Di Dasar Kolam Suci Arkeolog Temukan Rahasia Kota yang Hilang 2.000 Tahun Lalu, Ada Nama Dewa Petir
Arkeolog menemukan prasasti berusia sekitar 2.000 tahun berisi simbol-simbol yang cukup jelas.
Jauh di dalam hutan Meksiko di ujung Semenanjung Yucatán, arkeolog menemukan harta karun sejarah yang tersembunyi.
Di sana, di kota Maya kuno bernama Coba yang telah lama ditinggalkan, dekat piramida Nohoch Mul yang menjulang tinggi, sebuah prasasti batu besar ditemukan tersembunyi di tempat yang dulunya merupakan dasar kolam suci.
-
Apa yang ditemukan di Kota Kuno ini? Penggalian pada situs tersebut telah menemukan contoh pertama sebuah kucing peliharaan yang ditemukan pada Jalur Sutra Utara dan simpanan telur ayam bertuliskan huruf Arab di bejana keramik pada abad ke-10 Masehi.
-
Apa yang ditemukan di kota kuno itu? Puing-puing yang ditemukan dari situs tersebut termasuk tembikar, manik-manik, patung, bagian dinding, serta tulang dan gigi manusia, dengan penanggalan karbon yang menunjukkan bahwa benda-benda tersebut berusia hampir 9.500 tahun, menurut laporan BBC News pada saat itu.
-
Apa yang ditemukan di kota kuno ini? Mereka menemukan monumen-monumen yang mengesankan dan mengumpulkan data yang menambah pengetahuan tentang sejarah kota Yunani Kuno ini.
-
Siapa yang menemukan Kota Kuno ini? Kota kuno ini telah ditemukan kembali oleh ahli topograsi tentara Rusia pada abad ke-19 dengan penggalian tersistematis yang dilakukan terutama oleh Institut Etnologi dan Antropologi, Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia di Moskow, Universitas Negeri Korkyt Ata Kyzylorda di Kazakhstan, Universotas Tubingen di Jerman, dan Institut Arkeologi Margulan, serta Kementerian Pendidikan dan Sains Kazakhstan (MON).
-
Bagaimana Kota Kuno ini dibangun? Studi baru ini menyatakan Dzhankent didirikan sejak awal abad ke-6 Masehi dan dibangun ulang oleh arsitek Khorezmian dari oasis sungai Amu-darya (Oxus) pada akhir abad ke-9 Masehi.
-
Apa saja yang ditemukan di kota kuno tersebut? Temuan pada penggalian tersebut juga mengungkap fase bangunan era Helenistik bagian dari sebuah benteng basilika Romawi dengan kompleks pemandian air panas, bengkel dengan tempat pemerasan anggur zaman Romawi, dan dua gereja Kristen tipe basilika tiga lorong.
Yang membuat prasasti ini begitu istimewa adalah apa yang dikandungnya: sebuah prasasti yang terdiri dari 123 simbol, yang diukir dengan cermat di permukaannya.
Pemeriksaan awal menunjukkan simbol tersebut menggambarkan tanggal berdirinya sebuah kota bernama Keh Witz Nal, atau "Gunung Rusa", pada 12 Mei 569 M.
Mereka juga menyebutkan nama penguasa Maya yang sebelumnya tidak diketahui – K'awiil Ch'ak Chéen, sebuah nama yang merujuk pada K'awiil, dewa petir Maya.
Huruf-huruf lainnya merujuk pada dewa-dewa yang dianggap telah mendirikan Cobá, termasuk Bolón Tz'akab Ajaw – penguasa dari banyak generasi.
Pusat budaya
Terletak di tempat yang sekarang menjadi negara bagian Quintana Roo di sisi timur Semenanjung Yucatán, kota Cobá yang dulunya megah dan kini hancur mungkin telah dibangun oleh bangsa Maya sejak 50 SM dan terus dihuni selama lebih dari 1.500 tahun, dengan bangunan-bangunan terbaru dibangun antara tahun 1200 dan 1500 M.
- Arkeolog Temukan Reruntuhan Gerbang Situs Suci di Kota Berusia 2900 Tahun, Berasal dari Peradaban Tertua Eropa
- Misteri 2.000 Tahun Terpecahkan, Arkeolog Temukan Prasasti Atlet Gulat di Kota Kuno
- Arkeolog Temukan Teks Tulis Pertama di Dunia Berusia 9.200 Tahun, Dipahat di Atas Kayu
- Arkeolog Temukan Harta Karun dari Zaman Perunggu yang Sengaja Dikubur, Ada Gelang sampai Mata Tombak Berusia 3.500 Tahun
Pada puncaknya, kota ini merupakan pusat budaya yang berkembang pesat dengan sekitar 50.000 penduduk.
Ini adalah salah satu dari sedikit situs arkeologi yang masih menyandang nama Maya, Ko'baa, nama yang berarti perairan yang deras, dan penuh dengan ukiran dan pahatan yang mengungkap banyak hal tentang kehidupan spiritual dan estetika suku Maya yang pernah tinggal di sana.
Berkuasa 40 tahun
Penggalian di lokasi tersebut sangat cermat dan teliti, dan Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) meluangkan waktu untuk mengungkap dan memulihkan monumen-monumen kota yang telah hilang sementara karena hutan dan waktu.Prasasti batu itu ditemukan di dasar yang dulunya merupakan kolam, dan sangat menakjubkan.
Prasasti batu tersebut meliputi area seluas 11 meter persegi dengan ukiran huruf yang cermat di permukaannya dalam bentuk semacam susunan berbentuk L yang menyesuaikan dengan bentuk batu.
Sebelumnya, 14 penguasa Cobá telah diidentifikasi, termasuk tiga perempuan, yang salah satunya berkuasa selama 40 tahun.
Kajian yang lebih mendalam tentang prasasti itu akan dilakukan, tetapi untuk saat ini, tim arkeologi fokus pada pemulihan dan pengawetan batu.