Dua Rumah Berusia 1500 Tahun Ditemukan di Tengah Hutan, Salah Satunya Seperti Istana Megah
Para ahli arkeologi memperkirakan bangunan ini dibangun sekitar tahun 250 M hingga 500 M.
Dua Rumah Berusia 1500 Tahun Ditemukan di Tengah Hutan, Salah Satunya Seperti Istana Megah
Dua Rumah Berusia 1500 Tahun Ditemukan di Tengah Hutan, Salah Satunya Seperti Istana Megah
Dua rumah mewah kuno ditemukan di situs arkeologi Kabah di Yucatan, Meksiko. Para ahli arkeologi memperkirakan bangunan ini dibangun sekitar tahun 250 M hingga 500 M.
Penemuan ini disampaikan Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) melalui siaran pers pada pada 7 September.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di desa kuno di jantung Mexico City? Arkeolog menemukan desa kuno yang yang telah lama hilang, yang berada di jantung Mexico City. Di dalam desa itu, arkeolog juga menemukan kuburan manusia.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Guatemala? Arkeolog di Guatemala menemukan bukti tertua kalender ramalan suku Maya. Temuan ini berbentuk dua pecahan mural, yang jika disambung berisi notasi yang disebut "7 rusa".
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di bawah bangunan kuno di Mitla? Investigasi arkeologi baru-baru ini di Mitla, sebuah situs penting Zapotec di Oaxaca, Meksiko, menemukan keberadaan jaringan ruang dan terowongan bawah tanah yang luas.
-
Mengapa arkeolog mempelajari bangunan misterius di bawah lapangan bola Maya? Temuan ini bisa memberikan petunjuk terkait kehidupan di Amerika Selatan sebelum penaklukan Spanyol.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Chetumal? Arkeolog dari Institut Nasional Antropologi dan Sejarah Meksiko (INAH) menemukan sembilan pahatan bekas permainan kuno yang disebut patolli.
-
Bagaimana para arkeolog mengetahui asal manik-manik di makam kuno? Arkeolog Moisés Valadez Moreno dari Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) mengungkapkan bahwa sebagian besar manik-manik ini berasal dari 186 mil (300 kilometer), arah timur menuju Teluk Meksiko.
Foto: INAH
Bangunan yang berumur lebih dari 1.500 tahun ini sebelumnya memang menjadi target para arkeolog, namun baru-baru ini para arkeolog berhasil menemukannya di bawah lapisan dedaunan dan tumbuhan hutan.
Foto: INAH
Para ahli menyebutkan, salah satu dari rumah tersebut berbeda karena memiliki penampilan mirip istana. Menurut INAH, rumah ini memiliki panjang sekitar 85 kaki atau sekitar 26 meter. Selain itu, rumah megah ini juga dilengkapi dengan serambi yang dihiasi sembilan bukaan dan delapan pliaster.
Foto: INAH
Menurut Britannica, struktur-struktur ini merupakan susunan tiang-tiang suci yang sengaja dibangun di dinding.
Pilaster dalam arsitektur Klasik Yunani Romawi merupakan kolom persegi panjang dangkal yang sedikit menonjol keluar dari dinding tempat ia ditempatkan, dan sesuai dengan gaya atau ornamen kolom yang berdekatan.
Sumber: The Kansas City Star
Menurut catatan para arkeolog, selain bangunannya, rumah megah ini juga dilengkapi dengan hiasan yang rumit mencakup ukiran-ukuran yang menggambarkan motif bulu, burung, dan manik-manik serta susunan tangga yang memperlihatkan sisa-sisa patung plesteran yang panjangnya hampir 9,5 meter. Para arkeolog juga menemukan sisa-sisa keramik termasuk mangkuk polikrom dan bejana serbaguna pada situs tersebut.
Sumber: The Kansas City Star
- 10 Makam Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Tengah Hutan, Bentuknya Seperti Kerucut Terpotong
- Makam Berusia 4.400 Tahun Ditemukan di Mesir, Berisi Mumi Orang Penting
- Ini Kayu Pertama yang Digunakan Manusia Saat Bangun Rumah, Berusia Hampir 500.000 Tahun
- Galeri Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Bawah Tanah, Siapa yang Membangun Situs Ini Masih Penuh Teka-Teki
Meksiko memang sudah sejak lama diyakini oleh para ahli sebagai tempat hunian masa Romawi dan Yunani. Contoh lain yaitu penemuan situs arkeologi Chichen Itza di Semenanjung Yucatan, Meksiko yang saat ini telah dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Situs ini merupakan sebuah perumahan yang dihuni oleh kaum elite kota suci yang didirikan pada Abad ke-5 Masehi dan mulai berkembang antara abad ke-9 M hingga ke-13 M.
Para ahli di INAH berharap, area yang telah ditemukan dan wilayah-wilayah lain yang masih belum terungkap dapat memberikan wawasan tentang kehidupan masyarakat yang tinggal di kota tersebut.
Foto: INAH