ditemukan telah mengungkapkan cerita menarik di Pulau Isle of Wight di lepas pantai selatan Inggris.
-
Bagaimana cara fosil dinosaurus terbentuk? Ini lantaran proses fosilisasi yang jarang terjadi dan hanya terbentuk dalam keadaan tertentu saja.
-
Bagaimana fosil dinosaurus hamil itu ditemukan? Sisa-sisa fosil Ichthyosaurus sepanjang hampir empat meter ditemukan oleh para arkeolog di Chile pada sebuah gletser yang meleleh.
Pakar museum dinosaurus bernama Paul Barrett dan Susannah Maidment memeriksa batu ini setelah dilaporkan oleh pemiliknya, Robin Hansen.
Berdasarkan CT scan, batu itu benar telur dinosaurus bernama Titanosaurus. Dinosaurus ini hidup di India selama periode Cretaceous.
Terdapat bekas cengkraman kecil pada bagian terluar telur tersebut. Bentuknya juga mirip dengan telur Titanosaurus sebelumnya yang ditemukan di China dan Argentina.
Senyawa silikat
Hasil pemeriksaan ini mungkin benar karena batuan ini awalnya dikumpulkan di India Tengah oleh seorang pria bernama Charles Fraser dan menjadi koleksi museum pada 1883.
Ahli juga menemukan batu akik terbentuk di dalam telur dinosaurus. Hal ini mungkin terjadi akibat aktivitas vulkanik. Letusan gunung berapi mungkin menutupi cangkang telur tersebut sehingga senyawa "silikat" larut di cangkangnya dan membentuk batu akik.
Senyawa silikat adalah mineral yang paling mendominasi di permukaan bumi dan hampir 95 persen keberadaannya pernah ditemukan di kerak bumi.
Menurut Robin, telur dinosaurus berisi batu akik tersebut menjadi salah satu benda yang istimewa.
"Baru sekarang kami menyadari bahwa spesimen ini memiliki sesuatu yang istimewa - batu akik telah memenuhi struktur bola ini, yang ternyata adalah telur dinosaurus," ujar Robin.
Reporter magang: Yobel Nathania
(mdk/pan)