Burung Prasejarah Baru dan Aneh Ditemukan di China dengan Paruh Ompong, Begini Bentuknya
Para ahli paleontologi mendeskripsikan spesies baru burung enantiornithine dengan paruh ompong dari avifauna Jehol di Cina.
Para ahli paleontologi telah mendeskripsikan spesies baru burung enantiornithine dengan paruh ompong dari avifauna Jehol di Cina.
Burung Prasejarah Baru dan Aneh Ditemukan di China dengan Paruh Ompong, Begini Bentuknya
Imparavis attenboroughi ditemukan di wilayah timur laut Tiongkok pada sekitar 120 juta tahun yang lalu atau pada masa Kapur Awal.
Burung ini termasuk dalam kategori Enantiornithes atau yang lebih dikenal sebagai 'burung yang berlawanan', sebutan ini merujuk pada struktur sendi bahu mereka yang berbeda dengan burung-burung modern.
-
Mengapa temuan pohon prasejarah ini penting? “Evolusi kerajaan tumbuhan mengalami banyak bentuk eksperimen berbeda yang berhasil selama jutaan tahun atau lebih, namun tidak bertahan dalam ujian waktu karena alasan apapun,” katanya
-
Bagaimana polisi China membantu pedagang buah ini? Sang polisi bahkan tak segan turun tangan mempromosikan dagangan sang penjual dengan pengeras suara. "Enam mao per setengah kilogram," katanya. Saat salah seorang calon pembeli melirik, sang polisi turut menggiring sosoknya ke lapak."Silakan kalau mau lihat dulu," ungkapnya.
-
Kenapa polisi China membantu pedagang buah ini? Dia menyebut telah menyediakan tempat yang lebih aman bagi si penjual untuk menjajakan dagangan. "Bapak, saya dapat tempat yang lebih aman. Di sana. Bapak juga bisa parkir kendaraan di sana," lanjutnya.
-
Bagaimana cara China membuat batu bata dari tanah bulan? Salah satu cara pembuatan batu bata ini melibatkan pemanasan bahan tiruan hingga lebih dari 1.000 derajat Celsius melalui induksi elektromagnetik dalam tungku sintering. Proses ini menggabungkan material menjadi struktur padat, sehingga dapat menghasilkan batu bata sepanjang 18 sentimeter hanya dalam waktu 10 menit.
-
Bagaimana pohon prasejarah ini berbeda dari pohon modern? "Keunikan pohon-pohon ini merupakan tantangan tersendiri bagi ilmu pengetahuan, meninggalkan para peneliti dengan pertanyaan yang menarik tentang kehidupan dan perkembangan ekosistem pada masa lalu," Gastaldo menjelaskan bahwa Sanfordi Acaulis densifolia memiliki lebih dari 250 daun yang berkumpul di sekitar batang non-kayu dengan diameter 6 inch.
-
Apa yang ditemukan di gurun pasir China yang membuat para ahli bingung? Para ahli telah mempersempit asal usul mumi misterius yang ditemukan di gurun pasir Tiongkok, dan hasilnya cukup mengejutkan.
Enantiornithes dulunya merupakan kelompok burung yang sangat beragam, tetapi punah sekitar 66 juta tahun yang lalu akibat dampak dari tabrakan meteor yang juga mengakibatkan kepunahan sebagian besar dinosaurus.
Penjelasan mengenai temuan dari burung prasejarah enantiornithine ini dikutip dari sci.news pada (21/03).
Temuan Ahli Paleontologi
Ahli paleontologi sedang berupaya menemukan alasan di balik kepunahan enantiornithine.
Sementara itu, ornithuromorph atau kelompok yang membawa evolusi menuju burung modern ini berhasil bertahan.
"Enantiornithine memiliki karakteristik yang sangat unik. Sebagian besar dari mereka masih memiliki gigi dan cakar," ungkap Alex Clark, seorang mahasiswa S3 di University of Chicago dan Field Museum.
Para peneliti sebelumnya meyakini bahwa jejak pertama kondisi ompong pada kelompok ini terjadi sekitar 72 juta tahun yang lalu, pada periode Kapur Akhir.
Namun, temuan tentang Imparavis attenboroughi, spesimen kecil ini menggesernya lebih mundur sekitar 48 hingga 50 juta tahun.
Jadi, kondisi ompong atau edentulisme telah berevolusi jauh lebih awal dalam kelompok ini daripada yang sebelumnya diduga.
Fosil Imparavis Attenboroughi
Kerangka fosil Imparavis attenboroughi ditemukan di dekat desa Toudaoyingzi di timur laut Cina dan kemudian disumbangkan ke Museum Alam Shandong Tianyu.
"Hal yang menarik dari spesimen ini bukanlah gigi yang ompong, tetapi khususnya pada kaki depannya," ungkap Dr. Jingmai O'Connor, seorang kurator yang ahli dalam fosil reptil di Museum Lapangan.
"Ia memiliki sebuah tonjolan tulang besar di bagian bahu. Sebuah struktur tulang yang menonjol ke atas pada bagian atas lengan, tempat di mana otot-otot melekat."
"Saya pernah melihat tonjolan serupa pada burung-burung dari masa Kapur Akhir, tetapi tidak pada masa Kapur Awal seperti yang dimiliki spesimen ini.
Pada saat itu, saya mulai menduga bahwa ini bisa jadi spesies yang baru."
- Ilmuwan Temukan Spesies Baru Kecoak dari Fosil Berusia 180 Juta Tahun, Punya Warna Sayap Unik
- Arkeolog Temukan Fosil Badak Berbulu Berusia 32.400 Tahun Terkubur di Lapisan Es, di Punggungnya Ada Punuk
- Ilmuwan Temukan Spesies Baru Hewan Laut Purba Berusia 500 Juta Tahun, Bentuknya Mirip Ulat dengan Duri di Sekujur Tubuhnya
- Mengapa Anjing Laut dan Singa Laut Tak Bisa Hidup Sepenuhnya di Air?
Tulang sayap yang tidak biasa dari Imparavis attenboroughi mungkin memfasilitasi perlekatan otot yang memungkinkan burung ini untuk mengayuh sayapnya dengan lebih kuat.
Sementara itu, paruh ompong Imparavis attenboroughi tidak serta merta memberi tahu para peneliti apa yang dimakannya, karena burung-burung ompong modern memiliki beragam jenis makanan.
"Sepertinya sebagian besar burung enantiornithine cukup arboreal, tetapi perbedaan struktur kaki depan Imparavis attenboroughi menunjukkan bahwa meskipun ia mungkin masih hidup di pepohonan, ia mungkin turun ke tanah untuk mencari makan. Hal itu mungkin berarti ia memiliki pola makan yang unik dibandingkan dengan burung enantiornithine lainnya, yang mungkin juga menjelaskan mengapa ia kehilangan giginya,"
ujar Dr. Jingmai O'Connor, seorang kurator yang ahli dalam fosil reptil di Museum Lapangan.
Penelitian Tentang Chiappeavis
Pada penelitian ini, ahli juga menginvestigasi kembali fosil burung yang telah teridentifikasi sebelumnya sebagai Chiappeavis.
Hasil mengungkap bahwa burung tersebut termasuk dalam kelompok burung enantiornithine prasejarah yang tidak memiliki gigi.
Penemuan bersama dengan Imparavis attenboroughi ini menunjukkan bahwa kemungkinan ompong tidaklah unik pada burung enantiornithin Kapur Awal seperti yang sebelumnya diduga," kata mereka.
Penamaan spesies Imparavis attenboroughi sebagai penghormatan kepada naturalis Sir David Attenborough, mengartikan burung aneh Attenborough.
Nampaknya, sejarah burung jauh lebih kompleks dari apa yang kita ketahui."
"Semua burung adalah dinosaurus, tetapi tidak semua dinosaurus termasuk dalam kategori khusus yang dikenal sebagai burung."