Dari rumah hingga kuburan, lima bangunan ini bertahan di jalan raya
Pemilik bangunan menolak uang ganti rugi yang tidak sesuai.
Sebuah bangunan rumah di Jalan Maulana Hasanudin, Kelurahan Poris Jaya, Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang, menjorok di tengah-tengah jalan raya. Keberadaan rumah ini pun kerap mengganggu lalu lintas kendaraan dari Poris menuju Daan Mogot dan sebaliknya.
Berdasarkan informasi yang beredar di antara warga bulan lalu, sertifikat bangunan oleh si pemilik sedang digadaikan ke pihak Bank. Akibatnya, Pemerintah Kota Tangerang tidak bisa memproses pembayarannya. Sebagian warga yang lain mengatakan si pemilik rumah meminta ganti rugi terlalu tinggi, berbeda dengan tetangga yang lain, sehingga rumahnya tidak digusur.
-
Apa yang membuat Gedung Candra Naya terlihat unik? Selain dipagari gedung pencakar langit, keunikan dari Candra Naya adalah desain bangunannya yang kental dengan nuansa Tiongkok lawas.
-
Mengapa Gedung Balai Kota Cirebon dibangun dengan bentuk yang unik? Bangunan ini memiliki gaya art deco, yakni sebuah metode pendirian bangunan secara dekoratif dan modern. Ciri utamanya adalah terdapatnya penggabungan bentuk kubisme, futurism, dan konstruktivisme.
-
Apa yang membuat tempat-tempat di Lingkar Arktik unik? Dikenal dengan Kawasan Matahari Malam karena letaknya di Lingkar Arktik. Matahari di negara ini tak pernah tenggelam pada akhir Mei-Juli. Dengan kata lain, ada sekitar 76 hari di mana matahari terus bersinar.
-
Apa yang membuat Kawah Tekurep unik secara arsitektur? Arsitektur pada makam ini merupakan perpaduan antara gaya etnis Melayu, India, dan China. Dengan kombinasi tiga gaya arsitektur yang berbeda-beda membuat bangunan ini terlihat unik dan kental dengan budaya khas masing-masing.
-
Apa yang membuat Masjid Agung Banten menjadi unik dalam sejarah arsitektur? Masjid megah ini belakangan dikenal lewat menara putih ikoniknya yang berdiri persis di samping bangunan. Secara bentuk, rumah ibadah umat Muslim tersebut juga menampilkan struktur khas kerajaan kuno dengan memadukan seni khas Asia hingga Eropa di dalam desain arsitekturnya.
-
Apa yang membuat istana ini unik? Salah satu ciri menarik dari istana ini adalah dekorasinya. Bangunan ini dihiasi dengan motif bulu, manik-manik, dan gambar burung yang diukir ke dalam arsitekturnya.
Bukan cuma di Indonesia saja peristiwa semacam ini bisa terjadi. Di China warga sering menolak uang ganti rugi yang tidak sesuai sehingga sejumlah bangunan bertahan di tengah jalan raya.
Apa saja dan bagaimana kisah bangunan-bangunan yang menolak digusur itu. Ikuti ulasannya berikut ini.
Tolak ganti rugi, pria ini bertahan di rumahnya di tengah jalan
Pria bernama Luo Baogen, 67 tahun, dari Kota Wenling, Provinsi Zhejiang, China, menolak rumahnya digusur dari proyek pembangunan jalan bebas hambatan.
Rumah terdiri dari lima lantai itu bertahan di tengah jalan besar yang menuju stasiun kereta. Itu adalah satu-satunya rumah yang bertahan, sedangkan tetangga Luo semua rumahnya sudah rata dengan tanah.
Foto rumah Luo yang cukup mencolok di tengah jalan itu sempat beredar luas di media sosial Negeri Tirai Bambu.
Foto itu adalah gambaran perlawanan warga terhadap pemerintah China yang kerap memberi ganti rugi sedikit kepada properti milik rakyat.
Menurut Luo dia membangun rumahnya itu menghabiskan uang senilai Rp 1,3 miliar. Tapi pemerintah ingin membeli rumah itu dengan menawarkan ganti rugi senilai Rp 490 juta. Luo pun menolak.
Kuburan di tengah jalan ini jadi tontonan turis
Di Jiangzi, China, ada kuburan unik yang jadi tontonan turis. Unik karena kuburan itu letaknya tepat di tengah jalan raya.
Kuburan itu adalah tempat bersemayam jenazah seorang ibu dari seorang petani bernama Zhang Rongsheng di Jiangxi. Dia menolak memindahkan kuburan ibunya karena harga ganti rugi dari pihak pengembang tidak sesuai yang dia minta, seperti dilansir koran the Daily Mail, Sabtu (5/9).
Si petani menuntut ganti rugi senilai Rp 1,3 miliar untuk memindahkan kuburan ibunya itu. Ayah dan kerabat petani itu juga diketahui dikuburkan di dekat makam ibunya.
Menurut koran China Daily, jalan raya itu adalah proyek besar dari pemerintah setempat dan beberapa perusahaan. Proyek jalan itu senilai Rp 27,8 miliar.
Karena besaran ganti rugi tidak juga disepakati akhirnya pihak pengembang tetap membuat jalan di sekitar makam itu.
Pembangunan jalan itu dimulai pada Desember 2013 hingga rampung pada Februari lalu.
Orang-orang ada juga yang kesal dengan lokasi kuburan itu tepat di tengah jalan raya.
"Dia bukan pahlawan komunis. Juga bukan ilmuwan. Ini hanya makam orang biasa. Mengapa sangat arogan?" kata seseorang.
Rumah ini hambat proyek penyelesaian jalan
Seorang warga di Kota Nanning, China, cukup keras kepala karena menolak rumahnya digusur untuk proyek pembangunan jalan.
Kantor berita China mengatakan rumah itu berada di tengah Jalan Yaning. Proyek penyelesaian jalan itu jadi terhambat gara-gara ada rumah itu, seperti dilansir koran the Telegraph, April lalu.
Si empunya rumah menolak rumahnya dihancurkan karena uang ganti rugi yang tidak sesuai.
Meski listrik dan air diputus, perempuan in ibertahan di rumahnya yang setengah hancur
Perempuan bernama Zheng Meiju di Ru'ian, Provinsi Zhejiang, China bertahan tinggal di rumahnya yang sebagian sudah hancur.
Dia menolak pindah dari umahnya itu meski air dan listrik sudah diputus sejak awal 2013.
Daerah rumah Zheng rencananya akan dibangun sebuah pusat bisnis. Zheng mengatakan dia menolak uang ganti rugi yang tidak sesuai.
Rumah susun ini bertahan di tengah lingkaran jalan raya
Seiring pembangunan kota yang demikian pesat di China, lahan pertanian dan pedesaan akhirnya harus dihancurkan demi memenuhi hasrat kemajuan zaman.
Rumah-rumah penduduk dan bangunan kompleks perumahan atau bahkan apartemen pada akhirnya harus mengalah jika ada proyek pembangunan jalan raya.
Namun pemerintah komunis China sejak 2007 membolehkan warga memiliki rumah atau bangunan jika uang ganti rugi dinilai tidak sesuai.
Akhirnya fenomena bangunan di tengah jalan raya hingga kuburan pun jadi jamak.
Seperti yang terjadi di Kota Guangzhou, Perovinsi Guangdong Juni lalu. Sebuah rumah susun bertahan di tengah jalan melingkar di tengah kota. Rupanya warga yang tinggal di rusun itu menolak uang ganti rugi yang tidak sesuai.