Ikan Paus Ternyata Jago Nyanyi, Ilmuwan Ungkap Makna di Balik Lantunan Misteriusnya
Misteri suara yang muncul dari laut dalam akhirnya terungkap.
Misteri suara yang muncul dari laut dalam akhirnya terungkap.
-
Bagaimana para ilmuwan merekam ikan siput ini di laut terdalam? Untuk menangkap rekaman makhluk unik ini, para ilmuwan menggunakan kamera otonom yang dikenal sebagai “pendarat”, yang dijatuhkan ke Palung Izu-Ogasawara.
-
Bagaimana Danau Laut Tawar terbentuk secara ilmiah? Dari segi ilmiah, danau ini terbentuk akibat adanya aktivitas tektonik dan vulkanik yang sudah berlangsung selama ribuan tahun.
-
Bagaimana Ikan Pari Jawa punah? Tim melakukan pemodelan baru yang mencakup semua informasi yang tersedia tentang spesies yang mengungkapkan bahwa Ikan Stingaree Jawa telah punah.
-
Bagaimana hiu Greenland di temukan oleh para ilmuwan? Para ilmuwan menyaksikan keajaiban hiu Greenland ketika sebuah kapal selam sedang menyelidiki bangkai kapal SS Amerika Tengah dan melihat hiu ini hingga ketinggian 7.200 kaki.
-
Hewan apa yang ditemukan oleh ilmuwan? Ilmuwan menemukan kerangka dua spesies baru kucing bergigi atau bertaring pedang yang tidak diketahui sebelumnya. Makhluk ini hidup di Afrika sekitar 5,2 juta tahun lalu.
-
Siapa penemu Ikan Mujair? Ikan ini di Indonesia pertama kali ditemukan oleh Pak Mujair di muara Sungai Serang pantai selatan Blitar, Jawa Timur pada tahun 1939.
Ikan Paus Ternyata Jago Nyanyi, Ilmuwan Ungkap Makna di Balik Lantunan Misteriusnya
Para ilmuwan telah mengungkap rahasia di balik nyanyian kompleks dan menghantui yang dilantunkan paus terbesar di laut. Paus bungkuk dan spesies paus balin lainnya ternyata memiliki "kotak suara" khusus yang memungkinkan mereka bernyanyi di dalam air. Penemuan yang dipublikasi dalam jurnal Nature, membuka wawasan baru tentang dampak kebisingan laut terhadap komunikasi makhluk laut raksasa ini.
Sumber: BBC
“Suara sangat penting bagi kelangsungan hidup mereka, karena itulah satu-satunya cara mereka dapat menemukan pasangannya di lautan."
Profesor Coen Elemans, dari University of Southern Denmark.
"Paus merupakan beberapa hewan paling misterius yang pernah hidup di planet ini. Mereka termasuk hewan terbesar, cerdas, dan sangat bersosialisasi," lanjutnya.
Paus balin adalah kelompok yang terdiri dari 14 spesies, termasuk paus biru, paus bungkuk, paus kanan, minke, dan abu-abu. Alih-alih menggunakan gigi seperti paus lainnya, mereka menggunakan piring yang disebut balin untuk menyaring makanan dari air.
- Ilmuwan Temukan Gua dan Terowongan Tersembunyi di Dalam Lubang Bawah Laut Terdalam di Dunia
- Ilmuwan Teliti Tulang Fosil Ikan Berusia 375 Juta Tahun, Temuannya Bikin Kaget
- Ikan Paus Ini Hidup Sejak Zaman Purba, Punya Paruh Seperti Tang dan Telurnya Beracun
- Apakah Ikan Bisa Tenggelam di Air? Jawaban Ilmuwan Ternyata Mengejutkan
Meskipun nyanyian paus telah lama menjadi misteri, penelitian ini membawa terobosan. Para ilmuwan melakukan eksperimen dengan menggunakan laring, atau "kotak suara", yang dikeluarkan dari tiga bangkai paus yang terdampar, yaitu paus minke, paus bungkuk, dan sei. Mereka menemukan, struktur anatomi vokal paus balin memungkinkan mereka untuk bernyanyi di bawah air dengan mendaur ulang udara dan mencegah air masuk ke dalamnya.
Namun, nyanyian paus balin dibatasi pada frekuensi sempit yang tumpang tindih dengan kebisingan yang dihasilkan oleh kapal pelayaran.
“Mereka tidak bisa begitu saja memilih, misalnya, bernyanyi lebih tinggi untuk menghindari kebisingan yang kita buat di laut,” jelas Profesor Elemans.
Penelitiannya menunjukkan bagaimana kebisingan laut dapat menghalangi paus untuk berkomunikasi dalam jarak jauh. Pengetahuan ini sangat penting bagi konservasi paus bungkuk, paus biru, dan hewan laut raksasa lainnya yang terancam punah.
Hal ini juga memberikan wawasan atas pertanyaan-pertanyaan yang telah ditanyakan para peneliti selama beberapa dekade tentang lagu-lagu menakutkan ini, yang oleh beberapa pelaut dikaitkan dengan hantu atau makhluk mitos laut.
Pengetahuan ini memiliki implikasi besar bagi konservasi paus, terutama bagi spesies yang terancam punah, seperti paus bungkuk dan paus biru. Dr. Kate Stafford, pakar komunikasi paus dari Oregon State University, menyebut penelitian ini sebagai "terobosan", karena memberikan wawasan baru tentang bagaimana mamalia laut mengeluarkan suara dan beradaptasi dengan lingkungan laut mereka.
“Produksi dan penerimaan suara adalah indera paling penting bagi mamalia laut, sehingga penelitian apapun yang menjelaskan cara mereka mengeluarkan suara berpotensi memajukan bidang ini,” katanya kepada BBC.
Dr Stafford menambahkan, kemampuan mamalia untuk membuat sinyal vokal yang kompleks adalah “luar biasa” dan menyoroti “betapa istimewanya hewan-hewan ini”.
Selain itu, penelitian ini juga memberikan gambaran tentang evolusi paus dari darat ke lautan dan adaptasi yang memungkinkan komunikasi di bawah air. Meskipun mempelajari paus besar adalah tugas yang menantang, para peneliti ini menunjukkan kreativitas dalam mencari jawaban atas misteri nyanyian paus yang telah memikat manusia selama berabad-abad.