Korupsi Rp 2 ribu 25 tahun lalu, dua perawat India dipenjara
Pengadilan di India sangat lama menyidangkan kasus karena kurangnya hakim. Pengacara merasa kliennya dizalimi
Pengadilan India menjatuhkan hukuman satu tahun penjara kepada dua pegawai rumah sakit atas penggelapan uang donasi publik sebesar 11 Rupee (setara Rp 2.237). Pencurian uang negara itu mereka lakukan 25 tahun lalu, tapi kasus diungkap lagi dalam sidang di Pengadilan Kota Meerut, wilayah utara Negeri Sungai Gangga.
Satu di antara dua tersangka ini adalah seorang perawat bernama Noor Jahan, dan satu lagi adalah asisten dokter Shoba Ram. Keduanya menggelembungkan jumlah orang yang mereka bantu untuk mengikuti program sterilisasi. Mereka berdua telah pensiun satu dekade lalu.
-
Apa yang ditemukan di kuburan massal di India? Selain itu, para ilmuwan menemukan berbagai artefak pemakaman, seperti lebih dari 100 gelang dan 27 manik yang terbuat dari cangkang, vas keramik, mangkuk, piring, periuk, kendi kecil, gelas kimia, pot tanah liat, cangkir air, botol, dan toples.
-
Apa yang terjadi di bawah permukaan Bumi India? Sebuah studi mengungkapkan bahwa India mulai mengalami perubahan drastis di bawah permukaan Bumi. Para ilmuwan mengklaim bahwa perubahan terjadi secara horizontal dan lempeng tersebut terbelah menjadi lapisan-lapisan terpisah.
-
Siapa yang menjadi sorotan karena menari ala India? Nursyah, ibu dari Indah Permatasari, telah berhasil memikat perhatian netizen dengan aksinya menari ala India yang menjadi viral di media sosial.
-
Kapan Nursyah mulai menari ala India? Nursyah sendiri sebelumnya telah sering membagikan video dirinya menari ala India di media sosial.
-
Siapa yang memimpin pengumpulan beras untuk India? Bupati Banyuwangi saat itu,R. Oesman Soemodinoto, menjadi ketua komite yang mengurus pengumpulan beras dan proses pemberangkatan kapal ke India.
-
Apa yang membuat tupai raksasa India dijuluki 'tupai pelangi'? Meskipun perut dan lengan mereka berwarna krem, bagian-bagian lainnya dengan warna oranye, ungu, dan merah yang menawan. Karena keunikan ini, mereka diberi julukan ‘tupai pelangi’.
Jaksa Devki Nandan Sharma mengatakan walau nominal yang dikorup kecil, tapi dua pekerja rumah sakit itu harus tetap dihukum. "Kami punya cukup bukti bahwa dua terdakwa memang melakukan korupsi. Karenanya kami gembira atas putusan hakim," ujarnya seperti dikutip Emirates 247, Kamis(26/11).
Pada 1989, saat kasus korupsi ini berlangsung, pekerja medis mendapat insentif 1 Rupee untuk setiap sterilisasi, saat itu dilakukan pemerintah demi mengurangi jumlah penduduk. Jahan dan Ram diyakini menambah jumlah pasien yang mereka rawat tanpa bukti, sehingga masing-masing memperoleh 11 Rupee.
Pengacara kedua terpidana, Virender Kumar, menilai putusan ini tidak adil dan akan mengajukan banding. Dia protes kliennya jadi korban ketidakadilan sistem hukum India.
"India memiliki kasus korup yang lebih besar dari jumlah klien kami, mengeruk harta dari uang pemerintah namun tidak pernah dihukum, tapi mengapa pengadilan ini menjatuhkan hukuman penjaranya untuk tindak korupsi untuk nilai sekecil ini?" kata Kumar.
"Kami akan tegas melawan kecurangan ini," tegas pengacara.
Proses sidang di India dikenal makan waktu sangat lama. Jumlah jaksa dan hakim di negeri Bollywood itu sangat kurang, sehingga sudah biasa bila satu kasus berlangsung bertahun-tahun. Hingga September lalu, ada 31 juta kasus yang masih belum selesai disidangkan di seantero India.
Baca juga:
Doyan terima suap dan korupsi, 24 polisi China ditangkap
5 aturan ketat pejabat di China bikin mereka takut korupsi
Golkar lihai sembunyikan kasus hukum
Tiga petinggi kampus di China dicopot karena hidup mewah
Korupsi dana sertifikasi, pejabat BPN Kalteng ditahan di Simalungun