Ini sosok pengkhianat terbesar sepanjang sejarah China
Ini sosok pengkhianat terbesar sepanjang sejarah China. Zhao Gao, adalah kasim serakah yang sangat dipercaya oleh Qin Shi Huang selama hidupnya. Zhao tahu jika Pangeran Fusu naik tahta, pasti dia akan dipenggal.
Impian hidup abadi itu yang akhirnya malah merenggut nyawa Qin Shi Huang, sang Kaisar Pertama Daratan China. Dialah orang pertama yang menyatukan kerajaan-kerajaan China yang selalu bertikai, menjadi sebuah kekaisaran.
Tahun 221 sebelum masehi Kekaisaran Qin berdiri setelah melalui peperangan sengit selama 13 tahun. Para jenderal Qin menghabisi satu-satu kerajaan lawan mereka dengan kejam.
-
Bagaimana tradisi mengucapkan "Gong Xi Fa Cai" di Tahun Baru Imlek? Mengucapkan "gong xi fa cai" tidak sama dengan mengucapkan "selamat Tahun Baru Imlek."
-
Bagaimana Lunar New Year dirayakan? Lunar New Year menjadi penanda awal tahun baru dalam kalender lunar dan merupakan waktu bagi keluarga untuk berkumpul dan merayakan dengan berbagai tradisi dan adat istiadat.
-
Kapan Tahun Baru Imlek dirayakan? Selamat Tahun Baru Imlek! Semoga tahun ini membawa kebahagiaan, kesehatan, dan kemakmuran yang melimpah kepada kita semua. Semoga keluarga dan sahabat kita dianugerahi keberuntungan dan kesuksesan dalam setiap langkah hidup.
-
Mengapa ucapan "Gong Xi Fa Cai" diberikan saat Imlek? Dalam budaya Tionghoa, ucapan Gong Xi Fa Cai dipercaya dapat membawa keberuntungan dan kebahagiaan bagi penerimanya. Ucapan ini juga menjadi bagian penting dalam perayaan Tahun Baru Imlek, di mana orang-orang saling mengucapkannya untuk mengawali tahun baru dengan harapan yang baik.
-
Apa yang dirayakan dalam Hari Raya Idul Fitri? Hari Raya Idul Fitri biasanya dikenal dengan Hari Lebaran, yang merupakan momen penting bagi seluruh Muslim di dunia. Ini menjadi tanda akhir dari bulan puasa Ramadhan dan jatuh pada 1 Syawal dalam kalender Islam.
-
Apa yang menarik dari perayaan Tahun Baru Imlek? Hal ini lantaran, perayaan Imlek menyajikan kebudayaan dan tradisi yang begitu kental. Selain itu, ada berbagai macam festival dalam menyambut perayaan Imlek.
Qin Shi Huang naik tahta. Kekuasaannya mutlak membentang nyaris di seluruh daratan China. Dia mengangkat dirinya sebagai perwakilan langit di bumi. Artinya kata-katanya adalah hukum yang harus dipatuhi. Tak ada yang berani menentang Kaisar Qin.
Setelah seluruh lawannya musnah, hanya satu yang ditakutinya. Menjadi tua dan mati.
Maka dia memerintahkan orang-orang untuk mencari pil abadi yang akan membuatnya hidup selamanya. Namun tragis, konon pil yang dikonsumsinya itu mengandung merkuri dan malah membuat Sang Kaisar sekarat.
Merasa hidupnya di ujung tanduk, Qin Shi Huang meminta agar putera sulungnya yang bernama Pangeran Fusu pulang ke ibu kota. Hubungan ayah anak ini tak akur setelah Fusu membela para sarjana yang akan dibunuh ayahnya. Dia dibuang ke perbatasan untuk menghadapi suku-suku berkuda.
Dari sinilah tragedi itu dimulai. Kaisar yang sedang melakukan perjalanan keliling China keburu tewas. Tak ada yang tahu soal ini selain Zhao Gao, seorang kasim kepercayaan kaisar.
Zhao Gao, adalah kasim serakah yang sangat dipercaya oleh Qin Shi Huang selama hidupnya. Zhao tahu jika Pangeran Fusu naik tahta, pasti dia akan dipenggal. Fusu dikenal sebagai pangeran yang cerdas dan tegas, dia juga berintegritas.
Maka Zhao Gao bersepakat dengan Perdana Menteri Li Si. Mereka memalsukan titah Kaisar dan memerintahkan Pangeran Fusu bunuh diri. Sebagai penggantinya Zhao Gao menunjuk Pangeran Huhai.
Huhai adalah kebalikan Fusu. Dia tak punya kemampuan, lemah dan doyan main perempuan. Setelah naik tahta, kerjaannya hanya mabuk dan berbuat mesum di Istana. Urusan negara diserahkannya pada Zhao Gao.
Zhao Gao jadi orang paling berkuasa di kekaisaran itu. Tak ada yang boleh menemui Kaisar selain melewatinya. Dia memutuskan semua hal atas nama kaisar.
Dalam sebuah jamuan makan, Zhao mengundang Kaisar dan para menteri. Dia membawa seekor rusa ke hadapan Kaisar.
"Lihat Kaisar, saya membawa seekor kuda yang sangat indah," kata Zhao Gao.
Kaisar tertawa. "Tuan penasihat pasti salah. Ini seekor rusa, bukan kuda. Tentu para pejabat juga melihat seekor kuda kan?"
Para pejabat lebih memilih diam. Ada yang membenarkan ucapan Zhao Gao dan menyebut Rusa itu seekor kuda. Ada juga yang berteriak lantang menyebut Zhao Gao pembohong.
Seusai jamuan makan. Zhao Gao membantai semua pejabat yang menentangnya soal rusa tadi. Maka lahirlah peribahasa China "Menyebut Rusa sebagai Kuda".
Kematian Zhao Gao
Kondisi negara makin buruk. Zhao Gao menindas rakyat dan membebankan pajak yang tinggi. Kelaparan terjadi di banyak wilayah. Ladang tak terurus karena para pria dikirim untuk kerja paksa membangun benteng dan istana.
Bibit-bibit pemberontakan muncul di mana-mana. Orang pertama yang memimpin pemberontakan adalah Chen Sheng dan Wu Guan. Mereka adalah tentara kerajaan yang ditugaskan untuk membantu pertahanan di Yuyang. Karena terjebak hujan deras dan banjir mereka datang terlambat.
Hukum yang berlaku di Kekaisaran adalah seluruh prajurit yang terlambat akan dihukum mati. Kepalang tanggung, Cheng Sheng memilih memberontak sekalian daripada dihukum mati.
"Menyerahkan diri kita pasti mati, lebih baik kita melawan dan mati terhormat," katanya membakar semangat kawan-kawannya.
Pemberontakan ini segera berkobar dan mendapat banyak simpati rakyat. Mereka mendesak pasukan kekaisaran yang lemah.
Sementara itu kondisi di istana makin tak karuan. Zhao Gao memotong tubuh Perdana Menteri Li Si menjadi lima bagian. Dia juga membunuh Kaisar Huhai dan memberikan tahta pada Pangeran Ziying. Ziying adalah putra Pangeran Fusu yang dulu dipaksa bunuh diri dengan surat palsu oleh Zhao Gao.
Ziying tahu dia juga pasti akan dibunuh oleh Zhao Gao. Maka dia bersiasat. Ziying berpura-pura sakit dan tak menghadiri upacara penobatannya sebagai kaisar ketiga. Zhao Gao yang marah berniat menjemput Ziying dari kamar tidurnya.
Saat dia membalikkan tubuh Ziying, sang pangeran langsung menikamnya dengan pisau. Berakhirlah hidup sang pengkhianat itu.
Akhir Dinasti Qin
Ziying sadar Dinasti Qin yang dibangun kakeknya hampir menemui ajal. Tentara Qin terdesak dimana-mana. Pasukan pemberontak yang dipimpin oleh Liu Bang dan Xian Yu sudah hampir mencapai gerbang ibu kota. Mereka berlomba menjadi yang pertama masuk ke Xianyang.
"Kita hidup di saat yang salah," kata pangeran muda itu lirih.
Ziying kemudian menyerah pada Liu Bang. Dia memberikan stempel kekaisaran pada penakluk Dinasti Qin itu. Liu Bang bermurah hati. Dia mengampuni seluruh bangsawan Qin yang menyerah.
Tindakan Xian Yu kebalikannya. Marah dikalahkan Liu Bang, Xian Yu masuk ke ibu kota dengan mengerahkan pasukannya. Dia membantai Pangeran Ziying dan seluruh keluarganya. Panglima Perang ini juga membakar habis Istana Kekaisaran hingga apinya menyala selama tiga bulan.
Berakhirlah kisah gemilang Dinasti Qin yang hanya bertahan kurang dari 14 tahun. kerja keras Qin Shi Huang menyatukan seluruh China hancur lebur gara-gara ulah Zhao Gao, Li Si dan Kaisar Huhai yang mesum.
Kelak Liu Bang mengalahkan Xian Yu dan mendirikan Dinasti Han.
Baca juga:
Survei: Rakyat China dan Rusia lebih percaya pemerintahnya daripada rakyat di Amerika
Kota ini bebankan pengguna lift Rp 406 sekali pemakaian
5 Hal pembawa keberuntungan kekayaan di tahun anjing menurut ahli feng shui
Tingkatkan keamanan teritorial, China kembangkan jet siluman
Ketika slogan komunis kian terseok di China