Dikenal Jago Bertempur di Medan Perang, Begini Cara Bangsa Spartan Mendidik Anak-Anak Mereka
Anak-anak dilatih berperang sejak usia dini, melibatkan latihan fisik yang keras.
Anak-anak dilatih berperang sejak usia dini, melibatkan latihan fisik yang keras.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan terkait kerajaan kuno? Ilmuwan Temukan Kamp Militer Kerajaan Kuno yang Telah Lama Hilang, Sejarahnya Tertulis dalam Alkitab Berbahasa Ibrani Kisah pengepungan yang dilakukan Raja Asiria kuno dijelaskan dalam Alkitab berbahasa Ibrani. Kamp militer yang digunakan oleh raja Asiria, Sanherib, yang pengepungannya terhadap Lakhis dan Yerusalem dijelaskan dalam Alkitab Ibrani, akhirnya telah diidentifikasi, kata seorang ahli.
-
Bagaimana para ilmuwan menemukan dunia kuno di bawah lapisan es Antartika? Ilmuwan menggunakan teknologi satelit dan metode radio-echo-sounding untuk memetakan area seluas 32.000 km2 di bawah lapisan es tersebut.
-
Mengapa saluran kuno ini penting bagi sejarah? Temuan ini menjadi semakin penting karena memberikan wawasan baru tentang sejarah kuno Yerusalem dan cara hidup penduduknya pada masa itu.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di kota kuno di Palaiokastro, Yunani? Arkeolog menemukan sebuah kota kuno di Palaiokastro, Serres, Yunani. Menurut laporan Greek Reporter, kota ini berdiri pada abad keenam SM dan eksis sampai abad keenam Masehi.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Irulegi yang mengungkap bahasa kuno? Para peneliti menemukan bukti langka tentang bahasa kuno misterius dalam cetakan tangan perunggu berusia 2.100 tahun.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di desa kuno Thorikos, Yunani? Arkeolog menemukan rumah Zaman Besi di desa kuno Thorikos, Yunani.
Dikenal Jago Bertempur di Medan Perang, Begini Cara Bangsa Spartan Mendidik Anak-Anak Mereka
Bangsa Spartan, sebuah masyarakat militer yang kaku di Yunani Kuno, dikenal karena cara keras mereka dalam mendidik anak-anak, terutama anak laki-laki yang dilatih berperang sejak usia tujuh tahun.
Latihan fisik bagi anak laki-laki Spartan sangat brutal. Mereka ditempatkan dalam situasi berbahaya dan diajarkan untuk mengatasi rasa takut. Tujuannya adalah menjadikan mereka prajurit yang tangguh dan pemberani.
Konon, seorang wanita dari Attica pernah bertanya kepada Ratu Spartan, Gorgo, "Mengapa hanya wanita Spartan yang bisa memerintah pria?" Gorgo menjawab, "Karena kami adalah satu-satunya wanita yang melahirkan pria sejati."
Sparta adalah satu-satunya kota di Yunani Kuno yang tidak dikelilingi tembok. Pertahanan utama mereka adalah pasukan prajurit yang tidak kenal takut, yang sudah menjadi pria sejati sejak usia dini.
Mulai usia tujuh tahun, anak laki-laki Spartan dari kelas atas memulai pelatihan untuk karir sebagai prajurit profesional.
Mereka memasuki agoge, program pelatihan militer yang keras dan intensif yang didirikan oleh Lycurgus pada abad ke-9 SM.
- Dikira Kotoran Burung yang Menempel di Dahan Pohon, Ternyata Ilmuwan Temukan Spesies Baru Kupu-Kupu
- Ini Sosok Peramal Cuaca Pertama di Dunia, Melihat Pertanda Hujan dari Aktivitas Burung Gagak
- Kisah Polwan Cantik Menyamar Jadi Pengantin untuk Tangkap Buronan Kasus Pembunuhan
- Melelehnya Es di Pegunungan Ungkap Temuan Ribuan Artefak Berburu Berusia 6.000 Tahun, Ada Mata Panah dan Tongkat
Sebelum masuk agoge, orang tua Spartan membesarkan anak-anak mereka dengan keras, disiplin, dan mandiri. Mereka diajarkan ketaatan dan bagaimana melayani komunitas mereka, yang terpenting, mereka belajar menjadi tegas, gagah berani, dan berkomitmen kepada sesama prajurit Spartan.
Agoge bertujuan mengubah anak laki-laki menjadi prajurit Spartan yang loyal kepada negara dan rekan-rekan mereka, bukan keluarga. Setelah lulus, mereka diperbolehkan menikah dan memulai keluarga.
Kurikulum agoge tidak hanya mencakup teknik militer dan keterampilan bertahan hidup, tetapi juga literasi. Pada usia 10 tahun, mereka sudah diajarkan membaca dan menulis, serta berolahraga secara intensif.
Bagian penting dari pelatihan adalah menari dengan memegang senjata sehingga gerakan bersenjata menjadi alami. Pada usia 12 tahun, mereka mempelajari semua lagu perang Spartan dan pelatihan militer yang sesungguhnya.
Calon prajurit Spartan selalu berjalan tanpa alas kaki untuk mengeraskan kaki mereka dan makan sangat sedikit agar selalu lapar. Mereka dapat mencuri makanan, tetapi jika tertangkap, mereka dihukum karena tertangkap, bukan karena mencuri. Pelatihan yang keras ini menyebabkan banyak anak laki-laki meninggal. Namun, yang bertahan menjadi prajurit Spartan sejati yang tidak terkalahkan dalam pertempuran.
Setelah selesai agoge pada usia 20 tahun, seorang pemuda Spartan harus dipilih oleh kelompok rekan sebayanya yang lebih tua sebelum menjadi warga negara Spartan penuh.
Sejak itu, hidupnya didedikasikan untuk militer.
Wanita Spartan memainkan peran penting dalam masyarakat mereka, terutama dalam meningkatkan angka kelahiran. Mereka memiliki lebih banyak hak dan kebebasan dibandingkan wanita di kota-kota Yunani lainnya. Mereka bisa memiliki tanah, mewarisi properti, bertransaksi bisnis, mendapatkan pendidikan, dan berpartisipasi dalam kehidupan sosial dan politik.
Raja Lycurgus mereformasi hukum Spartan pada abad ke-9 SM, menekankan pentingnya kesetaraan di antara warga negara. Lycurgus meyakini peran paling penting seorang wanita adalah sebagai ibu. Agar menjadi ibu yang baik, seorang wanita harus terdidik dan banyak menghabiskan waktu dengan anak-anak mereka.
Anak perempuan Spartan diberikan program kebugaran fisik yang mirip dengan anak laki-laki, meskipun mereka tidak dilatih dalam senjata dan perang. Pendidikan mereka termasuk menyanyi, bermain alat musik, menari, dan mengarang puisi. Mereka juga berpartisipasi dalam paduan suara dan kompetisi, yang sering kali menjadi bagian dari festival keagamaan.
Keberanian prajurit Spartan menginspirasi banyak legenda, termasuk mitos bahwa mereka membunuh atau menelantarkan bayi laki-laki yang dianggap tidak layak menjadi prajurit. Mitos ini didasarkan pada tulisan sejarawan dan filsuf Yunani Kuno, Plutarch. Namun, tidak ada bukti arkeologis yang mendukung klaim ini, dan kemungkinan besar itu hanya mitos yang diciptakan kemudian.