Lukisan Firaun Mesir Berusia 3.000 Tahun Simpan Rahasia Tak Terlihat Oleh Mata
Hasil pemindaian terhadap lukisan firaun Mesir Ramses II yang berusia 3.000 tahun mengungkap lukisan itu menyimpan rahasia .
Hasil pemindaian terhadap lukisan firaun Mesir Ramses II yang berusia 3.000 tahun mengungkap lukisan itu menyimpan rahasia mengejutkan.
Lukisan Firaun Mesir Berusia 3.000 Tahun Simpan Rahasia Tak Terlihat Oleh Mata
Peneliti yang menggunakan teknik terbaru menemukan detail tersembunyi dalam dua lukisan Mesir kuno di Theban Necropolis, dekat Sungai Nil. Lukisan-lukisan tersebut terletak di dalam makam, di kapel-kapel tempat orang-orang berkumpul untuk memperingati orang yang telah meninggal.
-
Siapa firaun yang patungnya ditemukan di Mesir? Tim arkeolog gabungan Mesir-Amerika menemukan potongan tubuh bagian atas dari patung firaun Ramses II ketika menggali di wilayah Minya, Mesir.
-
Kapan dinasti firaun di Mesir muncul? Dinasti firaun di Mesir baru muncul sekitar 5.000 tahun lalu.
-
Apa saja kegiatan Firaun di Mesir Kuno? Firaun bukan hanya raja yang ongkang-ongkang kaki, tetapi ia punya agenda padat. Firaun adalah kepala negara dan sebagian besar kehidupan sehari-hari mereka berputar di sekitar jaringan rumit urusan istana dan tanggung jawab administratif.
-
Bagaimana cara Firaun Mesir menjadi pewaris takhta? Ketika dia sudah dewasa maka dia akan menjalani wajib militer. Sebagai anak dari firaun yang sedang berkuasa dia otomatis menjadi pewaris takhta. Dalam bukunya "Kehidupan Sehari-Hari di Zaman Mesir Kuno," penulis Jon Macnhip White menjelaskan:
-
Kenapa Firaun beribadah? Di Mesir kuno, negara dan agama saling terkait erat. Firaun dipandang sebagai perantara antara alam fana dan alam ketuhanan. Karena keterlibatan dalam ritual dan ibadah seperti itu merupakan inti dari kehidupan seorang firaun Mesir.
-
Kapan Firaun Ramses II memerintah Mesir? Tim arkeolog juga menemukan pedang perunggu panjang yang berukir wajah Ramses II, salah satu firaun termasyhur Mesir kuno yang berkuasa sekitar tahun 1200 SM.
"Yang baru adalah cara kami mencoba menggunakan alat-alat itu," kata Philippe Martinez, seorang egiptolog di Universitas Sorbonne di Paris dan penulis utama studi ini yang diterbitkan Rabu lalu di jurnal PLOS ONE, seperti dilansir CNN.
"Cara-cara yang digunakan sebelumnya dalam menangani karya seni ini sebagian besar bersifat analog murni. Tidak ada yang benar-benar memperhatikan mereka dari sudut pandang para seniman. Kami ingin memahami bagaimana lukisan-lukisan ini dibuat."
Lukisan pertama dalam penelitian ini terdapat di kapel makam Menna, seorang pejabat pemerintah di bawah firaun Amenhotep III. Karya ini dianggap sebagai "puncak lukisan Mesir kuno," kata catatan studi tersebut.
"Menna adalah sedikit seperti Mona Lisa Mesir," kata Martinez. "Ini adalah salah satu makam terbaik, terkenal selama 200 tahun, sangat terawat."
Dalam satu adegan, Menna dan istrinya menyembah Osiris, salah satu dewa terpenting Mesir kuno, dan Menna mengangkat tangannya di depan wajahnya. Namun, tangan ketiga tersembunyi di bawah lapisan latar belakang putih, menunjukkan gambar itu telah digambar ulang.
"Kami sudah tahu itu ada. Kami memiliki pandangan yang sangat jelas tentang lengan sekunder yang diubah kemudian. Tetapi kami tidak dapat mengatakan kapan itu diubah, atau bahkan mengapa itu diubah," kata Martinez. Detail kecil ini dapat memberikan petunjuk baru tentang proses pembuatan lukisan.
"Representasi Ramesses II ini, menariknya, menunjukkannya dengan jenggot yang baru tumbuh," kata Martinez. "Dan itu sangat aneh karena hampir tidak ada gambar firaun dengan jenggot yang baru tumbuh - biasanya mereka terlihat gagah seperti superhero, ditampilkan dalam sikap yang kekal. Tetapi menunjukkan seseorang dengan jenggot berarti menunjukkan seseorang dalam momen kehidupannya, dan itu sangat langka."