Isi Prasasti Yunani Berusia 3.000 Tahun Ini Misterius, Penerjemahannya Selalu Gagal
Lebih dari 100 tahun sejak ditemukan, prasasti ini belum berhasil diuraikan.
Lebih dari seratus tahun lalu, arkeolog menemukan prasasti berusia 3.000 tahun. Prasasti berbentuk piringan ini kemudian dikenal dengan nama Piringan Phaistos.
Prasasti ini terbuat dari tanah liat, berisi simbol-simbol yang belum pernah diterjemahkan atau diuraikan makna atau isinya.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di kota kuno di Palaiokastro, Yunani? Arkeolog menemukan sebuah kota kuno di Palaiokastro, Serres, Yunani. Menurut laporan Greek Reporter, kota ini berdiri pada abad keenam SM dan eksis sampai abad keenam Masehi.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di desa kuno Thorikos, Yunani? Arkeolog menemukan rumah Zaman Besi di desa kuno Thorikos, Yunani.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Kastil Ayanis? Para arkeolog menemukan beberapa artefak bela diri saat melakukan penggalian di sebuah kastil kuno di Turki. Artefak bela diri tersebut berisi tiga perisai perunggu, baju besi, dan sebuah helm perunggu yang berasal dari 2.700 tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di kota kuno Ani? Para arkeolog menemukan sebuah sabuk emas dengan desain yang sangat unik 22 tahun lalu.
-
Bagaimana para arkeolog memetakan kota kuno tersebut? Dengan waktu yang terbatas karena ketinggian air Sungai Tigris terus meningkat, para peneliti berhasil dengan cepat memetakan kota tersebut.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di kuil kuno berusia 2.800 tahun di Yunani? Para arkeolog yang sedang menggali sebuah kuil kuno berusia 2.800 tahun di sebuah tempat suci di Yunani menemukan serangkaian artefak menarik. Mereka juga menemukan sayap tanah liat yang kemungkinan adalah bagian dari sphinx atau putri duyung, serta sebagian dari sebuah kalung emas.
Dikutip dari Live Science, Selasa (15/10), prasasti ini berasal dari peradaban Minoa kuno di pulau Kreta, Mediterania. Masyarakat Minoa adalah masyarakat Zaman Perunggu yang hidup di Kreta dan pulau-pulau sekitarnya di Laut Mediterania timur. Peradaban ini terkenal karena seni dan arsitekturnya.
Piringan Phaistos pertama kali ditemukan pada 1908 oleh arkeolog Italia di Kreta. Awalnya, beberapa ilmuwan mengira prasasti ini palsu namun kemudian terkonfirmasi artefak tersebut asli. Kendati demikian, beberapa peneliti masih meragukan keaslian prasasti tersebut.
Piringan ini ditemukan di reruntuhan istana di Phaistos, situs arkeologi di selatan pantai Kreta. Berdiameter hanya 15 cm, piringan ini ditulis dengan dua sulur simbol, satu di setiap sisi, yang menurut sebagian besar ahli adalah sebuah naskah. Namun apa yang tertera pada simbol-simbol tersebut tidak pernah dapat dipastikan maknanya, meski sudah banyak upaya yang dilakukan.
Puluhan Simbol
Totalnya, piringan ini memiliki 241 kemunculan 45 simbol. Beberapa simbol dengan jelas menggambarkan manusia, sementara simbol lainnya menggambarkan hewan, tumbuhan, senjata, peralatan, dan benda lainnya. Mereka dikelompokkan menjadi "kata-kata" dengan guratan vertikal, tetapi tidak ada yang diketahui tentang bagaimana simbol-simbol itu dibunyikan atau berfungsi.
Penafsiran awal menyatakan, simbol-simbol tersebut merupakan bentuk tertulis awal dari bahasa Yunani yang menggambarkan pengorbanan hewan yang dilakukan di kuil; tetapi interpretasi tahun 2004 menunjukkan bahwa mereka membuat surat tentang sengketa tanah yang ditulis dalam bahasa Luwia di Anatolia kuno (Turki modern).
- Suami di Bekasi Tusuk Perut Istri Gara-Gara Minta Cerai
- Alasan Dirjen Imigrasi Minta Klausul Petugas Dilengkapi Senpi Masuk RUU Keimigrasian
- Penampilan Ibu Inul Daratista saat Kondangan Curi Perhatian, Gelangnya dari Titiek Puspa dan Istri Pensiunan Jenderal TNI
- Ilmuwan Penasaran, Jejak Kaki Misterius Berusia 300.000 Tahun Ditemukan di Wilayah Tebing Andalusia
Menurut pendapat lain, prasasti itu ditulis dalam bahasa Het dan bahkan Mesir. Pendapat lain juga mengatakan prasasti itu berisi doa kepada dewi atau himne pemakaman, tetapi ditulis dalam bahasa yang tidak diketahui.