Cetak Rekor Dunia, Pria Ini Puasa Makan Selama Setahun Lebih, BAB Hanya 40 Hari Sekali
Cetak Rekor Dunia, Pria Ini Puasa Makan Selama Setahun Lebih, BAB Cuma 40 Hari Sekali
Seorang pria berpuasa makan selama 1 tahun 17 hari untuk menurunkan berat badannya, hingga mencetak rekor puasa terlama dalam Guinness Book of World Records.
-
Apa yang dikatakan tentang motivasi diet? Ragam kata-kata motivasi diet bisa menjadi acuan agar kita tidak malas menjaga berat badan untuk tetap ideal. Badan yang fit dan sehat mampu membuat siapa saja percaya diri. Selain harus ditunjang olahraga secara rutin, diet menjadi cara untuk mendapatkan body goals serta tetap menjaga kebugaran dan kesehatan.
-
Bagaimana cara menunaikan puasa? Pengertian Puasa dalam Agama Islam Menurut bahasa, puasa berarti “menahan diri”. Menurut syara’, puasa ialah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkanya dari mula terbit fajar hingga terbenam matahari, karena perintah Allah semata- mata, serta disertai niat dan syarat-syarat tertentu.
-
Apa saja menu diet puasa Ramadhan yang direkomendasikan? Berikut kumpulan resep menu diet puasa Ramadhan yang cocok buat sahur dan buka puasa.
-
Dimana kata-kata motivasi diet bisa ditemukan? Melansir dari beragam sumber, berikut adalah ulasan selengkapnya, Kamis (25/7). Kata-Kata Motivasi Diet
-
Dari mana sumber informasi resep menu diet puasa Ramadhan ini? Melansir dari berbagai sumber, Kamis (7/3), simak ulasan informasinya berikut ini.
-
Apa itu Diet Telur Rebus? Diet telur rebus adalah sebuah metode diet yang mengutamakan konsumsi telur rebus sebagai makanan utama dalam upaya menurunkan berat badan.
Cetak Rekor Dunia, Pria Ini Puasa Makan Selama Setahun Lebih, BAB Hanya 40 Hari Sekali
Angus Barbieri, seorang pria kelahiran 1939 asal Skotlandia mengalami obesitas parah yang hampir merenggut nyawanya. Dia terlau doyan makan. Pada usia 27 tahun, Barbieri memiliki berat badan mencapai 206,8 kg.
Pada bulan Juni 1965 ia jatuh sakit dan memutuskan untuk memberi tahu dokter di Royal Infirmary of Dundee bahwa dia ingin berpuasa untuk menurunkan berat badannya.
Dia awalnya mengikuti saran dokter untuk berpuasa makan selama 40 hari, hanya mengkonsumsi multivitamin untuk nutrisi dan hidup dan minum minuman rendah/kalori seperti kopi, teh, dan air mineral sesuai anjuran dokter.
- Pria Ini Culik Lalu Bunuh Dua Anak Kembar Perempuannya yang Baru Lahir, Alasannya Bikin Miris
- Kesabaran Seluas Angkasa, Perempuan Ini Rawat Suaminya Selama 10 Tahun Sampai Terbangun dari Koma
- VIDEO Bocah Gaza Beri Makan Kucing Kelaparan Padahal Dirinya Sendiri Tidak Punya Makanan
- Bayi 16 Bulan Meninggal Setelah Ditinggal Ibunya Pergi Liburan Bareng Pacar, 10 Hari Sendirian Tanpa Makan dan Minum
Mengejutkan, laporan menunjukkan tubuhnya beradaptasi dengan baik terhadap perubahan tersebut.
Barbieri kemudian memutuskan untuk melanjutkan puasa ekstrem yang diizinkan oleh dokter dibawah pengawasan medis. Dia sering melakukan perjalanan ke rumah sakit untuk pemeriksaan, dengan beberapa kali menginap agar dokter dapat mengontrol kondisi tubuhnya.
Yang mengejutkan, tubuhnya baik-baik saja dan merespons dengan baik terhadap puasa. Karena tidak makan makanan padat, Barbieri hanya perlu pergi ke toilet setiap 40 hingga 50 hari.
Secara total, berat badannya turun 125 kilogram dalam 382 hari. Barberi akhirnya berbuka puasa setelah 1 tahun dan 17 hari, menggunakan sebutir telur rebus dan sepotong roti dan mentega.
Dia bahkan mendapatkan tempat di Guinness Book of World Records pada 1971 untuk puasa terlama yaitu 382 hari. Namun, pihak Guinness telah memutuskan untuk tidak lagi mengakui penghargaan yang terkait dengan puasa karena risiko yang berbahaya.
"Kami tidak pernah mendorong agar orang secara sukarela tidak makan makanan padat karena alasan yang sangat jelas dan nyata," kata juru bicara Guinness, Stewart Newport.
"Jika Anda mengalahkan 'rekor' dan kemudian mati, apakah itu merupakan upaya yang berhasil?"
“Tentu saja, kami tidak menyarankan untuk mencoba hal ini di rumah karena alasan yang jelas, dan segala jenis puasa atau perubahan pola makan harus dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu,” sambungnya.