Dokter Ini Yakin Ada Kehidupan Setelah Mati, Terungkap Saat Manusia Sakaratul Maut
Pertanyaan yang selalu menggelitik pikiran manusia sepanjang sejarah adalah apa yang terjadi setelah kita mati.
Pertanyaan yang selalu menggelitik pikiran manusia sepanjang sejarah adalah apa yang terjadi setelah kita mati.
-
Bagaimana para ilmuwan berusaha memahami bentuk nenek moyang terakhir manusia dan kera? Dalam upaya untuk memahami LCA, para ahli telah memeriksa kerabat hidup kita seperti simpanse, gorila, orangutan, dan siamang.
-
Bagaimana ular bisa membahayakan bahkan setelah mati? Salah satu risiko utama adalah kemampuan ular untuk menggigit dan menyuntikkan racun bahkan setelah kepala ular dipisahkan dari tubuhnya. Beberapa kasus menggambarkan koki yang tewas akibat terkena bisa ular yang sudah mati.
-
Dimana nenek moyang terakhir manusia dan kera diperkirakan hidup? LCA diyakini hidup selama Zaman Miosen, sekitar 23 juta hingga 5 juta tahun yang lalu.
-
Bagaimana perasaan ketika seseorang yang dicintai sudah meninggal? Kehilangan seseorang untuk selamanya bukanlah suatu hal yang mudah. Rasanya sungguh berat. Tapi, tak ada jalan yang lebih baik selain mengikhlaskannya. Turut berduka cita.
-
Apa yang dimaksud dengan Tahiyat Akhir? Tahiyat akhir adalah salah satu gerakan dalam sholat yang dilakukan setelah rakaat terakhir sebelum salam.
-
Bagaimana alam akan memulihkan diri setelah manusia punah? Namun, alam akan memulihkan diri, menutupi beton dengan pepohonan dan padang rumput. Kembalinya ekosistem Di luar batas perkotaan, ekosistem mengalami kebangkitan seiring dengan hilangnya pestisida. Keanekaragaman hayati meroket seiring dengan meningkatnya kembali populasi serangga, memicu reaksi berantai yang menguntungkan tanaman, burung, dan satwa liar lainnya. "Itu akan memulai rangkaian peristiwa yang nyata," kata Weisman. "Setelah serangga-serangga itu menjadi lebih baik, maka tumbuhan-tumbuhan juga akan menjadi jauh lebih baik, dan setelah itu burung-burung."
Dokter Ini Yakin Ada Kehidupan Setelah Mati, Terungkap Saat Manusia Sakaratul Maut
Pertanyaan yang selalu menggelitik pikiran manusia sepanjang sejarah adalah apa yang terjadi setelah kita mati. Namun, sebuah penelitian mengenai pengalaman mendekati kematian membawa pencerahan baru atas pertanyaan tersebut.
Sumber: South China Morning Post
Dr. Jeffrey Long, seorang dokter yang telah mempelajari lebih dari 5.000 kasus pengalaman sakaratul maut di berbagai budaya, menemukan bukti adanya jiwa atau roh dan kehidupan setelah kematian.
Betty menggambarkan pengalamannya dengan detail yang memukau. Meskipun tubuhnya tergeletak di tanah, kesadarannya tetap waspada. Dia merasakan sakit dan merasa seperti sedang bermimpi. Bahkan, dia bisa melihat kudanya berjalan jauh kembali ke gudang setelah kecelakaan tersebut. Pengalaman ini tidak hanya melibatkan pengalaman di luar tubuh, tetapi juga melibatkan interaksi dengan orang-orang di sekitarnya, termasuk kuda dan teman-temannya.
- Ilmuwan Berdebat Soal Apakah Otak Manusia Menyusut dalam 3.000 Tahun Terakhir, Begini Penjelasannya
- Ilmuwan Penasaran Bagaimana Manusia Purba Bisa Jelajahi Gua Penuh Jurang Berbahaya 8.000 Tahun Lalu
- Nenek Moyang Manusia Hampir Punah 900.000 Tahun Lalu, Begini Cara Mereka Bertahan
- Ilmuwan Akhirnya Temukan Jawaban Mengapa Manusia Tidak Punya Ekor
Saat sedang menunggang kudanya, Betty terlempar dengan keras, menghantam tanah dan kehilangan kesadaran.
"Tubuh saya ‘tertidur’ tetapi kesadaran saya tetap waspada. Saya masuk ke dalam tubuh saya dan bisa merasakan sakit dan sepertinya memasuki kondisi mimpi," ujarnya.
Menurut Betty, ketika tubuhnya tergeletak di tanah, dia melihat kudanya “berjalan sejauh dua mil (3,2 kilometer) lagi di jalan kembali ke gudang”.
Dia juga menyaksikan “teman dan majikannya menjaga kudanya, mengawasi ladang untuk saya, dan masuk ke dalam truk untuk berangkat ke jalan mencari saya.
“Saya tidak yakin bagaimana hal ini bisa terjadi, namun hal itu tidak menyusahkan. Saya senang kuda itu pulang. Saya ingat melihat diri saya ditemukan dan berpikir bahwa saya pasti sudah mati, namun saya tidak merasakan sakit.”
Dr. Long menyimpulkan bahwa pengalaman mendekati kematian sering kali melibatkan perasaan euforia dan kenyamanan yang luar biasa, serta interaksi dengan orang-orang tercinta yang telah meninggal. Meskipun telah mencoba menjelaskan fenomena ini dengan berbagai argumen, termasuk hipoksia atau efek obat-obatan, Dr. Long menegaskan bahwa tidak ada penjelasan yang masuk akal untuk fenomena yang diamati.Melalui penelitiannya, Dr. Long menemukan pengalaman sakaratul maut bersifat konsisten di seluruh dunia, tidak terpengaruh budaya atau agama. Ini menunjukkan pesan tentang kehidupan setelah kematian adalah nyata, meskipun tidak dapat dijelaskan secara medis.
Meskipun demikian, Dr. Long tidak bertujuan untuk membuktikan eksistensi alam transenden. Namun, berdasarkan bukti yang ditemukan, dia meyakini bahwa ada sesuatu yang lebih dari sekadar pengalaman duniawi kita. Sebagai ilmuwan, dia terus menggali fenomena ini untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang realitas di luar kehidupan ini.
Dengan kata lain, pengalaman mendekati kematian membuka pintu pada pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang kehidupan dan kematian, menantang pemahaman kita tentang realitas dan membawa kita lebih dekat pada pemahaman akan keberadaan jiwa dan kehidupan setelah kematian.
"Ini semua adalah bukti bahwa pengalaman mendekati kematian, dan pesan yang konsisten tentang kehidupan setelah kematian, adalah nyata," pungkas Dr. Long.